KONTEN DEWASA. Pembaca di bawah umur harap tidak melanjutkan bacaan! Nadya mulai berselingkuh dengan ayah tirinya saat ibunya sibuk bekerja. Mahasiswi itu seperti kecanduan akan napsu liar sang ayah. Cover by Pixabay
"Ouh... Sakit, Yah!"
"Kamu sudah tidak perawan? Siapa yang sudah ent*t kamu?"
Nadya tak berani menjawab. Dia tak mungkin menjawab kalau keperawanannya telah di renggut oleh tukang kebun di rumah mereka.
"Pacar Nadya," jawabnya berbohong.
"Di mana kalian biasa melakukannya?" tanya pria paruh baya yang merupakan ayah tiri Nadya.
"Di kamar!"
Jawaban itu membuat Jhonny langsung menjambak rambut Nadya hingga tertarik ke belakang. Jhonny bahkan mencengkeram leher Nadya dengan marah. Dia menatap anak tirinya itu dengan murka. "Mulai sekarang jangan pernah bercinta dengan siapapun selain dengan saya! Mengerti?!"
Nadya menatap kemarahan Jhonny dengan takut. Tak ada jawaban yang bisa menyelamatkannya selain menuruti perintah ayah tirinya yang sudah setahun dia pacari.
Jhonny kemudiaan mengulum bibir Nadya dan menciumnya dengan rakus. Bahkan Jhonny meludah di dalam mulut Nadya.
Posisi mereka sedang berada di meja makan. Jhonny memeluk dan mengunci tubuh Nadya dari belakang. Sedangkan Nadya tak bisa melakukan apapun karena kedua tangannya sedang di ikat. Dia menungging di pinggiran meja makan, dan Jhonny beberapa kali menampar bokongnya.
"Tubuhmu indah sekali, Nadya. Maka itu saya sudah lama menginginkanmu," bisik Jhonny seraya memainkan penisnya di celah pantat Nadya.
Nadya mengerang karena sensasi yang dia rasakan. Penis Jhonny menjadi alasan Nadya mau menjadi selingkuhan ayah tirinya sendiri. Jhonny memiliki ukuran penis yang menakjubkan. Berurat walaupun sedikit bengkok. Bahkan, Nadya bisa merasakan penis Jhonny bisa menyentuh rahimnya saat mereka sedang bercinta. Karena selain besar dan kokoh, penis Jhonny juga cukup panjang.
"Sekarang buka kakimu lebar-lebar!"
Nadya segera mengikuti perintah ayah tirinya.
Ouh....
Lenguhan mulai terdengar saat Jhonny memasukan penisnya ke lubang vagina. Perlahan tapi pasti, penis yang bengkok itu sudah sepenuhnya tertelan dan terjelit oleh vagina Nadya yang sempit.
Tubuh Nadya beberapa kali terdorong saat Jhonny menggenjot vaginanya.
"Ouh... Ngent*t, Nadya! Ngent*t!"
"Yeah, ayah. Ent*t Nadya!"
Jhonny mengerang hebat saat dia merasakan penisnya di pijat dan di jepit oleh vagina Nadya yang sangat sempit. Dia memperhatikan penisnya yang keluar masuk dengan seirama. Dia memperlambat dan kadang mempercepat gerakannya.
"Ouh... Sayang. Aku ingin menghamilimu!"
Nadya tersenyum seperti orang mabuk.
"Percepat, Sayang! Penismu panjang dan besar! Vagina Nadya sakit tapi enak!"
Jhonny menarik rambut Nadya dan mencium bibir mahasiswa tersebut. Bahkan Jhonny menjilati dan meludahi wajah cantik Nadya.
"Aku ingin ngent*t denganmu setiap hari dan setiap waktu!"
Nadya mengangguk kegirangan.
"Penis ayah adalah yang terbaik! Nadya suka!"
Ucapan itu membuat Jhonny mempercepat gerakannya. Hingga Nadya merasa sangat kewalahan. Dia memegang kedua ujung meja dan tubuhnya terdorong dengan kencang saat Jhonny menggenjot lubang vaginanya.
Nadya berteriak seperti sudah tidak waras. Dia berkata kasar sambil memaki ayah tirinya itu.
Sementara itu Jhonny meremas payudara Nadya yang kencang dan bulat. Ukurannya besar dan memiliki puting berwarna pink yang menggairahkan. "Aku suka dadamu! Aku suka wangi tubuhmu!"
Nadya mengangguk dengan mata terpejam. Vaginanya telah sepenuhnya di hancurkan oleh oenis ayah tirinya.
Hingga tiba-tiba Jhonny mencabut penisnya yang lengket dan menjambak rambut Nadya hingga memaksanya berjongkok di bawahnya. "Hisap!"
Nadya dengan rakus menghisap cairan yang keluar dari penis ayah tirinya itu. Sementara kedua tangannya masih terikat menggunakan tali.
Kemudian Jhonny membawa Nadya ke sofa dan keduanya berbaring menyamping dengan Nadya membelakangi Jhonny. Penis Jhonny sudah menunggunya di balik pantat Nadya.
Merasakan benda keras itu, Nadya segera mengangkat satu kakinya dan Jhonny mulai memasukan penis ke lubang vagina Nadya.
Nadya kembali mengerang dan percintaan itu kembali berlangsung lama.
Hingga beberapa jam kemudian.
"Nadya!"
Waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam. Ibu Nadya memanggilnya untuk makan malam.
"Kemana dia? Apa Nadya pergi?"
Jhonny menggerakan bahunya. "Mungkin dia sudah tidur," katanya.
"Dia belum makan. Aku panggil saja!"
Jhonny menatap istrinya dan seketika melarangnya. "Biar aku saja. Kau mungkin akan memarahinya lagi!"
Ibu Nadya adalah tipe wanita karir yang tak suka membuang-buang waktu. Dia menggerutu seraya kembali ke meja makan. "Anak itu manja sekali!"
Sementara itu Jhonny melangkahkan kakinya menaiki tangga. Bibirnya tersenyum saat akan menemui kekasihnya di kamar.
"Nadya!" panggilnya di balik pintu.
Namun, perempuan yang baru saja bercinta selama beberapa jam itu nampak kelelahan. Dia tak terbangun meski Jhonny beberapa kali mengetuk pintu kamarnya.
Jhonny menoleh memperhatkkan sekitarnya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke kamar kekasihnya itu.
Jhonny melihat Nadya hanya tidur memakai crop top ketat dan celana dalam berwarna kuning. Membuat tenggorokan Jhonny naik turun. Dia duduk di samping Nadya sembari mengawasi istrinya yang mungkin saja datang. Tangan Jhonny mulai membelai dan meremas pantat Nadya, membuat Nadya merintih dalam tidurnya.
"Nadya, bangun. Waktunya makan malam. Kau belum makan sejak siang," bisiknya.
"Nadya?"
Nadya masih belum bangun, hingga jari-jari nakal Jhonny masuk ke celana dalam perempuan itu.
"Salahmu sendiri karena tidak mau bangun."
Jhonny melebarkan kedua paha Nadya dan menyisipkan celana dalam perempuan itu. Dia memasukan dua jarinya ke lubang kemaluan Nadya.
Ouhh.. Jhonny merasakan hangat dan juga lengket. Hingga tiba-tiba Nadya membuka matanya lebar-lebar. Di terkejut karena Jhinny berada di kamarnya di saat ibunya sedang di rumah.
"Saatnya makan malam. Ibumu sudah menunggumu," ujar Jhonny seraya membersihkan cairan lengket di jarinya.
Sementara itu Nadya masih terkejut. Dia menatap Jhonny dengan perasaan takut. Kemudian dia turun dari ranjang dan berjalan mendului Jhonny.
Nadya menuruni tangga dengan perasaan cemas. Dia takut perselingkuhan dengan ayah tirinya itu akan terbongkar.
"Nadya, besok Ibu akan pergi ke LA. Hanya satu minggu. Kau baik-baik saja kan jika hanya berdua dengan ayahmu?"
Nadya tersedak minumannya sendiri. Dia menatap ibunya dengan terkejut.
"Aku ikut!"
Ucapan itu membuat Jhonny tersinggung. Dia menatap Nadya dengan tajam.
"Tidak bisa, Nadya. Ini bukan perjalanan liburan, tapi Ibu ke sana untuk urusan pekerjaan."
Nadya mengerucutkan bibirnya. "Aku juga ingin liburan."
"Baiklah, nanti jika pekerjaan Ibu sudah selesai. Kita pergi berlibur ke pantai. Bagaimana?"
Nadya setuju.
"Selama Ibu pergi, kau boleh mengajak temanmu menginap di rumah ini. Akan tetapi, kalian jangan melakukan sesuatu yang aneh. Mengerti?"
Nadya berusaha tak membuat kontak mata dengan ayah tirinya. Atau hubungan mereka akan di terbongkar.
Kemudian, keesokan harinya. Nadya mengantar ibunya di depan gerbang, dan membuat kontak mata dengan ayah tirinya. Jhonny duduk di balik kemudi mobil, dia hendak mengantar istrinya ke bandara.
"Bye, Mommy!" seru Nadya dari luar kaca mobil.
Ibu Nadya melambaikan tangannya, dan memberikan nasihat agar Nadya selalu berhati-hati.
"Selama ayahmu pergi bekerja, kau jangan membuat yang aneh-aneh. Jangan lupa belajar dan makan yang teratur. Paham, Nadya?"
"Paham, Bu!" jawab Nadya semangat.
Kepergian Ibu Nadya tentu menjadi kesempatan besar bagi Nadya untuk berselingkuh dan melakukan hubungan badan sepuasnya dengan ayah tirinya.
Seperti pagi itu, setelah mengantar istrinya ke Bandara, Jhonny dan Nadya kembali melakukan hubungan suami istri di sofa ruang tamu.
Nadya duduk di atas pangkuan Jhonny dengan keadaan mereka yang sudah telanjang bulat. Perempuan berusia dua puluh dua tahun itu memeluk kekasihnya dengan mesra dan pinggulnya naik turun seperti sedang memompa sesuatu.
"Ouh... Ayah, posisi ini enak sekali!" katanya mempercepat gerakannya.
"Selama ibumu pergi, kita bebas ngent*t di rumah ini!"
Nadya mengangguk sembari menggenjot batang kemaluan ayah tirinya.
Nadya menundukan wajahnya dan memperhatikan penis ayah tirinya yang begitu besar berada di dalam lubang kemaluannya.
"Kenapa ukurannya semakin besar? Bahkan penis ayah sebesar tanganku! Pantas saja rasanya sangat nikmat!"
Jhonny memejamkan matanya. Membiarkan Nadya melakukan pekerjaannya.
Bersambung.
Bab 1 1. Diikat Ayah Tiri
09/04/2023
Buku lain oleh BUNGA DONNA
Selebihnya