Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Shadow Of Truth

Shadow Of Truth

KhamidDD

5.0
Komentar
15
Penayangan
10
Bab

Ryuta Ryukiriga adalah anak ketiga dari Raja saat ini. Meskipun tahta istana Kerajaan Xenocyte belum ditentukan, akan tetapi ada kemungkinan Ryuta juga menjadi penerus tahta bersaing dengan ketiga saudara yang lain. Banyak hal terjadi sebelum pemilihan. Namun karena Ryuta mempunyai pemikiran sendiri. Dia lebih memilih untuk pergi meninggalkan tempat dilahirkan agar bisa memperkuat kekuatan Light Knight. Kekuatan yang hanya dapat dimiliki oleh keturunan Ryukiriga untuk saat ini. Belum dipastikan siapa pemilik terkuat sekarang. Ryuta berencana untuk latihan meningkatkan kekuatannya sendiri pada seorang guru yang sangat berpengalaman, tapi justru saat berlatih secara tak langsung terjadi hal diluar dugaan. Apa itu?

Bab 1 Prolog 0,25

Apakah ini kejadian yang biasa terjadi pada setiap cerita di 'dunia ini'?

Sejak awal. Semua dapat terjadi begitu saja. Siapapun, kapanpun dan apapun tergantung bagaimana seseorang mengambil jalan kehidupan. Setiap sesuatu yang berharga pasti akan sulit diterima.

Gadis berambut biru dengan pakaian ala bangsawan sedang menatap padang gurun penuh dengan mayat berbagai jenis manusia berbeda. Gadis itu benar-benar bak seseorang yang terlahir dari suatu es. Stoking yang hanya menutup sampai setengah paha dari bawah kaus kakinya kemudian bersama sepatu high heels setinggi hanya lima senti.

Nafas sang gadis serba es tersebut sulit diatur.

"Ugh... Gawat. Aku heran kenapa dunia ini begitu sulit ditaklukan. Kenapa selalu saja aku gagal menyelamatkan sesuatu?" tanya gadis itu dalam hati.

"Mizuki... Pergilah dari sini..." ucap seseorang dari belakang.

"Ini... H-Haru- Hei! Haruna!"

Mereka tampak terluka parah. Akan tetapi gadis yang baru saja datang itu lukanya terlalu terbuka. Seperti tidak akan bisa bertahan lama, gadis itu memberikan sedikit kekuatannya.

"Ambillah kekuatanku, Mizuki. Agar kau bisa kabur dan menyelamatkan 'dunia lain'. Ugh..."

"Tidak, Haruna! Aku akan pergi setelah membunuh Kaito dan Micaella!"

"Mustahil. Yang tersisa disini hanya kamu, The Dragon Knight lain sudah mati akibat serangan dari Kaito serta pasukannya. Sudahlah. Pergi!"

"Jangan bercanda!"

Gadis bernama Haruna itu menangis tersedu-sedu. Ia sebenarnya menyesal tak mampu menyelamatkan semua orang. Bahkan sejak awal ia sudah berusaha agar orang bernama Kaito bisa ditahan selama mungkin di dimensi lain. Gadis bernama Mizuki mulai berkata agar Haruna tetap santai.

"Aku akan menerima kekuatanmu dan berjanji tetap hidup."

"Aku punya rencana, Mizuki."

"Bagaimana?"

Semua ada di tangan Haruna. Dimana ia berencana untuk membuat dunia ini hancur dalam satu waktu. Takkan ada satu pun yang tersisa. Hanya kehampaan juga kegelapan menyertai. Akan tetapi, itu sama saja membuat semacam kehancuran bagi dunia ini. Jadi jawabannya ialah Haruna berencana membuat dunia baru. Malahan lebih mengarah pada kehancuran dunia.

Mereka berdebat selama beberapa lama sampai Mizuki terpaksa menerima pendapat Haruna.

Dia menteskan air mata sambil memukul-mukul tanah begitu penuh penyesalan untuk kesekian. Secara sekilas Mizuki dan Haruna tampak mirip di beberapa bagian tubuh seperti warna rambut, ciri fisik dan juga ukuran tubuh. Akan tetapi Mizuki tampak lebih manis sebab dia sudah sering perawatan sejak kecil. Berbeda dengan Haruna.

Beberapa lama. Kaito bersama pasukannya datang.

"Wah-wah. Tidak kusangka kalian tersisa ya?"

Aliran waktu secara terpaksa dihentikan oleh Haruna. Ia mengerahkan seluruh kekuatan dengan menyeluruh. Untuk berjaga-jaga. Dirinya membuat lingkaran penghalang agar tak ada orang mengganggu.

Setelah itu ia tempelkan kedua tangan pada bagian atas dada Mizuki. Mizuki menahan rasa sakit. Kekuatan Haruna sangat besar. Siapa sangka sampai-sampai Mizuki hampir saja direnggut kesadarannya oleh Haruna.

Dalam telepati. Seseorang mengatakan pada pikiran Mizuki kalau kekuatan Haruna yang merupakan Light Knight jika dipadukan kekuatan The Dragon Knight maka akan menghasilkan perpaduan luar biasa. Nanti Mizuki akan merasakannya.

Setelah beberapa menit lewat. Haruna kelelahan. Tubuhnya dipenuhi oleh darah dari atas sampai bawah.

"Haruna! Haruna!"

"Mizuki. Pergilah. Kau hanya perlu memutar telapak tangan untuk memunculkan portal ke dunia atau dimensi lain. Selamat tinggal. Aku merasa bahagia bisa berteman denganmu selama ini. Aku merasa senang. Jangan khawatir."

Sesuai arahan dari Haruna. Dia memutar telapak tangan selama satu kali. Sebuah portal berwarna biru muda muncul. Sebelum masuk. Dia melihat Haruna sedang menyatukan tangan. Ada banyak sekali energi kehidupan mulai menyatu di dalam tubuhnya. Insting Mizuki mengatakan Haruna serius untuk melakukan semacam penghidupan ulang dunia ini. Bukan hanya menghancurkan saja tujuan Haruna. Melainkan mengubah dunia ini menjadi takdir lain. Bisa saja nanti dia datang kesini.

Terlihat kalau Mizuki tertelan oleh sebuah mimpi cukup lama saat berada di dalam portal barusan.

Hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk Mizuki bisa melihat segala hal. Dia berada pada sebuah dimensi penuh dengan pantulan cermin. Hanya ada dirinya sekarang. Dia tampak bingung.

"Dunia apa ini?"

Sekali lagi seseorang berkata dalam pikiran Mizuki.

"Mizuki. Kau harus siap. Tapi tenang saja aku akan menemanimu."

"Terima kasih, Azure. Aku mungkin merasa sedih. Tapi aku akan bertanggung jawab secara menyeluruh. Memang sedikit melelahkan. Mau bagaimana lagi? Haruna sudah percaya padaku. Aku harus menjalani hidup dan menyelamatkan dunia lain sesuai perkiraan."

Tugasnya menjadi The Dragon Knight memang dapat dinyatakan sudah selesai. Namun, gelarnya tetap dipertahankan serta sekarang ada tugas baru. Yaitu berkelana ke berbagai dunia lain. Entah kenapa terasa agak aneh. Apalagi aliran kekuatan Mizuki benar-benar terasa begitu bebas mengalir.

"Ah. Begitu menenangkan. Aku suka ini."

Mizuki benar-benar menikmati aliran kehidupannya sendiri sembari memejamkan mata. Tiba-tiba dia berada di sebuah bukit pada salah satu wilayah Yakomi City. Dimana terlihat jelas kalau ada dua anak kecil sedang saling berbincang satu sama lain begitu seru.

"Hei, Kaito! Aku akan mengalahkanmu!"

"Heh! Maju sini, Haruna!"

Dia terdiam sejenak menyaksikan apa yang ada di depannya. Benar. Ini adalah sebuah penggalan kejadian dari kehidupan Haruna. Dengan begitu sudah jelas kalau Mizuki mewarisi bukan hanya kekuatan Haruna. Tapi juga kehidupan gadis itu.

Orang bernama Azure tersebut memberikan kalimat sederhana.

"Mizuki. Aku tidak akan bisa banyak berkata. Semoga beruntung. Jika kau memang sedang berat hati, aku bisa membantumu sambil menenangkanmu. Kita sudah sangat lama saling mengenal satu sama lain."

"Terima kasih, Azure. Kau memang naga terbaik yang pernah kukenal. Kurasa begitu. Kau yakin?"

"Jangan Khawatir. Kita ini sahabat, bukan?"

"Ah. Itu menyentuh. Terima kasih."

Sekarang waktu berpindah dimana Haruna sedang bertemu dengan sepasang kekasih di sebuah danau dalam suatu hutan. Itu adalah Raja Ryuta Ryukiriga bersama Ratu Rachel Vin Lyria. Jadi, sejak awal Haruna memang berbakat memegang kendali penuh kekuatan Light Knight melebihi pendahulu di keturunan Ryukiriga sesuai kenyataan.

Mereka seperti sebuah keluarga kecil pada umumnya.

"Entah kenapa aku tak bisa membayangkan kalau Haruna harus melakukan ini lagi. Aku bersyukur dia beristirahat dengan tenang..."

"Ya, Mizuki. Haruna mungkin terlalu banyak menerima beban. Akan lebih baik membiarkan dia beristirahat dalam ketenangan abadi. Apalagi kau tahu, bukan? Kalau melakukan perjalanan waktu itu melelahkan sekali."

"Haruna..."

Setelah puas berbincang. Haruna membuka portal untuk kembali ke dunianya. Sebelum pergi. Ia tampak mengatakan sesuatu kepada kedua orang tuanya di masa lalu.

"Ayah. Ibu. Kalian jangan kaget tentang masa depan. Akan ada kejutan, tapi aku harus tetap tutup mulut. Sampai jumpa lagi..."

Haruna menghilang dalam sekejap dan kembali ke dunianya. Dunia ini adalah dunia tempat Mizuki tinggal. Dimana dunia tersebut dimulai dari awal di zaman dimana para pendahulu seluruh orang hidup.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku