icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Fall For You (Rindu)

Bab 2 Salah Apa

Jumlah Kata:1821    |    Dirilis Pada: 08/11/2022

elayan ketika Rindu berta

i sebelah sana." Pria itu menunjuk se

adi. Semua orang terlihat tak acuh, saling sibuk dengan urusannya masing-masing dan tidak memperhatikan Rindu yang hampi

k!!" ump

a kering dengan sendirinya. Ia menatap dirinya di depan cermin wastafel, bekas cengkeraman tangan Derren masih membekas kontras dengan warna kulitnya yang putih. Namun bukan luka fisik yang sebenar

ak mencoba membunuh Rindu agar semua ini selesai dengan cepat. Rindu muak dan lelah bahkan ia sudah put

orang, Rindu kebingungan karena wajahnya yang berantakan tidak ingin ia perlihatkan pada orang lai

pake sama kaya waktu dia

asar kamu julid yaa." Kedua gadis itu tert

cewek yang D

, ke

n aja. Kita semua tahu D

eweknya aja b

tentang apa yang mereka maksud juga ada apa dengan Derren namun ketika kesadaran Rindu muncul dan ia membuka pintu kamar mandi kedua gadis itu sudah tidak ada di sana, kembali kepada kerumunan orang-orang dan membuat Rindu putus asa, ia tid

a ia tidak menurut. Meski sebenarnya saat Rindu kembali ke tengah acara, Derren masih sibuk dengan teman-temannya yang lain. Rindu bahkan tidak

a, Rindu mencium aromanya yang manis sebelum meminumnya dalam sekali teguk. Alkohol, gadis itu baru tahu ketika kepalanya sedikit pusing dan ia mual. Sebagai seorang gadis yang h

gak alkohol sebelumnya. Rindu tiba-tiba tersenyum sendiri entah karena apa ia merasa sekelilingnya lucu hingga

ya ketika Rindu bertanya

sedikit lagi dan Rindu terkesan bahwa alkohol rasanya tidak terla

a dan aromanya lebih kuat tetapi Rindu tetap meminumnya, dengan sisa tenaga yang Rindu miliki tubuhnya mencoba berdiri dengan menopangka

ni!!" Gadis itu tersenyum miring

ng karena besok ia harus bekerja juga karena tempat ini rasanya tidak cocok untuk dirinya. Ia tidak ingin pergi menemu

g berbalik dan menghampiri Rindu dengan langkah yang tegas membuat nyali gadis itu ciut

nya. "Kerjaan aku masih banyak, kamu duluan yaa!" Derren mengusap bahu Rindu dan

" Rindu tertawa mengejek dirinya

g bukan pusat dari acara ini dan tidak membuat orang terkesan hingga harus memperhatikannya bahkan tidak

dan ketika Rindu melangkah keluar entah kenapa udaranya terasa berbeda, Rindu dapat menarik napas d

tornya. Danielo Chris, pemilik salah satu perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia seorang pria kaya, mapan, dingin dan tidak tertarik dengan hubungan yang tidak menguntungkan seperti jatuh

dan kaku, ia tidak bisa bersikap basa basi atau lembut hanya untuk menyena

pria yang memperlakukan Rindu dengan cara yang tidak biasa. Meski Chris adalah orang yang dingin namun ia tidak suka m

ihan. Ia mulai berbicara dengan beberapa kolega bisnis yang ia temui di sana sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari gadis bernama Rindu yang Chris lihat setiap pagi di lobby kantornya namun tidak a

lagi, pria itu mendadak aneh hanya karena seorang gadis yang menyapa dirinya setiap pagi dengan serag

n Rindu hanya sedang tidak beruntung. Gadis itu memutuskan berjalan sedikit ke depan dan memesan taksi online melalui ponsel milik

g mengemudikan mobilnya dengan kepal

erasa lebih baik daripada tidak sama sekali. Ia melepaskan sepatu hak tingginya dan menyimpan benda berkilauan tersebut di samping kursi kemudian fokus lagi pada ramainya jalanan ibukota. Hari mungkin belum lar

memaksanya juga untuk menikmati hantaman sakit kepala karena alkohol semalam, ia memegang kepalanya sebentar dan mencoba untuk pulih. Gadis itu bersiap dan berlari menuruni tangga dengan sebu

kerja Rindu yang sudah siap ber

emani Derren pergi keluar hingga larut hanya agar pria itu tidak

it kok," sa

ang sama sambil tertawa karena terlalu sering mendengar Superviso

man Rindu dengan bibir te

kian kalinya, ia masih bisa menerima hal itu asal ti

or Rindu. Pria itu baru saja selesai mengoceh di depan semua orang dengan tangannya yang bertola

lain dari itu pekerjaan Rindu selalu memenuhi standar, penampilannya juga ra

a, Pak!" jawab R

tangannya di dada meskipun tidak sampai

ional, bagaimana bisa kesalahan Rindu yang berulang itu membuat Pa

uli, namun ia perlu

buang napas dengan kasar. "Saya enggak tahu karena apa ya

Chr

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka