icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bukan Pelayan Biasa

Bukan Pelayan Biasa

Penulis: Adora Moon
icon

Bab 1 Kesedihan

Jumlah Kata:1117    |    Dirilis Pada: 11/11/2022

IPA 1 mana?" teriak seseorang

?" tanya

eluarganya ada di rumah sakit karena kecelakaan saat

manda langsung menangis sambil

nggil-manggil Amanda, tapi Amanda hanya berjalan saja sambil men

mana? Hah?!"

Ayah, ibuku..," ucap A

k apa kesana? Apa kamu

ggelengkan

ayo aku ant

nuju rumah sakit. Di dalam mobil, Fanny berusaha menguatkan Am

an keluarganya membuatnya tak

*

hbac

luan ya. Nanti ayah s

Amanda. Semua orang tua

nunggu ayahmu pulang dari rumah Pak RW. Lagian aca

ngan Fanny untuk datang lebih dulu. Agar mereka bisa me

wisuda dilakukan di ballroom sekolah mereka sendiri. Sesa

n dulu yuk. Sambil men

baru sampai di sekolah , dan me

uju pada mereka, seperti terkesima akan penampilan mereka. Bisa dibilang mere

pun berbincang-bincang seperti biasanya sa

makanan dan begitupun Amanda. Selesai makan,

a. Amanda mulai terlihat gelisah. "Kenapa ayah dan ibu belum sampa

ua murid yang sudah hadir, dan hanya te

pun memanggil nama-nama para murid dari be

karena dia juga mendapatkan gel

dari jurusan IPA 1. Silahkan naik ke at

g karena orang tuanya belum juga hadir. Sampai tidak lama pun suara

hbac

engerin lagu John Mayer : You

*

mah s

nuju bagian informasi untuk mengetahui keadaan kedua orang tuanya

di-jadinya. Lututnya sudah lemas sepe

terjadi secepat ini? Kenapa kau berikan hamba cobaan y

g tuanmu," ucap Fanny berusaha membantu Amanda bangun dari dudukny

kukan, Fan? A-ku harus

da aku disini," ucap Fanny beru

erbujur kaku. Kini dia seorang diri di dunia ini, walaupun dia masih memiliki keluarg

h apa yang akan dia lakukan sekarang. Amanda hany

lalu ada untukmu. Ingat itu,"

ua orang tua di antar ke rumah duka. Sebelum jenazah

tuk menyambut jenazah kedua orang

ntu proses pemakamannya," uc

a kasi

manda langsung masuk ke kamarnya. P

izin kepada kedua orang tuanya untuk menemani A

i rumah Amanda, akhirnya Fanny

aku ke sini lagi," ucap Fa

akasih sudah

ada apa-apa

a,

telah kepulangan Fanny, Amanda m

g sepi. Di setiap sudut selalu saja a

matanya keluar begitu saja. Dia mengusap air mat

tak memiliki pilihan lain. Amanda berusaha kuat dan k

*

lu menghubungi dirinya. Tiba-tiba tak ada kaba

hari, menjadi khawatir karena sahabatnya i

ga, Fanny datang

a nampak senang dengan k

y yang berdiri di dep

uk," aja

uduk bersama di ruang tamu. "B

ana? Kenapa kamu sulit dih

. Aku sedang s

buk apa

ng mau aku bica

gin bic

akal tinggal sementara di luar nege

nda keluar begitu saja mendengar

ya. "Kamu jangan nangis dong, Amanda. Aku gak akan lama disana, dan

alanya dan berjanji bahwa dia harus

ana, jangan lupakan aku ya, Fan. Aku tunggu kamu pulang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kesedihan2 Bab 2 Awal Penderitaan3 Bab 3 Mendapat Pekerjaan4 Bab 4 Berusaha Sabar5 Bab 5 Memulai Bekerja6 Bab 6 Bersikap Seenaknya7 Bab 7 Memaksa8 Bab 8 Terlihat Bahagia9 Bab 9 Mengembalikan10 Bab 10 Menghilang11 Bab 11 Berniat Pergi Menjauh12 Bab 12 Kembali Melakukannya13 Bab 13 Menghilang14 Bab 14 Terlambat Mengetahui15 Bab 15 Tidak Mendapat Jawaban16 Bab 16 Pergi Ke Dokter17 Bab 17 Pertemuan Yang Tak Disengaja18 Bab 18 Kondisi Tidak Fit19 Bab 19 Mencurigakan20 Bab 20 Tak Sengaja Bertemu21 Bab 21 Mengurungkan Niatnya22 Bab 22 Memeriksa Kandungan23 Bab 23 Pertemuan Tak Terduga24 Bab 24 Pergi Berdua25 Bab 25 Pertemuan Tak Terduga26 Bab 26 Mengganggu27 Bab 27 Menginap Di Tempat Asing28 Bab 28 Kekhawatiran Mars29 Bab 29 Berniat Melakukan Tes DNA30 Bab 30 Meminta Bantuan Pada Aaron31 Bab 31 Mengetahui Semuanya32 Bab 32 Kembali Bersama33 Bab 33 Kembali Mengingat Masa Lalu34 Bab 34 Tak Terima Di Hina35 Bab 35 Mengalami Kecelakaan36 Bab 36 Merasa Menyesal37 Bab 37 Setia Menemani38 Bab 38 Menangkap Pelaku39 Bab 39 Masuk Penjara40 Bab 40 Sulit Melupakan41 Bab 41 Tidak Bisa Tidur 42 Bab 42 Merasa Tak Sebanding43 Bab 43 Di Paksa Mengikuti44 Bab 44 Merasa Tak Yakin45 Bab 45 Menghubungi Bi Mirna46 Bab 46 Perjanjian Ditentukan47 Bab 47 Berusaha Melarikan Diri48 Bab 48 Kebencian Yang Kembali Muncul49 Bab 49 Mengajak Amanda Pergi50 Bab 50 Ragu Untuk Berbicara51 Bab 51 Tidak Menyangka52 Bab 52 Memberi Pelajaran53 Bab 53 Mencari Tahu Semuanya54 Bab 54 Bertemu Dokter55 Bab 55 Kekhawatiran Alex56 Bab 56 Penasaran Sekali57 Bab 57 Menolak Bekerjasama58 Bab 58 Akhirnya Ketahuan Juga59 Bab 59 Janji Bertemu60 Bab 60 Tak Ingin Memberi Tahu61 Bab 61 Memenjarakan Wanita Itu62 Bab 62 Merasa Tak Nyaman63 Bab 63 Kenangan Buruk64 Bab 64 Tidak Semudah Itu65 Bab 65 Menceritakan Semuanya66 Bab 66 Merasa Nyaman67 Bab 67 Merasa Dirugikan68 Bab 68 Kecemasan Mars69 Bab 69 Rencana Untuk Memastikan70 Bab 70 Keyakinan Seorang Ibu71 Bab 71 Menemani Amanda72 Bab 72 Perasaan Yang Tak Disadari73 Bab 73 Mengusir Secara Halus74 Bab 74 Berusaha Melukai Amanda75 Bab 75 Menutupi Kebohongan76 Bab 76 Ditangani Dokter77 Bab 77 Membicarakan Hal Penting78 Bab 78 Tidak Peduli Sama Sekali79 Bab 79 Sudah Menganggap Anak Sendiri80 Bab 80 Terkejut Mengetahui Semuanya81 Bab 81 Membantu Amanda82 Bab 82 Terasa Nyaman83 Bab 83 Mengantar Pulang84 Bab 84 Pemeriksaan Di Rumah Sakit85 Bab 85 Tidak Mengakui86 Bab 86 Merasa Gugup87 Bab 87 Datang Berkunjung88 Bab 88 Meminta Tolong89 Bab 89 Bertemu Teman Lama90 Bab 90 Pemeriksaan Rutin91 Bab 91 Terlihat Sedih92 Bab 92 Berusaha Menepis Perasaannya93 Bab 93 Tak Bisa Membayangkan94 Bab 94 Tak Ingin Pergi95 Bab 95 Kekhawatiran Alex96 Bab 96 Merasa Bersalah