Kinanti Seorang gadis sebatang kara yang terusir dari rumahnya sendiri oleh paman dan bibinya dengan alasan karna hutang orang tuanya, awalnya Kinanti di perbolehkan tinggal di rumah itu dengan syarat harus bekerja sebagai asisten rumah tangga, tapi karna ulah anak paman dan bibinya menyebabkan dia di usir dari rumah itu. Sejak saat itu Kinanti yang sudah tidak punya apa-apa lagi pergi meninggalkan Indonesia, dengan di bantu oleh sahabatnya dia pergi ke Amerika dan bekerja di sana. Saat dia sudah nyaman dengan kehidupan barunya seorang pria datang mengusik ketenangannya. Kinanti tidak menyangka akan di pertemukan kembali dengan pria itu, pria yang menurutnya sangat arogan karna dia ingat betul bagaimana pria itu dulu sangat terobsesi padanya tapi Kinanti selalu bisa menghindari pria itu, tapi di sini dia tidak akan bisa berbuat apapun karna pria itu ternyata adalah Ketua Mafia yang sangat berkuasa dan Kejam Di usianya yang sudah matang Brian masih belum ingin menikah, padahal orang tuanya sudah sering membujuknya. Dia juga tidak ingin terlalu memaksa, itu sebabnya mereka tidak pernah mencoba menjodohkan Brian dengan wanita manapun. Sebenarnya bukan tidak ingin menikah tapi Brian masih mencari seorang wanita yang pernah dia temui saat berlibur ke Indonesia dulu wanita yang sudah lama dia inginkan untuk menjadi miliknya tapi wanita itu selalu menghindarinya dan selama ini orang suruhannya masih belum menemukan informasi tentang wanitanya itu Setelah lama mencari akhirnya dia menemukan wanitanya itu, yang dia sendiri juga tidak menyangka wanita yang dia cari sejak lama malah ada di wilayah kekuasaannya. Wanita itu adalah Kinanti. Dengan kekuatan dan kekuasaannya dia bersumpah akan membuat wanita itu tidak bisa pergi lagi darinya dan akan menjadi miliknya selamanya Mampukah Brian menaklukan hati Kinanti? Di sisi lain juga dia harus belajar dan menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya sekarang, terlebih lagi saat keluarga pamannya datang lagi mengusik hidupnya.
Bab 1
Seorang gadis bernama Kinanti sedang berlari meninggalkan kampus setelah menerima telepon dari pamannya yang mengabarkan bahwa ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dia berlari tergesa-gesa, hingga tanpa sengaja menabrak seorang pria yang tengah berbicara di telepon. "Iya, aku akan ..."
Bedebug
Suara ponsel yang terjatuh di lantai terdengar cukup keras. Pria itu tampak kesal dan menatap Kinanti dengan tajam. "Hey apa kamu tidak bisa melihat apa-apa? Kamu ....?" Dia terkejut setelah melihat siapa yang menabrak dan menjatuhkan ponselnya dia tampaknya mengenal Kinanti dan seketika itu juga, kemarahannya mereda.
Namun, Kinanti tidak memberi kesempatan untuk berbicara dengannya dan terus berlari. "Hey, tunggu! Kamu tidak bisa pergi begitu saja!" teriak pria itu.
Namun, Kinanti yang sedang berkabut tidak menghiraukan teriakan pria itu. Yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana cara dia bisa segera sampai di rumah. Meski begitu, dia sempat menoleh dan menatap pria itu dengan mata berkaca-kaca. "Ada apa dengannya? Dia biasanya tidak seperti ini," gumam pria yang bernama Brian itu.
Brian tahu betul bagaimana sifat Kinanti yang ceria dan jarang tampak murung. Itulah yang membuatnya tertarik pada Kinanti. Namun sayangnya, Kinanti tidak melihat Brian sebagai pria yang mencintainya.
"Ayo Brian, bukankah kamu harus berangkat sekarang?" sahut mamanya dari dalam mobil.
Brian masih penasaran dengan apa yang terjadi pada Kinanti, namun dia tidak bisa mengejarnya karena harus berangkat ke luar negeri.
"Aku sudah bilang, Ma, tidak usah menjemput ku. Aku bisa pergi sendiri!" protes Brian.
"Tapi, Brian, papamu hanya khawatir kamu tidak berangkat tepat waktu," jawab mamanya.
Brian merasa kesal, kenapa dia harus terlibat dalam bisnis haram papanya dan ditunjuk sebagai seorang ketua mafia untuk menggantikan papanya?
Dengan wajah tegas dan postur tubuh yang tinggi dan berisi, Brian memang tampak cocok menjadi ketua mafia. Ditambah dengan rambut halus di wajahnya yang menambah kesan tegas.
Brian bahkan pernah beberapa kali membunuh musuh papanya, dan itulah yang membuatnya akhirnya dipilih sebagai ketua mafia untuk menggantikan papanya.
"Kamu harus membuat papamu bangga, Brian!" pesan sang mama. Brian hanya menjawab dengan masuk ke dalam pesawat pribadinya.
Sementara itu, Kinanti tengah menangisi kepergian ayahnya. Dia tidak menyangka akan kehilangan sosok yang begitu ia sayangi. "Ayah, bangunlah. Aku mohon, bangunlah untukku!" tangis Kinanti.
"Sudahlah Kinanti, kamu harus bisa mengikhlaskan kepergian ayahmu," ujar bibinya, Martha.
"Iya Kinanti, jangan sedih. Masih ada Paman dan Bibi," tambah pamannya.
Namun, Kinanti tetap menangis histeris di sisi jenazah ayahnya. Bahkan komentar Citra, sepupunya, semakin membuatnya sedih. "Untuk apa kamu menangisi orang yang sudah meninggal, Kinanti. Dia juga tidak akan bisa bangun lagi."
"Kalian tidak pernah tahu rasanya kehilangan, pedihnya kehilangan orang yang kita sayangi. Kalian tidak tahu, karena kalian belum merasakannya," gumam Kinanti dalam hati.
Proses pemakaman berlangsung, dan untuk terakhir kalinya, Kinanti menatap ayahnya. Hingga timbunan tanah menutupi jenazah ayahnya.
"Ayo kita pulang, Ma.Pa, Kinanti, ayo pulang!" ujar Citra.
Kinanti sebenarnya masih ingin menemani ayahnya di pemakaman, namun Martha dan Rachel tetap besikeras mengajaknya pulang.
Bahkan, perkataan Citra semakin menyakitinya. "Kamu sangat menyusahkan, Kinanti!"
Kinanti akhirnya pulang ke rumah bersama keluarga pamannya, dan begitu mereka sampai di rumahnya, Kinanti ingin langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Namun, Martha menghentikannya dan berkata, "Kinanti, ayo duduk dulu. Bibi ingin berbicara denganmu."
Kinanti patuh dan duduk di depan bibinya.
"Seharusnya pamanmu yang mengatakannya, Ucap Martha!"
"Baiklah. Kinanti, aku minta maaf. Tapi aku harus memberitahumu ini."
"Apa itu, Paman?" Kinanti bertanya, pikirannya ingin segera pergi ke kamarnya untuk melepaskan kesedihannya.
"Kamu perlu tahu ini, Kinanti. Ayahmu yang sudah meninggal itu memiliki banyak hutang kepada paman, dan sejak ayahmu meninggal, paman harus mengambil rumah ini sebagai pelunasan hutang ayahmu itu, Kinanti!"
Dunia Kinanti langsung menjadi gelap. Ia baru saja kehilangan ayahnya, dan sekarang ia juga harus siap untuk kehilangan rumahnya. "Apa maksudmu, Paman?" Kinanti berharap bahwa ia salah mendengar sebelumnya, bahwa rumahnya tidak akan diambil sebagai jaminan untuk melunasi hutang orangtuanya.
"Iya, itu artinya kamu harus meninggalkan rumah ini, Kinanti!" kata Citra, yang menyakiti hati Kinanti.
"Diem aja kamu, Citra," kata Rachel, dan kemudian ia melanjutkan pembicaraannya, "Kamu masih bisa tinggal di sini, Kinanti. Paman tidak akan mengusirmu. Kamu bisa tinggal di sini sampai ada seorang pria yang ingin menikahimu."
Pernyataan Rachel langsung ditambah oleh Martha, yang berkata, "Tinggal di sini juga tidak gratis, Kinanti. Sebagai imbalannya, kamu harus bekerja di rumah ini. Kamu harus membantu bibi membersihkan rumah dan menangani pekerjaan rumah tangga. Bagaimana Kinanti? Apakah kamu setuju? Jika tidak setuju, kamu bisa meninggalkan rumah ini."
Hahahaha
Citra tertawa, senang melihat Kinanti diperlakukan seperti itu oleh orangtuanya sendiri.
"Cukup, Ma. Kinanti tidak punya tempat lain untuk pergi. Kinanti, pergi ke kamarmu dan istirahat."
"Tapi, Pa," Martha keberatan, tapi Kinanti memilih untuk mengikuti perkataan Rachel dan kembali ke kamarnya untuk istirahat.
Di dalam kamar Kinanti tidak bisa memejamkan matanya, kejadian hari ini masih begitu pilu di hatinya. Bahkan bayangan sosok almarhum papa terngiang di benaknya. "Kamu putri kebanggaan papa Kinanti, papa sayang kamu Kinanti."
"Terima kasih hadiahnya, Pa. Kinanti sayang papa."
"Pa, Kinanti ada sesuatu untuk papa. Pasti papa senang Pa."
Semua ingatan sosok sang papa hadir di benak Kinanti, sampai-sampai bantal yang digunakan Kinanti basah akibat tetesan air matanya yang berjatuhan.
"Pa, kenapa papa secepat itu pergi, pa. Kinanti masih rindu dengan papa dan ingin bersama papa. Tapi kenapa pa? Kenapa papa meninggalkan Kinanti. Hiks hiks. Papa, Kinanti rindu papa."
Cuman dengan menangis yang bisa Kinanti lakukan kini, sambil menatap lembaran foto kenangan sang papa yang terpanjang di dinding kamarnya. Sesekali Kinanti berbicara sendiri seperti berkata, "Mama sudah meninggalkan Kinanti, dan sekarang papa juga meninggalkan Kinanti. Dan ...."
Kinanti terbayang dengan ucapan paman dan bibinya barusan, hingga Kinanti berkata kembali, "Kinanti harus tinggal di mana, pa? Kenapa rumah ini harus jadi milik paman, pa?"
Kinanti memang ingat waktu itu, saat papanya menemui keluarga bibinya di rumah untuk sekedar meminjam uang untuk berobat mamanya kala itu. "Dapat pa uangnya, pa?" tanya Kinanti kala itu, hingga sang papa berkata, "Papa minjem duit bibi mu Kinanti, tapi pinjamnya gak boleh lama. Karena mau diputar untuk modal dengan bibi mu Kinanti."
Mengingat itu semua membuat sesak nafas Kinanti, dadanya terasa sakit memikirkan apa yang akan terjadi padanya selanjutnya. Dia juga tidak memiliki uang untuk membayar hutang sang bibi dan mengambil kembali rumah peninggalan orang tuanya.
"Apa yang harus aku lakukan, pa, ma? Kenapa kalian meninggalkanku? Bawa aku bersama kalian ma, pa."
Bab 1 Pertemuan tidak terduga
19/11/2024
Bab 2 Rencana jahat Bibi
19/11/2024
Bab 3 Penyiksaan
19/11/2024
Bab 4 Kinanti lelah
19/11/2024
Bab 5 Brian yang melindungi Kinanti
19/11/2024
Bab 6 Brian yang melindungi Kinanti
19/11/2024
Bab 7 Menyamar
19/11/2024
Bab 8 Penyamaran yang terbongkar
19/11/2024
Bab 9 Penyamaran Brian menjadi Berlan
19/11/2024
Bab 10 Mencoba kabur
19/11/2024
Bab 11 Ketakutan Kinanti
19/11/2024
Bab 12 Jadi tawanan mafia kejam
19/11/2024
Bab 13 Menolak menikah
19/11/2024
Bab 14 Jadi simpanan Mafia Kejam
19/11/2024
Bab 15 Jerat Mafia Kejam
19/11/2024
Bab 16 Mencoba untuk kabur
19/11/2024
Bab 17 Rahasia dibalik kematian papanya Kinanti
19/11/2024
Bab 18 Turunkan egomu
19/11/2024
Bab 19 Paksaan menikah
19/11/2024
Bab 20 Mencari pelampiasan
19/11/2024
Bab 21 Kinanti
04/12/2024
Bab 22 Gara-gara Kinanti
05/12/2024
Bab 23 Jangan sentuh aku
06/12/2024
Bab 24 Mencari pelampiasan
07/12/2024
Bab 25 Ketahuan sedang wik wik
08/12/2024
Bab 26 Melayani Brian
09/12/2024
Bab 27 Memaksa Kinanti
10/12/2024
Bab 28 Melarikan diri dari Brian
11/12/2024
Bab 29 Rasa cinta Brian
12/12/2024
Bab 30 Ketakutan Kinanti
13/12/2024
Bab 31 Kemarahan Kinanti
14/12/2024
Bab 32 Jerat mafia kejam
15/12/2024
Bab 33 Diliput media
16/12/2024
Bab 34 Diatas ranjang
17/12/2024
Bab 35 Kinanti yang takut pada pamannya
18/12/2024
Bab 36 Sembunyi dari Brian
20/12/2024
Bab 37 Dikekang Brian
Hari ini11:39
Buku lain oleh Bulan dari f
Selebihnya