Fall For You (Rindu)
Irhen membulat sempurna seola
enuh penekanan dengan suaranya yang dalam,
a di mejanya seperti biasa. Kata mutasi sekarang terdengar sedikit mengerikan bagi Rindu setelah Irhen menceritakan bahwa kata itu hanya digunakan u
ara karyawan yang tidak bertanggung jawab terlebih ketika Rindu ingat bagaimana Chris tersenyum kepada ayahnya tadi malam dan bersikap ra
" Irhen tampak keheranan karena Rindu hanya diam mendengar cerita
itanya tidak dianggap serius oleh temannya itu sampai Irhen kembal
ena aku karyawannya, nggak lebih." Rindu mencoba meyakinkan Irhen tentang penjelasannya tempo hari. "D
gan di dada menatap Rindu. "Kita tahu betul kalau enggak ada cowok kamu
kin kayak aku. Tapi Pak Chris?" Rindu menggel
, Ndu
w up dan melambai pada Irhen tanpa menoleh pada temannya itu, bagi Rindu kekhawatira
menunggu lift terbuka. Gadis itu melangkah masuk ketika bunyi lift terdengar dan pintunya terbuka sedang
tidak tahu ada Chris di sana dan kesalahan yang ia buat pasti cukup fatal mengingat Chris tidak suka seseorang berlaku tidak sopan kepadanya. Rindu bisa melihat seorang pria yang berdiri di samping Chris memberinya isyarat agar Rindu menjaga sikapnya nam
iris matanya yang biru, Rindu selalu tahu bahwa ada sisi lembut dari pria itu mes
namun berbicara dengan lantang mengenai mutasi Pak Ari, orang yang sama yang Irhen sebutkan namanya p
alam Pak Ari dipanggi
kerja kita lagi minum kopi dan asistenny
juga sekarang
ar bahkan sampai-sampai Rindu lupa tujua
tu meja di ujung ruangan, wanita berkacamata itu tampak m
as dan beberapa surat
di situ. Maka
gi pun pembicaraan tentang Pak Ari belum juga selesai. Rindu penasaran juga mendengar
bersandar pada meja dan sebelah lainnya bertolak pinggang. Ia tengah berbi
angan ketika membalik tubuhnya dan melihat Rin
bil tersenyum padahal pria itu biasanya mengomel pada Rindu bahkan meski Rindu ti
an resepsionis. Saya akan tempatkan dia satu shift deng
a lebih sering dipasangkan dengan Irhen, dari gosip yang ia dengar melalui Irhen, tentu saja, itu karena Pak Bowo memilik
al Rindu dan Irhen sudah pernah memergoki mereka satu mobil dan tertawa
loh!" Begitu komentar Irhen ketika sat
lo mau berduaan." Atau komentar lain dari Irhen. "Kerjaan s
erja bersama Irhen, tapi ia harus bersyukur juga k
dengar saya
terkejut ketika Pak Bowo menyebut
k, P
Indah baru saja lulus kuliah dan langsung melamar ke berbagai tempat tapi impiannya memang bekerja di PT Royal Telecom ini.
" tanya Irhen penasaran, gadis itu bahkan
menautkan kedua alisnya
?" Irhen menatap Rindu menunggu
ya tanpa mengatakan apa pun dan me
n?" Irhen masih belum puas dan memberon
anya dia
gang ketika Rindu menanggapi
get loh!" Irhen menekan semua kalima
n Rindu tidak menyadari kehadirannya dan sekarang mereka jadi diam, keduanya sepaka
uatnya berpikir serupa, apalagi berita semacam itu semakin kencang berhembus. Rindu
kepalanya menengadah dengan matanya yang tertu
memberesk
ia itu berdiri di samping sofa dan tangannya tidak pernah lepas membawa tablet yang berisi seluruh jadwal kerja Chris setiap harinya, ia juga oran
ski di tepi jurang, ia tahu harus melakukan apa saat dirinya d
a siku yang berpangku di atas lutut. "Kalau keadaan mereka sud
eski di dalam kalimatnya terdengar sebuah kengerian yang jel
at informasi tentang pe
ennya itu berbicara mengenai wanita yang ia cari