Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jerat Cinta Tunangan Kejam

Jerat Cinta Tunangan Kejam

Purplexyiii

5.0
Komentar
657
Penayangan
129
Bab

Karena cinta yang tulus, Nayla tidak peduli seberapa kasar Elvan terhadapnya. Bahkan, ia tetap mencintainya saat mengetahui Evan lebih memprioritaskan sahabat perempuannya, Emma. Hanya saja, saat suatu ketika Emma menyatakan perasaannya ke Elvan, Nayla mendadak cemas dan gelisah. Haruskah ia mengakhiri perasaannya dan membatalkan pertunangan mereka

Bab 1 Perjodohan Paksa

"Minggu depan kamu harus bertunangan dengan Nayla."

Ucapan itu terlontar dari mulut David, ayah Elvan dengan tegas dan nada dingin seolah tidak bisa dibantah. Namun, Elvan yang duduk di hadapan pria itu langsung berdecak kesal.

"Jangan bercanda, Pa. Sekarang udah zaman modern, aku bebas milih sendiri siapa pasanganku nanti."

"Pihak keluarga Nayla sudah setuju. Ini perjanjian yang kami buat tujuh tahun lalu sebagai bentuk kerja sama untuk menyatukan perusahaan. Papa tidak mau mendengar penolakan dari kamu." David menatap putra semata wayangnya dengan serius.

Elvan seketika tertawa kecut. Ia sungguh tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh papanya itu. Kata-kata yang paling tidak ia sangka keluar dari mulut orang tuanya selama dua puluh tahun hidup sebagai anak tunggal.

"Papa udah melupakan hak aku sebagai seorang anak yang bebas memilih, ya? Kenapa, sih, papa selalu maksa?" dengkus Elvan berani.

"Elvan Ganendra!" tegur Laras seketika dengan mata penuh emosi, ibu Elvan itu tengah duduk di sebelah David.

Elvan menoleh, tatapannya terkejut, sekali lagi ia tidak menyangka dengan apa disaksikannya sekarang ini. Elvan pun terkekeh hambar menatap mamanya. Wanita muda itu nyaris tidak pernah membela dirinya.

"Jadi mama juga setuju? Kalian bener-bener egois, ya!"

"Jangan berani melawan, Elvan. Apa kamu melupakan jasa kami yang sudah membesarkan kamu selama ini? Papa akan menganggapmu durhaka jika tetep nolak permintaan kami yang terakhir kali. Papa tidak meminta banyak, kamu cukup menyetujui keputusan kami untuk bertunangan dengan Nayla."

Ekspresi wajah David yang datar tanpa senyum membuat Elvan menghela napas panjang. Lagi dan lagi ia harus mengalah dengan keegoisan kedua orang tua yang tidak pernah ada habisnya.

"Aku akan melakukan apapun asal jangan perjodohan konyol itu. Kalian tahu aku, kan, masih muda dan masih kuliah. Masa depan aku juga masih panjang, belum waktunya aku tunangan, apalagi sampai menikah." Elvan mengepalkan jemari tangan dengan rahang mengeras.

Laras menghela napas panjang, tatapannya tersirat tegas. "Kamu masih bisa kuliah setelah bertunangan. Baru setelah lulus sarjana kamu akan menikah dengan Nayla, itu pun kamu masih bisa melanjutkan kuliah S2 lagi. Jangan kamu pikir kami tidak menata masa depanmu, Elvan. Justru kami sudah menyusun semuanya dengan matang."

"Jangan khawatir, kami melakukan ini bukan karena tidak menyayangimu," timpal David.

Elvan menyeringai tipis, ia sudah tidak mempunyai harapan lagi untuk menolak, jika pun bisa-itu sama saja ia akan menjadi anak durhaka. Dan ia tidak mau hal itu sampai terjadi.

"Tapi kenapa harus Nayla? Dia bahkan adik kelas yang sama sekali tidak aku kenal," protes Elvan.

David menatap jengah kepada putra satu-satunya yang sedari tadi sangat sulit hanya untuk sekadar mengatakan 'iya'. "Jangan banyak protes. Van. Dia sudah menjadi pilihan terbaik yang kami cari!"

Elvan mendengkus keras, muak dengan orang tuanya yang begitu menyebalkan. "Oke, sekalinya egois, selamanya bakal tetep egois. Papa sama mama memang tidak pernah mengerti perasaan aku."

"Elvan, jaga bicara kamu!" bentak Laras dengan emosi yang meledak. David di sebelahnya mengusap telapak tangan wanita itu supaya bisa mengendalikan diri.

Elvan menghela napas panjang, lalu berdiri disusul dengan decihan tipis dari bibirnya. Ia menatap kedua orang tuanya bergantian dengan serius.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Purplexyiii

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku