Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ilmu Tujuh Gerbang Dewa

Ilmu Tujuh Gerbang Dewa

Junaidielbanjari

5.0
Komentar
429
Penayangan
1
Bab

"Ilmu Tujuh Gerbang Dewa!" Dunia persilatan digegerkan dengan kemunculan pemuda yang mewarisi kesaktian legendaris tingkat tertinggi dunia persilatan. Namun bukan dimiliki seorang tokoh aliran putih, namun bersama seorang pemuda yang  membantai atas nama dendam keluarganya yang telah dihabisi. Sebuah skandal yang melibatkan sebagian besar tokoh-tokoh aliran putih. Sepak terjangnya membuatnya digelari sebagai Pendekar Bayangan Maut, dan orang-orang dunia persilatan menganggapnya sebagai momok menakutkan dan beraliran sesat. Sampai akhirnya ia menemukan kenyataan bahwa tokoh-tokoh aliran putih itu hanya di jebak, oleh ambisi seseorang yang ingin menguasai dunia persilatan. Apakah sang Bayangan Maut dengan Ilmu Tujuh Gerbang Dewanya akan tetap menjadi seorang pembantai? Atau ia akan menjadi pahlawan bagi dunia persilatan yang sedang menghadapi bencana besar oleh sang dalang kejahatan.

Bab 1 Pulau Kematian

Debur ombak menghantam karang bergantian dengan sangat cepat karena derasnya angin di pesisir pantai pinggiran kota Hongye. Batu karang yang hanya tersisa satu yang menonjol di pinggiran pantai bak dikeroyok ombak. Pemandangan yang tak jauh berbeda dengan yang dialami seorang anak kecil yang terpojok oleh puluhan orang dewasa di bibir pantai.

"Hahaha... mau kemana lagi kau bocah? Tidak ada tempat untuk kau melarikan diri dari sini. Di belakangmu adalah lautan. Di seberang itu adalah Pulau Iblis Kematian. Dan disini kami siap mencincangmu! Keturunan keluarga Liong akan berakhir di sini!"

Seorang anak kecil berusia delapan tahunan dikelilingi puluhan lelaki dewasa yang menghunuskan pedang, nampak terpojok di bibir pantai. Ia akan dihabisi oleh orang-orang yang ada disekelilingnya. Hanya jalan ke laut lah yang menjadi jalan satu-satunya. Namun arus dan angin saat itu pasti membawanya ke sebuah pulau yang sangat ditakuti, Pulau Iblis Kematian.

Liong Yun nama anak itu. Ia menengok ke belakang, lalu menghela nafas berat. Dalam benaknya, sekecil apapun kesempatan hidup, akan ia ambil. Ucapan terakhir ayahnya sesaat sebelum dibantai masih terngiang. Ia harus balas dendam dan menghabisi semua sekte dan klan yang telah membantai keluarganya.

Kejadian itu memang sangat mengenaskan. Ada lima sekte dan tujuh keluarga ternama datang ke kediaman keluarga Liong. Liong Chen ayah Liong Yun dituduh sebagai orang yang mencuri pusaka Dunia Persilatan. Ketua dunia persilatan pun memerintahkan para pendekar untuk mengambil kembali pusaka itu secara paksa dan menghabisi seluruh keluarga Liong sebagai hukuman.

Sang ketua dunia persilatan memang gentar untuk turun langsung. Hal ini dikarenakan keluarga Liong terkenal sebagai keluarga memiliki kemampuan beladiri yang sangat tangguh. Bahkan di dunia persilatan Liong Chen sang Pemimpin keluarga termasuk satu dari lima pendekar nomor satu yang mendapat gelar Lima Malaikat Dunia Persilatan, si Malaikat Pengejar Nyawa.

Akhirnya terkumpulah orang-orang tangguh untuk menjalankan tugas dari sang ketua dunia persilatan. Liong Chen diminta mengembalikan pusaka. Namun si Malaikat Pengejar Nyawa itu menampik tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia tidak merasa menyimpan pusaka yang dimaksud.

Akhirnya para pendekar yang terdiri dari orang-orang sekte dan keluarga besar dunia persilatan menghabisi seluruh keluarga Liong. Itu pun baru berhasil mereka lakukan dengan muslihat yang membuat hampir seluruh anggota keluarga itu keracunan. Akibatnya mereka tidak mampu bertarung secara maksimal. Tenaga anggota keluarga Liong perlahan menghilang oleh racun yang berada di tubuh mereka.

"Kelak, kalian akan mengalami apa yang keluarga Liong alami. Sepuluh tahun setelah hari ini, maut akan datang pada kalian satu persatu!" teriak Liong Yun dengan mata merah penuh dendam.

Tiba-tiba saja hujan turun disertai sambaran halilintar yang sangat keras. Seolah-olah alampun murka atas apa yang dialami keluarga Liong. Beberapa orang pengepung bergidik merasakan kemarahan alam saat itu.

Teringat betapa seluruh keluarganya dibantai dengan kejam, amarah Liong Yun kembali memuncak. Tanpa ragu ia melompat ke belakang menaiki sebuah sampan. Lalu berbekal tenaga dalam yang pernah ia pelajari dari ayahnya, ia pun mendorong ke depan sehingga perahunya meluncur dengan cepat.

"Hahaha bocah bodoh! Kematian di pulau itu lebih menakutkan daripada dicincang dengan seribu pedang," ucap salah seorang dari pengeroyok.

Duarrrrr!

Sebuah gelombang besar menghantam perahu Liong Yun sehingga menyebabkan perahu itu hancur. Anak itu pun terhempas di tengah lautan setelah sebelumnya diterbangkan ke atas. Semua orang yang berada di bibir pantai melihat jelas apa yang menimpa bocah berusia delapan tahun itu. Mereka bergidik ngeri melihat nasib tragis yang menimpa anak itu.

"Entah mengapa perasaanku tidak enak. Seolah-olah kemalangan yang terjadi pada anak itu merupakan sebuah awal kehancuran semua perkumpulan dan keluarga yang terlibat atas pembasmian keluarga Liong ini. Amitabha..." desah seorang biksu yang terlibat penyerangan.

Para pendekar dunia persilatan itu pun berlalu meninggalkan tepi pantai itu. Beberapa orang diantara pengepung itu menyisakan perasaan yang tidak bisa mereka jelaskan. Ada rasa penyesalan atas apa yang sudah mereka perbuat.

Sementara itu nasib yang menimpa Liong Yun tidak sepenuhnya sebuah kemalangan. Takdir belum menghendaki Liong Yun berakhir di laut. Air malah membawanya sampai ke daratan sebuah pulau. Perlahan ia yang terbaring mulai membuka matanya.

"Di mana aku ini? Apa aku sudah berada di neraka?"

Liong Yun melihat sekelilingnya. Nyalinya dibuat terbang setelah mengetahui dimanakah ia berada saat ini. Ia tahu tempat itu tempat yang ditakuti semua orang. Sebuah pulau yang bernama Pulau Kematian. Namun ketakutan itu hanya sesaat merasuki perasaannya, perasaan dendam lebih besar menguasai jiwanya.

Anak itu kemudian bangkit. Perlahan ia melangkahkan kaki menuju jalan setapak masuk ke dalam pulau. Memang setelah pesisir pantai, pulau itu hanya terlihat pepohonan lebat dari luarnya. Hanya ada satu-satunya jalan setapak untuk masuk ke dalam pulau.

'MASUK DENGAN RASA DENDAM MENJADI IBLIS, MASUK DENGAN RASA TAKUT MENJADI MAYAT'

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

KEPINCUT PAPA MUDA

KEPINCUT PAPA MUDA

Romantis

5.0

"Anak-anak manis, kalian tidak apa-apa?" Kedua anak kembar itu mendongak, wajah mereka sudah dibasahi hujan dan air mata. Mendadak, kedua anak itu berteriak keras sambil memeluk Althea. "Mamaaaa...!!" "Wait... Mama? Siapa Mama?" "Eh, tunggu. Kalian siapa?" tanyanya bingung. "Oh, ada mamanya. Bagaimana kerja kamu jadi jadi orang tua, hah! Anak dibiarin hujan-hujan. Lihat, nih, saya hampir jatuh karena ngindarin anak itu!" Althea, seorang dokter muda mandiri yang tidak mengenal kata manja. Ia dibesarkan oleh orangtua tunggal, Mama-nya, setelah Papa-nya meninggal karena terlambat mendapat penanganan medis. Sang Papa adalah pekerja keras yang memilih meninggalkan kekayaan keluarganya dan hidup bersama Mama-nya. Setelah kepergian Sang Papa, Opa dari Papa-nya kembali datang untuk membawa Althea dan Mama-nya masuk menjadi bagian keluarga. Ketulusan dan kebaikan hati Althea dan Sang Mama membuat Opa-nya begitu menyayangi dan mempercayakan seluruh asset-nya untuk mereka kelola. Hingga di akhir hayatnya, Sang Opa mewariskan seluruh asetnya kepada keduanya. Hal ini menimbulkan konflik dengan Sang Tante serta sepupu-sepupunya. Kelembutan hati Althea membawanya bertemu dengan sepasang anak kembar yang telah ditinggal meninggal oleh Mama-nya sejak kecil. Rasa senasib karena harus hidup dengan orangtua tunggal, membuat Althea sangat memahami kesepian anak-anak itu. Terbukti dengan begitu mudahnya ia dekat dan sayangnya Althea pada kedua anak kembar – anak tetangganya itu. Kedekatannya dengan anak-anak itu membuat mereka merasa aman dan bergantung pada Althea. Siapa sangka, kasih sayangnya pada anak-anak itu membawanya pada kisah cinta yang tidak biasa namun tetap indah. Sementara itu Evander, duda keren beranak dua, tidak pernah menyangka bahwa usahanya untuk membentengi diri dari wanita demi anak-anaknya, justru dibuat kembali merasakan jatuh cinta seperti anak remaja oleh seorang wanita unik. Kisah cinta mereka tidak semulus jalan tol, juga tidak secantik taman bunga, tapi cukup menggemaskan dan penuh tantangan.

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.8

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Ilmu Tujuh Gerbang Dewa
1

Bab 1 Pulau Kematian

02/08/2023