icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pertunangan Palsu

Pertunangan Palsu

Penulis: Lintang Ayu
icon

Bab 1 Petaka yang Datang Bertubi-tubi

Jumlah Kata:1401    |    Dirilis Pada: 08/11/2022

ita paruh baya dengan dandanan super menor. Saya menatap wanita gembul yang tengah memelotot ke arah saya. Bibir wanita itu merah menyala seperti cabe busuk, alisnya dilukis dengan sangat tebal sep

tengah menahan amarah, sedangk

suami saya!" hardik wanita itu. Jangan lupakan telunj

an diri di depan suami, Ibu. Saya kan sekretar

i itu, kok, kenyatannya. Saya sekretaris dan suaminya adalah atasan saya, bagaimana caranya kami bekerja kalau tidak boleh menampakkan diri di depan suamin

kretaris macam apa yang janjian dengan atasan

ngs

lang? Waah, ngajak gulat ini namanya. Namun, saya teta

uka saya bi

akan pas malam tahun baru. Dar! Der! Dor! Enggak karuan sampai-sampai memekakkan telinga dan membakar hati saya. Namun, lagi-lagi saya berusa

saya enggan melawan. Baru beberapa bulan saya bekerja di perusahaan suami wanita itu, masa iya harus dipecat gara-gara berantem sama istri bos. Jadi pengangguran lagi? Tidak! Susah payah saya mencari pekerja

dinaikkan gaji kamu, makanya kamu dengan suka rela mau me

sak-desakan menjebol pertahanan. Saya diam bukan bera

wek apakah? Yang mau nganuan sama atasan yang bukan suami saya. C

gempal itu telah menginjak-injak harga diri saya dan saya wajib hukumnya membela diri. Enak saja! Saya wanita baik-baik, tetapi

ing ngaku!" h

lai memerah menahan tangis. Baru kali ini saya dipermalukan

u! Saya ke sini karen

di hotel hampir tengah

hfiru

bir menor itu dengan dua karet. Biar pada tahu bahwa ucapan-ucapan wanita itu

wanita b

akaian kekurangan bahan seperti itu

enor itu akan melakukan atraksi jambak-jambakan mungkin. Sehingga mereka dengan sengaja menghentikan langkah dan mencari tempat yang nya

i atas permi

amu rayu-rayu,

cara menjelaskan alasan keberadaan saya di sini. Tiap

pulangnya disuruh nganterin cincin yang tertinggal, dan kini dituduh jadi perempuan enggak bener. Ngenes banget hidup saya. Padahal kata or

as Adi seorang. Apalagi demi Pak Andry--Bos tempat saya kerja--jangan harap atasan saya yang seorang CEO di perusahaan ternama di Asia Tenggara itu bak tokoh-tokoh di d

etep gak bener!" tuduh wanita bergig

gan. Mencoba mengusir emosi yang semakin menguas

Saya sekretarisnya suami Ibu. SE

lut apa irisan cabe? Pedes bener omongannya. Dosa apa yang telah s

anyak omo

aa

tiran bening lolos begitu saja dari pelupuk mata saya. S

seseorang di

ndurkan diri dari perusahaan Bapak," ucap saya semba

un pergi meninggalkan sepanjang suami

lalu begini? Selalu disakiti lelaki, dan dituduh macam-macam oleh para wanita yang takut pasangannya akan saya rebut. Di sa

mendekat. Saya melambaikan tangan. Beberapa saat kemudian, taksi itu berhenti tepat di hadapan saya. K

di daftar kontak, lalu menekan tombol berwarna hijau di layar ponsel. Terdengar sambung telepon, t

erduaan dengan saya. Karena dia terlalu sibuk dengan benda pipih itulah yang membuat kami sering bertengkar. Saya menaruh kembali ponsel ke dalam

si. Membuka pintu pagar, lalu berlari kecil menuju pintu rumah Mas Adi yang megah. Namun, baru beberapa langka

egan mereka terlihat semakin memanas. Posisi bibir yang masih saling mel

ata. Isakan keluar dari bibir, hingga salah

uk merapikan rambut yang terlihat berantakan. Hati saya hancur, melihat pengkhianatan kek

ggu dulu!" t

mungkin. Mengabaikan panggilan Mas A

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka