Pertunangan Palsu
meja putih press body dengan dua kancingnya yang terlepas, rok span
hanya sepatu ini yang bisa menolong saya. Memakai sepatu pun masih menjadi perhatian orang-orang kantor. Bagaimana jika saya memakai sendal jepit? Oh, Tuha
ri. Memastikan tidak ada yang salah dar
... e
membuat saya menghen
ak," sap
saya terlihat sekali tengah menc
apa?" ta
napa justru nyasar di sini," balas saya ser
juga mau ke pantry. Bare
gsung mengiakan ajakan Pak A
erja di sini?" tanya
may
tahun me
lima tahu
ah banget kerja sama ora
menyunggingkan senyuman ket
kamu Pak
eng banget pas liat sepatu saya. Masa atasan gi
enggak seperti itu, lo
wain saya, kok. Nyebelin banget, kan? Ya, kan harusnya kaya
i sudah sampai d
ar akan h
ketawa ya ketawa saja. Enggak usah d
tlah, sekarang, Pak Ardi jadi sama menyebalkan seperti Pak Calvin? Ah, bodo amat, ah! Lebih baik membuat kopi saja. Bangun tidur tadi saya tidak semp
i mengingat laki-
intar memilih sekretaris untuk Pak Calvin,"
nggubris ucap
Ardi ketika saya memasukkan k
ka menikmati pekat
bawa ke ruangannya sekalian," perintah Pak Ar
, sa
ni saya mau ke luar nemuin klien. Oh,
memasukkan dua sendok kecil kopi, men
" ucap Pak Ard
a-sa
eletakkan di atas nampan lal
ja kerja saya, saya segera meng
suk
asuki ruanga
cangkir itu di meja laki-laki yang tenga
m ..
bih baik saya kembali ke meja kerja saja. Me
mit dulu
Pak Calvin. Namun, baru saja memegang
, Pa
rdi ke
nemui kli
dah. Kamu
yang tampak serius deng
ran ini." Dia menyerahkan
k, P
etelah mengambil
ke mana?"
gan saya
buat pergi dari ruangan
ang berkuasa di sini. Sebelas dua belas sama kakaknya memang, ket
-deratan angka membuat kepala saya sedikit pusing. Saya
vin terlihat pusing. Saya mengerutkan kening berkali-kali ketika melihat banyak angka yang tidak sesuai. Saya mengambil pul
num kenapa kopinya
alak, ketika men
di saya meminum kopiny
man ketika Pak Calvin men
aya pikir itu
ntal jika pun laki-laki itu menumpahkan amarahnya pada saya. Namun, yang
u tahu, setelah saya kembali, semua
mau ke
ngopi
an saya yang masih terbengong melihat s
*
di ruangan saya saj
k Calvin tanpa men
yang nyaman. Entah sudah berapa jam saya duduk dan membaca berkas-berka
dengan menggeleng-gelengkan, menoleh ke kanan
it ke toilet
oilet sa
n. Saya aduin ke Komnas HAM tahu rasa kamu. Namun, lagi-lagi saya menurut. Daripada saya protes terus dikasih tambah
nya, tadi hanya iseng saja izin ke toilet karena jenuh menata
air ketika berenang di indekost kemarin. Apa saya mandi saja, ya? S
di rileks. Ah, segarnya. Saat tengah menikmati hangatnya air yang membasahi tubuh saya, tiba-tiba bayangan Pak Calvin berkelebat
anduk di sini? Lalu bagaimana car
uh. Setelah selesai, saya segera kembali ke meja kerja Pak Calvin. Di
tidur?" tanya Pak Calvin ketus. La
ya sekenanya seraya mengambil berkas
gan membuat tubuh saya menjadi tidak enak. Apa
naikin ya suhunya.
saya seperti singa yang kelapar
k Calvin. Saya segera menutup dada
jelas. Pasti karena kemeja putih
n mesum!"
habis
a tolong diko
natap saya tajam
ak Hombr
etelah mendengar uc
hkan bisa bikin kamu hamil han
ke ruangan yang bersebelahan dengan kamar mandi. Bagusl
ak Calvin setelah melemparkan
ah
dak mau kamu sakit lalu p
tru terbengong. Ternyata lumayan perh
t gan
ri duduk lalu melangkah menuju kamar mandi. Namun,
, Pa
unya di si
ah