Hanya karena sebuah ciuman, Sharena Dara yang merupakan aktris serba bisa harus terlibat dalam hubungan palsu dengan seorang CEO tampan nan menyebalkan yang kerap kali membuatnya naik darah. Namun lain hal dengan CEO itu, Samuel Augustine justru sangat menikmati kehidupannya yang lebih berwarna ketika bersama Sharena, sosok aktris keras kepala yang tercandu-candu pada manajernya dan seringkali menutup hatinya untuk pria lain termasuk dirinya. Samuel memiliki segalanya, namun jika tanpa Sharena Dara, semuanya tidak terasa lengkap. Menaklukan aktris keras kepala itu ... apa ia bisa?
SHARENA memejamkan matanya ketika mendapat sentuhan lembut yang diberikan oleh Famela. Seorang gadis cantik yang sudah lama jatuh cinta pada sosok Sharena. Mereka adalah sepasang manusia yang saling jatuh cinta, namun hubungannya terhalang oleh stigma masyarakat yang melaknat hubungan mereka. Berulang kali mereka mencoba untuk pisah, tetapi besarnya rasa cinta di antara keduanya membuat mereka nekat untuk tetap menjalin hubungan asmara dan pergi ke kota lain untuk menjalani kehidupan yang lebih baik bersama.
"Sampai kapanpun aku akan jatuh cinta padamu, Nath."
Gadis polos yang dipanggil Nath itu tersenyum dan menganggukan kepalanya, untuk pertama kalinya ia merasakan jatuh cinta pada sosok Devi, gadis yang selalu ada untuknya dan rupanya sudah menyimpan perasaan untuknya sejak lama. Melihat gadis bersurai panjang itu mendekatkan wajahnya, Nath tidak menolak. Ia menerima ciuman hangat dari gadis itu dan juga ikut memejamkan matanya perlahan.
"CUT! Oke good Sharena, Famela. Sekarang kita pindah scene."
Mendengar arahan dari sutradara, Sharena segera menarik wajahnya dari Famela. Lawan mainnya pun sama, mereka sama-sama berjalan mundur dan merasakan lega setelah menyelesaikan adegan panas yang menurutnya tidak biasa. Ya, untuk Sharena Dara, peran ini adalah hal yang sangat baru untuknya, di mana ia harus memerankan sosok perempuan biseksual bernama Nath yang menjalin kasih dengan Devi. Sosok Devi diperankan oleh Famela, seorang aktris yang jauh lebih senior dan memiliki banyak pengalaman daripada Sharena.
"Setelah cuplikannya ditayangkan, banyak yang mengira kalau kau benar-benar seorang lesbian. Astaga ... tidak mungkin lah yaw?" seru pria gemulai yang sibuk menata rambut bagian belakang milik Sharena.
"Hahaha tak apa Jo. Itu artinya aktingku bagus bukan?"
Pria gemulai yang dipanggil Jojo itu terkikik dan mencolek bahu Sharena. "Bagus Sayang, aku tidak menyangka kau bisa ya ... seintim itu dengan perempuan."
Gadis itu hanya menghela napas. "Aku ingin menjadi aktris papan atas. Salah satu syaratnya harus bisa profesional dan juga memberikan penampilan yang terbaik. Bukan begitu?"
Jojo menganggukan kepalanya setuju, "Ya, kau benar," jawabnya sembari melepas roll rambut di poni Sharena dan menyisirnya. "Tapi aku penasaran Say, apa kau punya pacar? Pendapat pacarmu tentang film terbarumu itu bagaimana?"
Mendapat pertanyaan itu Sharena hanya tertawa dan menyisir poninya dengan tangan. "Tidak, aku belum punya pacar. Tetapi untuk laki-laki yang aku suka, ada."
"Ulala ... aku jadi penasaran siapa orangnya. Apa dia artis juga? Pemain band? Atau ...."
"Sekalipun kau tebak juga aku tidak akan mengaku. Hahaha," ujarnya seraya tertawa dan mengundang rasa penasaran Jojo semakin meningkat.
"Eh siapa? Apa aku kenal?"
Sharena mengangkat bahu kemudian berdiri setelah rambutnya selesai ditata oleh pria itu. "Aku tidak mau mengatakannya padamu. Kau ember!"
"Siapa bilang? Hei Sharen!"
Sharena hanya tertawa, ia kemudian berlari meninggalkan ruang make-up dan karena tidak hati-hati dirinya hampir bertubrukan dengan seorang lelaki berkacamata yang hendak masuk ke ruang make-up.
"Astaga ... kau kebiasaan!" dengus lelaki di depannya seraya mengacak kepala Sharena.
"Aw, aduh lepaskan tanganmu Danny!"
Sharena meringis ketika lelaki itu mengacak surai hitamnya. "Jangan dirusak! Rambutku baru selesai ditata!" Gadis itu berdecak kemudian mengerucutkan bibir.
"Salahmu sendiri kenapa tidak lihat-lihat," ucap Danny sembari memberikan kardigan berbahan rajut pada gadis itu. "Sekarang kita ke studio Marstv, kau ada undangan ke acara talkshow nanti malam."
"Ah iya, kau benar." Sharena segera menganggukan kepala dan memakai kardigan yang diberikan oleh manajernya. Setelah pamit pada teman-temannya di ruang make-up tanpa pikir panjang ia segera berjalan cepat menyamai langkah kaki Danny yang berjalan menuju parkiran.
Danny Louis adalah manajernya yang sudah bekerja dengan Sharena kurang lebih delapan tahun lamanya. Ketika gadis itu memulai kariernya sebagai bintang iklan dan model video klip di usia 14 tahun. Setelah bertahun-tahun terjun di dunia entertain, ia pun lanjut mendapat tawaran syuting serial televisi dan juga membintangi film layar lebar selama dua tahun ke belakang. Menjadi aktris yang sukses di usia muda memang terlihat menjadi hal yang menyenangkan secara kasat mata, tetapi kenyataannya tidak seperti itu, karena penghasilan yang Sharena dapat selama ini ia pakai untuk melunasi hutang almarhum ayahnya yang meninggal sebelum dirinya menjadi seorang model. Sharena terpaksa mendapat beban sebesar itu, mengingat anggota keluarganya yang lain sudah tidak bisa membantu apalagi sang ibu. Wanita itu pergi begitu saja ketika mendapat masalah dengan almarhum ayahnya dan tidak pernah terlihat muncul lagi hingga saat ini.
"Sharen ... bangun!"
Danny menggoyangkan tubuh gadis itu yang terlelap di bangku penumpang. Jarak antara tempat pemotretan dan Marstv tidak terlalu jauh sebenarnya, tetapi melihat Sharena yang tidur nyenyak di mobil seperti ini membuat Danny mengerti kalau gadis itu pasti kelelahan. Ia tahu persis kalau jadwal tidurnya terganggu selama seminggu terakhir ini.
"Ah ... kita sudah sampai?" tanya gadis itu seraya menguap dan menegakan tubuhnya. Danny hanya menjawab dengan anggukan kepala. "Jadwal terakhir kita di studio ini'kan? Aku tidak sabar ingin rebahan di ranjang sebelum besok masuk di acara Good Morning."
Danny kembali menganggukan kepalanya, "Kau mau kubelikan kopi atau makanan apa dulu mungkin?" tawar lelaki itu seraya membukakan pintu mobil untuk Sharena. "Kau bisa langsung masuk dan menunggu di studio 5."
Sharena kembali menguap dan menggelengkan kepalanya, "Aku ingin ikut membeli kopi denganmu saja. Supaya tidak mengantuk," ucapnya sembari menggandengkan tangan lelaki itu dan berjalan beriringan menuju minimarket di lantai dasar.
"Baiklah kalau begitu."
Sejauh ini, orang yang paling dekat dengannya adalan Danny. Manajer kepercayaannya yang selalu mengatur jadwal, mengelola keuangan dan memastikan kondisi fisik gadis itu baik-baik saja. Danny adalah manajernya yang sangat perhatian, hal itu baru Sharena sadari tiga tahun ke belakang dan ia merasa sangat nyaman. Jika dulu pandangan Sharena terhadap lelaki itu lebih seperti menatap seorang adik pada kakaknya, kini pandangannya berubah selayaknya perempuan dewasa yang jatuh cinta pada lelaki yang sebaya dengannya. Meskipun pada kenyataannya selisih usia mereka terpaut 8 tahun.
"Kalau aku menikah dengan laki-laki yang usianya lebih tua delapan tahun tak apa?" tanya Sharena sembari mendongak ke arah Danny yang tengah meminum caramel machiato kesukaannya.
"Usia hanyalah angka, tentu saja tidak," jawab lelaki itu santai sembari memberikan senyum tipis pada Sharena.
Jantung Sharena mendadak berdebar. Dirinya benar-benar jatuh cinta pada sosok Danny sejak lama, ingin sekali ia mengatakannya dan berpacaran dengan lelaki itu, namun hal itu hingga saat ini belum sempat ia utarakan pada Danny.
"Dan-"
"Kak Sharena sudah siap? Kita akan take sebentar lagi."
Belum sempat Sharena bicara dengan Danny, seorang kru dari Marstv menghampirinya dan mengajaknya untuk bersiap ke studio acaranya. Gadis itu hanya mendesah. Lagi-lagi ia tidak bisa mengatakan perasaan yang sebenarnya pada Danny, lelaki yang ia cintai sejak lama.
***
'HOT! Sharena Dara lesbian? Berikut 7 potret kebersamaan Sharena dan Famela di luar syuting Unexpected Love'
Membaca judul berita yang menjadi perbincangan hangat itu membuat Sharena menganga dan menggelengkan kepala. Dirinya dituduh lesbian? Yang benar saja?
"Itu hanya foto-foto normal di mana aku dan Famela pergi ke toko tas. Kenapa hal seperti itu saja menjadi bahan gosip? Aneh," omel Sharena kesal setelah menatap ponselnya yang dipenuhi berita-berita itu.
"Itu karena kau tidak punya skandal berpacaran Sharen. Coba saja sekali-sekali kau punya. Tuduhan itu pasti tidak akan ada," balas Teressa yang tertawa dan memasukan kedua tangannya ke saku jaket.
Melihat Teressa menghentikan langkah kakinya, gadis itu pun ikut berhenti sembari menatap sekitar, tak lama sebuah mobil merah berhenti di depan mereka berdua dan sepertinya mobil itu adalah jemputan dari sepupu Teressa. Di dalam mobil tampak dua orang lelaki yang memakai kemeja putih dan juga abu turun dari mobil.
"Kau menunggu lama Tere?" tanya lelaki yang memakai kemeja berwarna putih yang berjalan lebih dulu ke arah Teressa dan Sharena. "Ah, ada kau juga Sharena, apa kabar?"
Sharena balas tersenyum, "Kabarku baik. Kau sendiri?"
"Aku pun baik. Maaf ya, mengganggumu malam-malam. Aku baru pulang dari acara kantor dan baru bisa menjemput Teressa sekarang."
"Tidak apa-apa, aku malah senang semalaman tadi ditemani mengobrol oleh Teressa. Ya ... karena kesibukan masing-masing aku jadi jarang menghabiskan waktu seperti ini dengan sepupumu."
Hendak melanjutkan obrolannya, lelaki berkemeja putih itu dipanggil oleh Teressa yang meminta tolong untuk dibukakan bagasi sehingga di sana menyisakan Sharena dan lelaki asing yang memakai jas abu dan rambutnya yang sedikit berantakan. Wajah lelaki itu tidak pernah ia lihat sebelumnya, dan dengan ramah Sharena memberikan senyum dan menjulurkan tangannya pada lelaki itu.
"Hai aku Sharena, senang bertemu dengan-"
Sharena membulatkan matanya merasa terkejut ketika lelaki itu membalas jabatan tangannya dengan sebuah ciuman yang tepat di bibir. Sharena mematung sejenak, dan setelah sadar ia langsung mendorong pundak lelaki itu menjauh kemudian memberinya tamparan keras. Namun sebelum benar-benar didorong mundur oleh Sharena, seseorang yang berjongkok di semak-semak sudah lebih dulu mengambil gambar mereka yang berciuman di depan apartemen Sharena.
Dan, skandal gadis itu pun dimulai.
***
Bab 1 (Tidak) Sengaja
21/12/2022
Bab 2 Terlibat Skandal
21/12/2022
Bab 3 CEO Menyebalkan
22/12/2022
Bab 4 Kencan Pertama
22/12/2022
Bab 5 Perasaan Yang Tak Terbendung
22/12/2022
Bab 6 Merasa Sesak
22/12/2022
Bab 7 Kebohongan
22/12/2022
Bab 8 Mundur Perlahan
22/12/2022
Bab 9 Melarikan Diri
22/12/2022