icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jerat Nikmat Terlarang

Jerat Nikmat Terlarang

Fajar Merona

5.0
Komentar
20.3K
Penayangan
41
Bab

Semua ada konsekuensinya. Bahkan untuk sesuatu yang dianggap paling nikmat sekalipun. Zaki Pradana, seorang mahasiswa berusia 22 tahun, anak dari keluarga sederhana yang rajin bekerja. Penamilan Zaki teramat sederhana namun sangat sedap dipandang mata. Dia berasal dari keluarga biasa-biasa saja berdarah Arab, Timor Tengah. Hidup Zaki lurus-lurus saja, walau hampir semua teman-temannya berada dalam lingkaran yang lumayan brengsek, hingga akhirnya saat dia kuliah di tingkat dua, semuanya berubah. Zaki justru tergoda oleh Bu Nayla, wanita yang tidak lain adalah ibu tiri dari sahabat dekatnya. Dan pada akhirnya mereka pun secara diam-diam menjalani hubungan terlarang itu, hingga keduanya bertekad untuk menikah. Namun rencana suci mereka tak berjalan mulus. Penolakan justru datang dari berbagai arah. Mereka pun akhirnya menemukan jodohnya masing-masing dan hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing walau tak bisa dipungkiri kenangan masa lalu itu tidak bisa hilang begitu saja.

Bab 1

“Oouugh, gila enak banget, Sayaaang, uuuuhssssst,” lenguh seorang wanita berusia 45 tahun yang sedang dalam posisi menungging tengkurep di kap mobil sedan anaknya.

Seorang mahasiswa yang berdiri di belakang pantatnya, hanya menurunkan sempak dan celana futsalnya sebatas paha sementara jerseynya ditarik sebatas dagu. Lelaki muda itu mempercepat gerakan maju mundur pinggulnya, dengan sesekali meracau.

“Aaah, punya tante juga makin lama makin sempiit, aaah… ssst… nikmaaat banget Taaaantee,” erangnya seraya mendongakan wajah menatap langit-langit garasi bercat abu-abu, senada dengan dinding di sekelilingnya.

“Oooh punya kamu juga makin keras aja, Sayaaaang. Oooh teruuus gitu, ooh lebih cepet lagi genjotnya aaaah. Ooh bukankah waktu kita gak banyaaaak, Sayaang? Oooh…ssst.. cepetaaan…” Wanita setengah baya yang hanya menarik rok panjangnya sebatas pinggang serta menurunkan celana dalamnya sebatas paha itu pun, terus menyerang-erang menyemangati mahasiswa yang tak lain teman anaknya sendiri itu.

“Yeees, aaah yang gencar goyangannya, Tanye, ooh ssssst teruuuus aaah. Oh iya wanktu kita gak banyak. Sebentar lagi saya harus berangkat… aaaah sssst, goyaaang Taaante… oowowh..” lenguh sang mahasiswa sambil memeprcepat gerakannya dan mencencangkan cengkeramannya pada pinggul ibu temannya dan menarik mundurnya kuat-kuat.

“Oooh, tak disangkan, temannya Harry makin hebaaaat aja, aaaah bikin tante ketagihan, aaaah sssss kamu benar-benar jantan dan perkasa, Sayaanag. Andai papanya Harry bisa seperti ini, aaah sudahlah dia gak ada apa-apanya dibanding kamu, Sayaang…. Uuuh nikmaaaat bangeeet sih genjotanmu, Sayaaang aaaah sssst….” Lenguhan binal wanita itu makin kencang dan liar. Lupa jika sesungguhnya dia sedang berada di garasi mobil.

“Uuggghh, goyang terus Tante, Sayang. Aaah iyaa gitu, teruss… aaahhh aah, vagina Mamanya Harry juga makin enak bangeeeet, aaah… aaas sssst…” Mahasiswa itu pun terus mengerang dan mendesah-desah kenikmatan, tak jauh berbeda dengan wanita yang disebut mamanya Harry itu, dia pun lupa jika sedang berada di garasi yang memungkinkan siapapun bisa mendengar keriuhan itu jika berada tak jauh dari sana.

“Hhhhm…. Oooh ssst…” Wanita itu seketika menggigit bibirnya menahan lenguhan dan desahannya. Rupanya dia baru tersadar jika keberisikannya sangat berisiko. Walau asisten rumah tangganya sudah dia minta untuk pergi ke super market, namun bisa saja tukang kebunnya tak sengaja lewat di sekitaran garasi itu.

Sebenarnya mahasiswa itu datang ke rumah Harry untuk mengambil mobil temannya itu. Siang ini mereka berencana akan tanding futsal dengan mahasiswa dari universitas lain. Harry yang malas pulang, meminta temannya untuk mengambilkan mobilnya karena sudah sering seperti itu. Namun saat sang mahasiswa itu masuk garasi, ibunya Harry justru ikut serta dan meminta diservice birahi seperti yang sudah beberapa kali mereka lakukan.

Mama Harry adalah wanita yang entah keberapa yang sudah dipuaskan hasrat birahinya oleh mahasiswa itu. Lebih tepatnya memaksa dipuaskan karena biasanya dia memang sok pura-pura menolak dengan halus untuk meningkatkan gradenya. Pernah juga ibu temannya yang lain meminta untuk digangbang. Namun mahasiswa ganteng itu menolaknya juga dengan halus. Dia masih merasa risih jika harus bercinta dilihat orang lain atau bercinta secara rame-rame.

Sejauh ini sang mahasiswa hanya mengabulkan gaya bercinta yang menantang dan jika perlu sedikit ekstrim semisal berpindah-pindah lokasi. Dia pernah menggenjot beberapa ibu temannya di kamar tidur saat suaminya sedang terlelap. Di karpet tengah rumah dengan gordeng jendela yang dibiarkan terbuka. Di dapur sambil masak padahal ada pembantunya, di kamar mandi, bahkan di halaman belakang dan kolam renang yang terbuka. Namun baru kali ini dia melakukannya di garasi.

Setelah tuntas menumpahkan seluruh cairan kenikmatannya, dan ibu temannya pun sudah terkapar lemas dalam kenikmatan, mahasiswa itu pun bergegas merapikan sempak dan celana futsal srta jerseynya. Begitupun dengan sang tante. Sebenarnya Mama Harry masih ingin dipusakan oleh teman anaknya itu, namun waktunya sangat tidak memungkinkan. Untuk itulah dia berencacan untuk mengajak mahasiswa itu melanjutkannya nanti malam.

“Saya harus segera berangkat, Tan. Harry sudah nunggu saya di lapangan,” bisik mahasiswa itu setelah pakaiannya rapi dan bersiap masuk ke dalam mobil milik temannya itu.

“Terima kasih, Sayang. Tante akan selalu setia menanti hujaman-hujaman rudalmu yang sangat luar biasa ini. Sering-sering main ke sini ya, terutama kalau suami dan anak-anak tante sedang tidak ada,” ucap sang tante sambil menciumi bibir brondong pemilik postur tubuh atletis, kekar dan proporsional serta ditopang dengan raut wajah tampan rupawan.

Saat mahasiswa itu akan masuk mobil, Mama Harry pun tak lupa menyelipkan sesuatu ke dalam kantong celana sang mahasiwa. Hal yang sudah biasa dia lakukan tanpa harus diminta apalagi disindir-sindir walau sejatinya bergumulan mereka kali ini benar-benar tanpa rencana atau kesepakatan apapun. Mama Harry tahu betul kondisi ekonomi keluarga teman anaknya itu. Terlebih lagi saat ini bapak sang mahasiswa itu sudah sebulan nganggur karena terkena PHK.

“Makasih Tante. Udah mah cantik, binal, nikmat, baik hati lagi, hehehehe,” puji sang mahasiswa sambil mencolek selangkangan wanita yang baru saja dipuasakannya itu.

“Ih nakal, ingat ya jaga rahasia kita. Oh iya jangan lama-lama ya main futsalnya.” Mama Harry mengerilingkan matanya genit.

“Loh emangnya beneran mau ke Puncak, Tan?” Sang mahasiswa pun sedikit melongo, menduga ucapan sang tante tadi saat meracau itu hanya sekedar candaan.

“Jadi dong, Sayang. Kebetulan papanya Harry juga masih dinas luar,” balasnya makin genit dan manja.

“Perlu bawa teman gak?” Mahasiswa itu pun tiba-tiba menawarkan sesuatu yang selama ini sangat diinginkan sang tante, namun selalu dia tolak dengan halus.

“Terserah sih. Kalau memang kamu bolehin, tante sih akan sangat senang, hehehe. Bisa gak ngajak si Arab itu, hehehe?” Sang tante tersipu-sipu malu namun juga senang yang tak terkira.

“Arhan bukan?”

“Ya, teman kalian yang Arab itu, tante lupa lagi namanya,” balasnya dengan wajah yang kian merona.

“Kalau ngajak Arhan, saya gak bisa janji, Tan. Gimana kalau Ajiz aja?” Mahasiswa itu mengutarakan alternatif lain, karena pesimis bisa mengajak orang yang diinginkan Mamanya Harry itu.

“Ajiz ya, hmmm, kamu punya teman yang lain? Maksud tante jangan temannya Haikal juga deh, kepalang tanggung kalau gak bisa ajak Arhan.” Sang tante agak sedikit merajuk.

“Oke. Kalau gitu ke Puncaknya, nanti saya nyusul aja sama teman saya ya, Tan.”

“Ya terserah sih. Mau bareng juga boleh, mau nyusul juga gak ada masalah. Masih inget kan jalan ke villanya tante, hehehe.”

“Hahaha, pastinya. Gini aja deh, Tante berangkat aja duluan. Soalanya saya harus nyari teman buat diajak ke sana, terus nyari alesan juga buat Harry dan yang lainnya, soalanya malam ini rencana kami mau mabar di rumah Haikal.”

“Hmmm jangan-jangan kalian memang mau sekalian ngodain Mamanya Haikal.” Sang tante merajuk cemberut.

“Kagaklah Tan, dia sudah punya yang lain, hehehe.”

“Pati sama Ajiz ya?” terbak Mamanya Harry.

“Sepertinya sih gitu. Tapi keliatannya Tante Luna juga ngincer Arhan deh, hehehe,” goda sang mahasiswa saat melihat rona wajah sang tante memerah karena kesal atau mungkin cemburu.

“Alah, si Alisa sih siapa aja diincer, kok. Apalagi Arhan!” Kekesalan sang tante makin menjadi.

“Oke deh Tante. Kalau gitu saya berangkat dulu. Gak enak sama Harry yang udah kelamaan nunggu, liat aja chatnya udah berjibun gini, hehehe.” Sang mahasiswa itu memungkas obrolan sambil menunjukan ponselnya yang memang terdapat beberapa pesan dari anaknya sang tante.

“Oh ya udah, jangan lupa entar malam, tante tunggu di villa jam setengah tujuh. Jangn lupa juga ajak temannya yang kurang lebih sekelas dengan kamu.”

“Siap Tante. Mau main bertiga ya, heheheh!” balas sang mahasiswa sebelum masuk ke mobil.

“Penasaran pengen nyobain aja sih, hihihi…” Sang tante pun memungkasnya manja.

Beberapa menit kemudian mobil sedan warna hitam itu pun keluar dari garasi dan halaman rumah megah itu, meluncur dengan cepat menuju gedung futsal dimana teman-temannya sudah menunggunya sejak tadi.

Sang mahasiswa juga sang tante, sama sekali tidak menyadari jika semua aktivitas panas di garasi itu tak lepas dari pantauan dua pasang mata yang sejak awal mengintipnya. Dua orang lelaki berpenampilan kumal itu bahkan telah merekamnya dengan sempurna.

^*^

Keseruan petualangan para mahasiswa akan tersaji dengan lengkap dalam cerita ini. Mahasiswa baik-baik yang alim dan nyantri dengan mahasiswa urakan, bahkan mendapat gelar ‘penjahat kelamin’ akan menyatu dalam kisah ini.

Alur tersaji sangat simple dan ringat dengan balutan konflik khas anak muda. Namun sarat dengan debaran-debaran jantung yang akan membuat siapapun berkeringa panas dingin dan hareudang tak karu-karuan.

‘Balada Tante Girang,’ adalah cerita yang akan secara lengkap menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan cerita anak muda yang pernah ada di platform ini. Kisah diramu dari beberapa pengalaman nyata masing-masing pelakunya yang selama ini mereka sembunyikan dengan ketat hingga tak mudah disentuh siapapun.

Jangan lupa berikan ulasan, bintang serta masukan novel ini ke dalam rak perpustakaanmu.

Lanjutkan Membaca
Buku serupa
Karya Lainnya oleh Penulis Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku