Fall For You (Rindu)
dengan banyak sekali pertanyaan yang tiba-tiba muncul, mulai disuarakan dengan saling berbisik namun siapa yang berani menyerukan isi
tah kata pun dan Rindu tidak peduli, gadis itu melangkah menuju loker dan meletakkan tas mahal yang disiapkan
u,
ari seseorang yang mendadak muncul
di pembicaraan dalam kepala Rindu tentang opini orang pada benda itu, tida
du menutup pintu lokernya hingga menimbulkan bunyi yang ber
elongo. Perlu beberapa detik bagi Irh
ya. Meski ia tahu Rindu tidak mungkin menjadi pacar bosnya atau bahkan simpanan. Tidak mungkin. Irhen menggelengkan kepala sendiri
g memerlukan jawaban paling pa
g ia miliki di kantor. Karena ia mendapatkan tatapan gila lain dari staff perempuan yang lewat di depan m
s tahu Rindu sangat waras untuk
an aku hampir kesiangan jadi ia tawarin tumpang
kepada temannya itu karena kembali pada keyakinan bahwa Rindu adalah perempuan
beri tanda kutip dengan kedua tangannya ketika ia dan Rindu sedang menikmati makan siang mereka. "Di
gerak memeragakan sesuatu yang m
an saliva sebelum melanjutkan ceritanya. "Katanya mereka dimutasi atau pi
gap cerita Irhen hanya lelucon saja. "Mungkin tu
ia sudah membangun suasana mencekam diantara keduanya. "Mereka memiliki banyak luka gigitan anjing
henti dan ia membayangkan brutalnya luka karena gigitan hew
pi ia memang tidak memiliki waktu di luar jam kerjanya karena Derren, pr
acara anak-anak aja harus di
elapak tangan kanannya hingga membuat beber
ap tajam pada Rindu sambil menjulurkan kepalanya mendeka
rambut dan membuat pelipisnya basah. Derren jelas tahu tempat tinggal Irhen dan itulah alasanetar. "Apa pun masalah kamu sama dia, jangan pergi
sih memihak Derren tapi membocorkannya kepada Irhen tidak memberi R
lagi kamu bisa dapat calon suam
n lagi meski ia melihat bibir temannya itu terus berger
ongan hingga Irhen memanggil namanya dengan khawatir namun gad
alau harus mati, ia akan mati saja. Rindu menahan tangis dan ketakutannya dalam bilik toilet, ia tidak mau siapa pun mendengar suara sedu
alan dengan lambat ke arahnya, ia tidak memiliki waktu lagi untuk menghabiskan n
tempat yang disediakan di salah satu sudut kantin, tapi ses
maaf donk!"
ki kuah dari sup mengotori pakaian gadis itu, padahal ini buka
ga jalannya nunduk
pernah diam saja. Tapi Rindu, kepalanya sudah sakit dan ia tidak mau membuang energinya untuk hal semaca
karyawan lainnya membuat Chris mau tidak mau harus melihatnya. Rindu tidak tahu kalau pria itu memerhatikan setiap gerak geriknya sejak ia keluar dari toi
ena isi kepalanya yang kosong. Bahkan ketika Pak Bowo bertany
IN
pat di depan wajah gadis itu, ia menarik napas lebih dulu
dah terbuka dan mengambil ancang-ancang untuk mengome
lihat mulut Pak Bowo yang mengoceh padanya ta
di." Pak Bowo mengibaskan tangannya dan mengalihkan perhatia
r di ruangan tersebut. Ia melamun sendiri dengan kepalanya yang kosong, harusnya ia pulang tapi ia takut bertemu Derren namun tidak ada te
idak mau pakaiannya basah tapi hari ini ia berharap ketika langkahnya mulai keluar dari a
menikmati semilir angin dari kaca jendela yang ia buka. Udaranya terasa lembab bercampur dengan asap knalpot dari kendaraan lainnya membuat Rindu akhirnya menutup ke
aan kalau ia tidak bisa membebaskan diri lagi dari Derren. Ketika sampai di lantai di mana kamarnya berada
ada yang memiliki kunci kamarnya selain pria itu. Suara tawa terdengar dari dalam kamar Rindu namun ia tahu kalau itu adalah interaksi dari dua orang atau mungkin lebih, langkah Rin
rinya dan ia tidak bisa lebih dekat lagi kecua
lemas dan wajahnya basah oleh keringat tapi kekhawatirannya harus selesai di sana ketika
-y
ya yang mengira bahwa ia tengah bahagia dan kini pria tua itu dengan santainya diran
kamu te