Aruna Hardiyanti sudah lama berdamai dengan nasib. Gadis yatim piatu orang tua yang bersahabat dengan kesepian semakin menyerah dengan vonis penyakit mematikan. Ia menerima dengan pasrah, tanpa berharap keajaiban.
Namun, manusia hanyalah manusia yang tak pernah kuasa dalam mengatur hidup dan matinya. Restu Wijaya, laki-laki dari masa lalunya yang selalu ingin deka dengannya, membuatnya lebih semangat dalam menjalani sisa usia, pikirnya. Siapa sangka keajaiban itu benar-benar datang. Di luar dugaan, penyakit yang selama ini mengintai Aruna mulai menghilang. Kesembuhan yang mustahil berubah menjadi kenyataan. Takdir kembali menunjukkan wajahnya yang tak terduga. Kali ini, bukan dirinya yang harus berhadapan dengan ajal, melainkan Nadya-sahabat terbaiknya, yang selama ini selalu ada di sisinya juga nenek yang selalu menjadi penyemangatnya.
Aruna tersadar, manusia bisa berencana, bisa pasrah, bahkan bisa berusaha keras melawan takdir. Namun, tetap saja, segalanya berada dalam genggaman Sang Maha Kuasa. Ajal bukan sesuatu yang bisa diprediksi, seperti cinta yang juga datang di saat yang tak terduga.
Karena hidup adalah misteri, dan takdir selalu punya caranya sendiri untuk mengajarkan arti kehilangan, keajaiban, dan cinta sejati.