Pertunangan Palsu
secarik kertas di tangan saya. Lalu kembal
k keliatan seperti kos-kosan, ya? Kaya rumah gedong ma
kebenaran alamatnya. Kali, kan, indekost di Bandung model r
ama kemudian sosok laki-laki muda kurus membuka pintu gerb
as, ya?"
Mas. Say
Ini beneran alama
. Sini, biar kope
Mas. Biar saya b
menempel di baju dinasnya. Rahmat. Mas Rahmat membuka gerbang. Mata
dua tahun Ayah pergi, hidup saya dan Ibu memang selalu di indekos, karena rumah kami harus dijual untuk membayar utang-utang. Tetapi, indekos-inde
e
saya ngekos di sini potong gaji lagi. Sisa berapa gaji sa
knya, nanti akan saya tanyakan perihal itu. Jika memang potong gaji, lebih baik saya akan mencari indekos yang jauh
inaan dari Nyonya Bos, dan sekarang mungkin sebagai permintaan maafnya, beliau memberikan f
Neng,
an saya akan indekos yang akan saya tinggali
Hingga, penampakan mobil sport merah di pojok paling depan menganggu penglihatan sa
Meskipun tinggal di ibu kota dan sering bolak-balik masuk ke rumah Pak Bos yang megahnya tidak kalah dengan rumah ini, tetap
dua pintu kamar, lalu berhenti
lau ada perlu apa-apa, pangg
, makasi
a-tiba saya kepikiran berapa jum
at," pang
di ujung tangga. "
s?" tanya saya penasaran. Pasti yang n
menghitung jumlah penghuni indekos ini? Wah, banyak j
ang ngekos d
ng ngekost di sini? Jawaban laki-laki i
asalah. Saya pun membuka kunci kamar, lalu memasuki ruangan yang ... ah, saya sampai tidak bisa berkata apa-apa lag
liau dan menginap di hotel-hotel berbintang, dengan fasilitas VVIP pun saya pernah merasakan nyamannya ranjang itu. Namun, melihat kamar yang akan saya huni ini, sepe
rlari, lalu menjatuhka
aya seraya mengelus-elus spr
ukiran senada dengan lemari pakaian, dan sebuh lukisan yang abstrak yang cukup besar menempel di dinding. Sepertinya pemilik
jendela kamar. Dengan cepat saya menyibak tirai putih.
Bandung very very much," uca
bawah. Kolam renang cukup besar yang pertama kali tertangkap oleh indera penglihatan sa
silakan caci-maki saya sepuasmu, kalau balas
anji akan bekerja dengan baik dan akan memba
belum genap sebulan saya bekerja di perusahaan Bos, saya sud
kantor, kan? Bukan potong duit
at nyemplung ke sana. Saya baru ingat kalau seharian ini baru ma
... s
mengambil handuk, dan
nya di halaman belakang, saya melempar hand
nti malam. Ketika hendak keluar dari kolam renang, tampak sosok la
tri kenapa ada laki-laki? Wah, jangan-jang
rang yang menolong saya waktu itu? Mau ngap
ebelum laki-laki itu me
adaan saya. Ketika tatapan kami bert
saya yang bereks
apa?" ta
ng mendekat
lonong ke indekos putri!"
in bingung. "Indeko
sih, kok, ya memperbolehkan laki
an handuk yang saya lempar tadi. Gara-gara ada la
itu bunuh diri,
an mengeringkan rambut,
ri? Saya gak bunuh d
a bilang say
banget pikirann
ggak bunuh diri. Say
a seraya pergi m
hu perasaan. Ada orang jatuh buk
fh
ar saja sudah ada pengganggu. Tapi, by t