Bukan Pelayan Biasa
u bukan urusanmu," ja
cepat. Dia ingin segera pulang ke rumah dan menemui Amanda. Dalam perjalanan pulang Alex teru
melihat keadaan sekeliling rumah. Dirinya berharap melihat sosok Amanda, namun nyatanya
hampirinya, "Tuan, apa anda ingin makan
n malam di kamar saya, suruh Amanda
ruangan belakang bersama para pelayan. Biar bibi s
Amanda saja yang meng
bisa menganggukan kepalanya. Setelah itu
tas nampan dan segera menyuruh Amanda unt
mungkin ini saat yang tepat untuk mengemba
si makanan untuk Alex. Sesampai di depan pin
tok.
x. Kemudian dia meletakkan dan menyusun semua makanan di atas meja balkon kamar Alex . Tak
rgi meninggalkan kamar Alex , tapi tiba-tiba Alex keluar
menundukkan kepalanya dan hendak mela
an. Tunggu aku di balkon, aku
anda pun kembali berjalan ke arah balkon dan menunggu
memeluknya dari belakang. Amanda yang terkejut dan h
aja. Aku sangat lelah, dan aku
k serta mencium aroma tubuh Amanda yang m
bali berbicara. "Tuan.., makanannya akan di
lex sembari melepaskan pelukannya
ang berada di samping piringnya, dan amplop itu
a Alex menatap
Saya berniat mengembalikannya, karen
a kembali, anggap ini kompensasi kare
ak, tapi anggap saja kejadian kemarin ha
jual mahal dan jangan berpikir jika kau hamil, aku ak
ernah berpikir untuk meminta pertanggungjawaban anda. Bahkan saya tidak pernah berpikir untuk menjadi nyonya ru
. Jika dia tidak pantas bersanding dengan pria seperti Alex, bagai langit dan bumi. Dan
a. "Baiklah, besok aku akan buatkan surat perjanjiannya. Aku harap kau tidak
Alex dan membawa semua piring kotor itu ke dapur. Tak lupa dia
t perkataan Alex yang terus terngiang-ngiang di kepalanya. Hingga t
n harga dirinya yang hanya seorang pelayan, dan membuat dirinya menjadi sadar
*
ulai dari membersihkan kamar, menyiapkan air mandi, dan menyiapkan pakaian kerja pria itu. Sete
h. Anda harus ber
ya berdehem saja tanpa
dan menyentuh lengan Alex. Bukan bangun, Brian justru men
askan saya,"
ru ingin mengerjai Amanda. "Ka
ya ingin membangunkan anda, karena sudah wakt
h serta aroma tubuh wanita itu. Entah kenapa di
rpikat dan merasa nyaman?!! Bahkan rasanya i
pun menyadarkan dirinya. "Apa kau ingin seperti ini
pun buru-buru bangkit dari tubuh pria itu dan berdiri di s
ung merapikan ranjang Alex. Lalu dia kembali ke
lantai bawah menuju meja makan. Amanda
tor. Namun baru sampai di teras, Alex kemba
alan ke arah dapur, "Siang nanti, bawakan makan siang ke kantorku. Sekalian a
ya, dan Alex pun berjalan kembali ke arah lua