/0/13690/coverorgin.jpg?v=34d407bff7def1b62c3b6d9da1a2d824&imageMogr2/format/webp)
Angin berembus menekan kulit membuatnya kembali merapatkan jaket. Lalu ia menolehkan kepala ke belakang kala mendengar suara langkah.
Alicia Middleton sudah merasa di ikuti sejak keluar dari kelap malam tapi, ia terus berpikir positif hingga sampai di rumah.
Namun kali ini, ia tak bisa berpikir positif lagi karena mendengar langkah di belakangnya semakin jelas. Maka dari itu, Alicia semakin mempercepat langkahnya bersamaan dengan langkah seseorang di belakangnya.
Alicia panik lalu, berlari tanpa menolehkan kepala untuk sekedar memastikan wajah seseorang yang mengikutinya. Tapi, ia sangat yakin kalau yang mengikutinya adalah salah satu pria mabuk di kelap.
“Tuhan, tolong aku.” Alicia bicara dengan terus berlari melewati toko demi toko yang sebagian sudah di tutup karena sudah lewat tengah malam.
“Agh!”
Alicia tersentak lalu, menghentikan langkah. Ia menolehkan kepala ke asal suara dan ia melihat pria itu sedang membersihkan celananya maka tanpa pikir panjang, Alicia memacu langkahnya dengan cepat.
“Ah, sial!”
“Tolong!” Alicia berteriak sambil terus memacu kakinya lebih cepat. Ia benar-benar takut dengan pria mengejar di belakangannya.
Banyak risiko bekerja di kelap malam salah satunya di ikuti oleh pria hidung belang yang sedang mabuk. Ada satu kejadian di mana seorang wanita hampir di perkosa oleh pria yang mengikutinya tapi, untung saja wanita itu selamat dengan cara melukainya.
“Hai, jangan berlari atau meninta pertolongan! Aku bukan orang jahat.”
Jangan pikir kalau Alicia akan percaya dengan kata-kata dari pria di belakangnya. Maling saja tidak mengaku sudah mengambil barang yang ada di tangannya, apa lagi orang di belakangnya. Jadi dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada, ia mempercepat larinya.
Kini ia sungguh menyesal karna menolak ajakan rekan kerjanya untuk tidur di kamar khusus pekerja. Meski pihak kelap dan rekannya sudah mengatakan keamanan tempat itu tapi, ia memilih pulang.
Jam sudah menunjukkan angka tiga menjelang pagi dan seperti biasa, ia bersama rekan kerjanya di bolehkan untuk pulang atau menempati kamar tak jauh dari kelap. Namun, Alicia berbeda. Ia lebih suka tidur di rumah alih-alih di tempat yang di sediakan.
Alicia masih ingat saat melangkahkan kaki pertama kali untuk melihat kamar di sediakan, ia langsung tidak suka dan memilih untuk pulang meski selalu di bayangi rasa takut.
Ia tinggal sudut kota Las Vegas sementara tempat kerjanya ada di pusat kota. Perjalanan hingga sampai di rumah memakan waktu cukup lama dan selama tidak ada yang pria mabuk yang mengikutinya, maka ia akan baik-baik saja.
Setiap selesai kerja, ia selalu memastikan semuanya aman, terutama membuka wig hitamnya.
“Dapat!”
“Aaa, lepaskan aku! A–aku ngga punya apa-apa untuk kau ambil!” jeritnya kala merasakan tangan pria itu menyentuh lengannya.
“Hai, aku mohon jangan berteriak! Aku bukan orang jahat!”
Alih-alih menurut, Alicia malah semakin berteriak membuat pria itu terpaksa menutup mulutnya dengan salah satu tangan. “Aku bilang jangan berteriak! Aku mengikutimu untuk memberikan ini.”
Alicia melotot melihat buku yang berisi semua rahasianya ada di depan wajahnya lalu, ia melirik pria yang menutup mulutnya. Siapa pria ini? Tanyanya dalam hati.
Ketika tangannya akan meraih buku itu tiba-tiba saja orang asing itu menjauhkannya. Alicia kembali memberontak, membuat si pria kewalahan menahannya.
“Aku akan melepaskanmu akan tetapi, kau harus berjanji untuk tidak berteriak?”
Alicia terus berontak, tidak peduli perkataan orang asing yang menutup mulutnya dengan menggunakan salah satu tangan.
“Astaga, kenapa kau keras kepala sekali? Aku mengikutimu hanya untuk memberikan buku diari ini dan kau harus percaya kalau aku bukan orang jahat!”
Bukan orang jahat? Alicia bicara dalam hati kemudian, menggigit tangan pria asing yang menutupi mulutnya.
Pria itu kesakitan membuat Alicia tersenyum puas lalu, dengan cepat mengambil diarinya dan berlari menjauh dari pria itu.
/0/3242/coverorgin.jpg?v=07c4b90e4d53e6e2ac447afb9dfa2b26&imageMogr2/format/webp)
/0/21377/coverorgin.jpg?v=799a66fd86d242d2b1922dbd455514ff&imageMogr2/format/webp)
/0/2647/coverorgin.jpg?v=5ac96eafb64a5652c4a3110785d3957c&imageMogr2/format/webp)
/0/2296/coverorgin.jpg?v=2008866c80d36e4e1adae0ee504febcc&imageMogr2/format/webp)
/0/6186/coverorgin.jpg?v=43c6e2845862814c93f4ca33753112ac&imageMogr2/format/webp)
/0/11013/coverorgin.jpg?v=ade0957bd67f326e8b4485caf543d313&imageMogr2/format/webp)
/0/21995/coverorgin.jpg?v=a1cf998a1b689e6411fb8c81debcacc5&imageMogr2/format/webp)
/0/2489/coverorgin.jpg?v=6b31df2b22d4c53b3731b2584080db0b&imageMogr2/format/webp)
/0/3051/coverorgin.jpg?v=17061afea057a3832330204c02699111&imageMogr2/format/webp)
/0/5719/coverorgin.jpg?v=4e079deecc5ee876f9bf8763f66243fb&imageMogr2/format/webp)
/0/8838/coverorgin.jpg?v=5fa52a340a7b4b8f9baf12b16ef8cc13&imageMogr2/format/webp)
/0/7051/coverorgin.jpg?v=d02e71081ea076a51ceddd6975816ea2&imageMogr2/format/webp)
/0/16534/coverorgin.jpg?v=9783fb74ab4a42df0093da2e0e29ff1f&imageMogr2/format/webp)
/0/2786/coverorgin.jpg?v=0ec1b9d9d18675cb6d7b62d9b1de3611&imageMogr2/format/webp)
/0/5021/coverorgin.jpg?v=bc6abd5782a5baabd2e1e23c49ab8aa9&imageMogr2/format/webp)
/0/9123/coverorgin.jpg?v=df3ed85080829d0f669d3faefd033b48&imageMogr2/format/webp)
/0/2686/coverorgin.jpg?v=be83c4e09fa314faffbc05f2f248a8bc&imageMogr2/format/webp)