icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pertunangan Palsu

Bab 5 Gara-gara Sandal Jepit

Jumlah Kata:1326    |    Dirilis Pada: 08/11/2022

? Seharusnya saya kesusahan jika berlari sekencang ini dengan memakai high heels. Ini, kok, lancar j

l jepit?" ucap saya s

, nih. Baru tidur di kasur yang empuk dan nyaman langsung enggak ingat waktu. Untung saya bisa b

a masih tetap terlihat cantik, tetap saja ini enggak sopan. Bisa jadi bulan-bulanan Bos saya. Iya, kalau Bosnya muda, ganteng, baik, dan

gaimana caranya mengganti se

pun punya i

suki kantor dan berhenti

isa saya bantu?" sapa sal

patunya berapa

ingung setelah mende

" tany

pa nomor s

puluh

atunya jebol. Bukannya membantu, malah saya tekor karena harus mengganti sepatunya. Saya tanya ke wanita di sebelahnya lagi, ah, sepertinya

nomor sepatu

uluh de

ga. Saya mau pinjam

ari pertama kerja saya tidak mau bermasalah. S

iba lewat wanita tinggi besar dengan memakai seragam berpamitan hendak

dan kesempatan, saya pun mengha

patunya berapa

t pul

iriman Tuhan untuk menolo

saya kerja di sini. Saya takut dipecat di hari pertama saya kerja. Saya jadi pengangguran lagi nanti." S

rius mau pake

menolaknya. Namun, kata-kata it

riu

ah, paka

titipkan ke Mbak rese

ngguk lalu mel

h, Mbak, nanti kalau saya udah gajian,

jepit saya lalu kami

elupakan jasa Mbak selama seumur hidup saya. Terim

. Persetan dengan tatapan-tatapan aneh dari orang-orang, yang terpenting

yang tengah lewat seraya menenteng alat p

ngetuk

dengar jawab

percayaan diri, saya memasuki ruangan

sebutnya dengan suar

a,

Pak Calvin sudah menungg

suatu di jalan. Ja

tentang kamu. Kamu sudah tahu peker

isnya Pak Calv

Pak Calvin di ruang meetin

. Saya pun pamit dan melangkah meninggalk

amkan mata sejenak seraya menghirup udara d

Saya membuka pintu. Semua mata yang berada di ruangan itu serempak menatap saya yang teng

aya terl

Di depan saya ada sosok laki-laki berumur berjas hitam tengah menatap saya. Saya pun menebak

kas dari Bu De

i?" tan

Dewi bagi

berkas apa pun ke

ang berkas ini suruh di

tu terlihat menahan tawa. Mungkin me

malukan. Mengenaskan sekali nasibmu hari ini

ya yakin setelah ini, nama saya akan diperbincangkan

" tanya Bapa

menga

di sebelah kam

ng sangat familiar di mata saya beberapa hari

Calvin?" t

tu menoleh. "Saya Calvin

n itu yang menjadi atasan saya. Oh, Tuhan, le

tah tinggal di Bandung. Belum apa-apa, saya sudah mencium aroma pep

seraya membolak-balikkan be

, lalu menatap laki-l

. Tadi di jalan motor Pak

i tanpa menoleh sedikit pun ke arah

langan tangan kiri. "Jam sep

t pagi ini kita cukupkan. Silakan kembali ke ruangannya masing-masing

berada di ruangan ini p

e mana?" ta

gan saya

anya hingga kami s

am

ng menyebalkan. Saya tersenyum. Senyum yang benar-benar saya paksakan. Tidak ada

rim Kak Andry buat j

engan pilihan kakaknya. Menyebalkan sekali. Bel

, Pa

pun ikut diam. Menunggu saja apa perintahnya. D

at lagi. Paham? Sekarang kembali kerja. Tan

p, P

beberapa langkah, tawa laki-laki itu pecah. Saya me

lucu?" tany

a menertawakan

amu pakai. Sangat kontras dengan pakaian ka

Bapak aja yang

aya pun buru-buru meningg

. Dan mungkin tidak hanya Bos, seluruh karyawan di kantor ini pun sep

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka