Karena cinta yang tulus, Nayla tidak peduli seberapa kasar Elvan terhadapnya. Bahkan, ia tetap mencintainya saat mengetahui Evan lebih memprioritaskan sahabat perempuannya, Emma. Hanya saja, saat suatu ketika Emma menyatakan perasaannya ke Elvan, Nayla mendadak cemas dan gelisah. Haruskah ia mengakhiri perasaannya dan membatalkan pertunangan mereka
"Minggu depan kamu harus bertunangan dengan Nayla."
Ucapan itu terlontar dari mulut David, ayah Elvan dengan tegas dan nada dingin seolah tidak bisa dibantah. Namun, Elvan yang duduk di hadapan pria itu langsung berdecak kesal.
"Jangan bercanda, Pa. Sekarang udah zaman modern, aku bebas milih sendiri siapa pasanganku nanti."
"Pihak keluarga Nayla sudah setuju. Ini perjanjian yang kami buat tujuh tahun lalu sebagai bentuk kerja sama untuk menyatukan perusahaan. Papa tidak mau mendengar penolakan dari kamu." David menatap putra semata wayangnya dengan serius.
Elvan seketika tertawa kecut. Ia sungguh tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh papanya itu. Kata-kata yang paling tidak ia sangka keluar dari mulut orang tuanya selama dua puluh tahun hidup sebagai anak tunggal.
"Papa udah melupakan hak aku sebagai seorang anak yang bebas memilih, ya? Kenapa, sih, papa selalu maksa?" dengkus Elvan berani.
"Elvan Ganendra!" tegur Laras seketika dengan mata penuh emosi, ibu Elvan itu tengah duduk di sebelah David.
Elvan menoleh, tatapannya terkejut, sekali lagi ia tidak menyangka dengan apa disaksikannya sekarang ini. Elvan pun terkekeh hambar menatap mamanya. Wanita muda itu nyaris tidak pernah membela dirinya.
"Jadi mama juga setuju? Kalian bener-bener egois, ya!"
"Jangan berani melawan, Elvan. Apa kamu melupakan jasa kami yang sudah membesarkan kamu selama ini? Papa akan menganggapmu durhaka jika tetep nolak permintaan kami yang terakhir kali. Papa tidak meminta banyak, kamu cukup menyetujui keputusan kami untuk bertunangan dengan Nayla."
Ekspresi wajah David yang datar tanpa senyum membuat Elvan menghela napas panjang. Lagi dan lagi ia harus mengalah dengan keegoisan kedua orang tua yang tidak pernah ada habisnya.
"Aku akan melakukan apapun asal jangan perjodohan konyol itu. Kalian tahu aku, kan, masih muda dan masih kuliah. Masa depan aku juga masih panjang, belum waktunya aku tunangan, apalagi sampai menikah." Elvan mengepalkan jemari tangan dengan rahang mengeras.
Laras menghela napas panjang, tatapannya tersirat tegas. "Kamu masih bisa kuliah setelah bertunangan. Baru setelah lulus sarjana kamu akan menikah dengan Nayla, itu pun kamu masih bisa melanjutkan kuliah S2 lagi. Jangan kamu pikir kami tidak menata masa depanmu, Elvan. Justru kami sudah menyusun semuanya dengan matang."
"Jangan khawatir, kami melakukan ini bukan karena tidak menyayangimu," timpal David.
Elvan menyeringai tipis, ia sudah tidak mempunyai harapan lagi untuk menolak, jika pun bisa-itu sama saja ia akan menjadi anak durhaka. Dan ia tidak mau hal itu sampai terjadi.
"Tapi kenapa harus Nayla? Dia bahkan adik kelas yang sama sekali tidak aku kenal," protes Elvan.
David menatap jengah kepada putra satu-satunya yang sedari tadi sangat sulit hanya untuk sekadar mengatakan 'iya'. "Jangan banyak protes. Van. Dia sudah menjadi pilihan terbaik yang kami cari!"
Elvan mendengkus keras, muak dengan orang tuanya yang begitu menyebalkan. "Oke, sekalinya egois, selamanya bakal tetep egois. Papa sama mama memang tidak pernah mengerti perasaan aku."
"Elvan, jaga bicara kamu!" bentak Laras dengan emosi yang meledak. David di sebelahnya mengusap telapak tangan wanita itu supaya bisa mengendalikan diri.
Elvan menghela napas panjang, lalu berdiri disusul dengan decihan tipis dari bibirnya. Ia menatap kedua orang tuanya bergantian dengan serius.
Bab 1 Perjodohan Paksa
03/07/2024
Bab 2 Nasib Buruk
03/07/2024
Bab 3 Fitting Baju
03/07/2024
Bab 4 Tidak Menyukaimu
03/07/2024
Bab 5 Terus Membenci
03/07/2024
Bab 6 Hanya Status
03/07/2024
Bab 7 Tidak Peduli
03/07/2024
Bab 8 Tabrak Lari
03/07/2024
Bab 9 Luapan Emosi
03/07/2024
Bab 10 Sendirian Lagi
03/07/2024
Bab 11 Sahabat Perempuan
03/07/2024
Bab 12 Klub Malam
03/07/2024
Bab 13 Sedingin Es
03/07/2024
Bab 14 Hanya Beban
03/07/2024
Bab 15 Bekas Tamparan
03/07/2024
Bab 16 Melarang Jatuh Cinta
03/07/2024
Bab 17 Kenapa Harus Mencintaimu
03/07/2024
Bab 18 Tidak Berhak Menangis
03/07/2024
Bab 19 Pengakuan Cinta Emma
03/07/2024
Bab 20 Cemas dan Gelisah
03/07/2024
Bab 21 Tidak Percaya Cinta
04/07/2024
Bab 22 Pertemuan Orang Tua
04/07/2024
Bab 23 Tidak Butuh Itu
04/07/2024
Bab 24 Tentu Memilih Emma
04/07/2024
Bab 25 Urusan yang Mendesak
04/07/2024
Bab 26 Memberi Rasa Sakit
04/07/2024
Bab 27 Jangan Merasa Sendiri
04/07/2024
Bab 28 Beri Jawaban Jujur
04/07/2024
Bab 29 Gara-Gara Kamu!
04/07/2024
Bab 30 Ini Begitu Menyakitkan
04/07/2024
Bab 31 Karena Kamu Bodoh
04/07/2024
Bab 32 Sakit Tak Berdarah
04/07/2024
Bab 33 Diabaikan Tunangan Sendiri
04/07/2024
Bab 34 Seperti Pacarnya Saja
04/07/2024
Bab 35 Nayla Mendadak Pingsan
04/07/2024
Bab 36 Kekhawatiran Sang Sahabat
04/07/2024
Bab 37 Kenapa Aku Dilahirkan
04/07/2024
Bab 38 Diary Penuh Rahasia
04/07/2024
Bab 39 Kamu Hanya Alat
04/07/2024
Bab 40 Hanya Bersama
04/07/2024
Buku lain oleh Purplexyiii
Selebihnya