Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
4
Penayangan
3
Bab

"Cukup! Kamu adalah wanita paling bejat yang pernah aku temui." "Apa? Sekarang masih bisa kamu berakting layaknya orang suci?" "I promise, i Will always love you Evelyn my love." "Kenapa? Kenapa kau begitu bodoh menjadi seorang istri HAH? Begitu saja tidak bisa! Kau memang tidak becus! Evelyn Raharja, seorang gadis yang harus rela dijodohkan oleh ayahnya karena bisnis. Ia harus dijodohkan oleh lelaki bernama Juan. Laki-laki kaya raya yang menyayangi keluarganya. Namun karena insiden itu semuanya berubah... "Kenapa di saat aku ingin membencimu, rasa cintaku semakin dalam untukmu." "Maafkan aku, yang telah membuatmu seperti barang yang apabila baru di jaga, dan bila sudah rusak, dibuang."

Bab 1 Prolog

Hari ini lagi dan lagi terulang kembali, sekelebatan masa lalu yang membuat perempuan yang sedang duduk di kursi kayunya termenung sambil melihat taman yang terdapat banyak bunga dan pohon yang rindang.

Dengan tatapan kosong yang terus melihat ke arah luar, tak terasa ternyata sudah ada seorang lelaki yang sudah jongkok mensejajarkan tinggi basanya dengan wanita itu.

"Apakah kau masih mengingatnya?" ujar laki-laki itu sambil mengelus rambut si perempuan dengan lembut.

Namun sekali lagi, tak ada jawaban yang ia dapatkan. Ia pun hanya menghela napas pelan, melihat keadaan perempuan yang ada di sampingnya ini begitu memprihatinkan, membuat perasaannya sakit. Ia tidak bisa melihat orang yang dulu ia sayang menjadi seperti ini.

"Cukup! Kamu adalah wanita paling bejat yang pernah aku temui."

"Apa? Sekarang masih bisa kamu berakting layaknya orang suci?"

"Kau adalah jalang yang murahan, bisa-bisanya kau tidur dengan lelaki lain, dan dengan teganya, kau malah tidur dengan musuh bebuyutan ku sendiri? Apa maksudmu HAH?!"

Begitu banyak hal yang ia ingat, ia tidak menyangka, bahwa hal yang orang yang paling perempuan ini cinta, bisa dengan mudah mengatakan hal paling menjijikan. Dan lihat, sampai sekarang perempuan yang rapuh ini masih tetap saja mencintai laki-laki brengsek itu.

Sungguh ia tidak pernah menyangka, kenapa ia masih mencintainya dan terus menyebutkan nama laki-laki brengsek itu.

"Juan ... Di mana kamu? Apakah lau tidak merindukanku?" ujar si perempuan

Lelaki itu pun hanya bisa menangis dalam diam, dan terus merutuki dirinya sendiri, karena tidak bisa menyelamatkan wanita yang ia cintai sejak dulu. Dan sekarang lihat, ketika ia sudah merelakan perempuan yang ia sayang jatuh ke pelukan orang lain, ternyata itu adalah kesalahan besar.

Kesalahan terbesar yang pernah ia lakukan. Bahkan, saat perempuan yang ada di sampingnya ini, sama sekali tidak mengingat semua orang kecuali laki-laki brengsek itu

Entah apa yang telah dilakukan oleh laki-laki bejat itu sampai perempuan yang ia cintai dan sayang, tidak bisa melupakan sang mantan

"Evelyn, sudah cukup sayang, dia sudah tidak mencintaimu, kau harus melupakannya. Biarkan dia bahagia dengan orang yang memang dia cintai Evelyn," ujar sang lelaki sambil mengelus pipi wanita itu lembut.

"APA KAU BILANG? MANA MUNGKIN JUAN KU MENCINTAI ORANG LAIN SELAIN DIRIKU? KAU PASTI BERBOHONG KAN?"

Lagi, hal yang hampir setiap hari ia lihat, perempuan ini hanya bisa mengamuk dan tak menerima penuturannya, Dia terus menolak akan fakta yang memang sudah terjadi.

"Sayang, apakah aku bisa memiliki dirimu seutuhnya?"

"Sayang, bukankah sebentar our baby akan lahir? Aku sungguh tidak sabar menantinya."

"I promise, i Will always love you Evelyn my love."

"Kenapa? Kenapa kau begitu bodoh menjadi seorang istri HAH? Begitu saja tidak bisa! Kau memang tidak becus!"

"Lihatlah Wilona, dia cantik, baik, bagaimana bisa aku menyamakan seperti Wilona yang lebih perfect dari pada dirimu istri yang tidak berguna?"

"PLAK! Kau menuduhku selingkuh? Bukannya kau yang berselingkuh terlebih dahulu dengan lelaki itu? Lalu apa bedanya diriku denganmu jalang?!"

Sekelebat memori tiba-tiba berdatangan seperti kaset rusak. Ia hanya bisa mengingat hal itu dan sakit luar biasa yang ada di kepalanya. Kata cinta itu, dan bercampur dengan kata-kata kasar yang begitu menyakiti hatinya yang ia lihat sungguh membuat pikiran dan hatinya berkecamuk.

MENGAPA JUAN! MENGAPA KAU TIDAK MENCINTAIKU. DAN MENGAPA, DI SAAT DIRIKU INGIN MEMBENCIMU DAN MELUPAKANMU? AKU TIDAK BISA! SEMAKIN HARI BUKAN RASA BENCI YANG AKU RASA,TETAPI RASA CINTA YANG SEMAKIN TUMBUH PADAMU!" ujar perempuan itu berteriak, tubuhnya meluruh tak mampu menopang dirinya sendiri. Ia hanya bisa menangis sekarang, dengan seluruh penyesalan dan kenangan indah bersama lelaki yang ia cintai

***

"Akankah penyesalan ini datang padaku?" ujar seorang laki-laki yang sedang terduduk di kursi kebesarannya sambil memandangi foto yang begitu besar di depannya.

"Apakah masih bisa aku merubah segalanya?"

"Apakah aku begitu sangat jahat padanya?"

Flashback

"KAU TAU,AKU TIDAK PERNAH MENCINTAIMU SEDIKITPUN!"

"MENCINTAIMU ADALAH HAL YANG PALING MENJIJIKKAN DALAM HIDUPKU! DAN ANAK DIA BUKANLAH ANAKKU!"

"PLAK! Sungguh mas, aku tidak pernah menyangka bahwa dirimu bisa mengatakan itu. Bagaimana bisa kau tidak mengakui darah dagingmu SENDIRI!" ujarnya dengan penekanan di akhir kalimat

"LAKI-LAKI BEJAT SEPERTIMU MASIH MAU DIANGGAP SEBAGAI MANUSIA?"

"Huh! Sungguh mas, aku tidak menyangka, laki-laki sepertimu ternyata masih ingin dianggap manusia, sedangkan kelakuanmu bahkan lebih kejam dan keji daripada seekor hewan!"

"PLAK! Sekali lagi tamparan yang ia dapatkan. Dia tidak kaget. Dia sudah bisa menyangka bahwa laki-laki bejat ini akan menamparnya lagi.

"KAMU MASIH MAU TAMPAR AKU LAGI MAS? SILAHKAN! AKU NGGAK TAKUT DENGAN KAMU!" ujar Evelyn lantang

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Suara pukulan terdengar di ruangan yang gelap dan sunyi.

"INI KAN YANG KAMU MAU? KAMU MAU BERPRILAKU SEPERTI MONSTER KAN? BAIK SAYA TURUTI!"

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Flashback off

"AHHHH ... kau sungguh membuatku gila Evelyn!" teriak lelaki itu sambil menghempaskan semua barang yang ada di sekitarnya.

Kali ini dia marah, bukan karena perempuan itu, melainkan kepada dirinya sendiri, menyesal akan kejadian yang seharusnya dulu tidak pernah ia lakukan.

"Memang pantas aku mendapatkannya."

"Maaf, aku adalah laki-laki paling brengsek di dunia ini. Dan maaf, telah membuatmu sebagai mainan yang setelah rusak aku buang."

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku