icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DUDA MODAL DENGKUL

Bab 7 Modus atau Tulus

Jumlah Kata:1295    |    Dirilis Pada: 04/11/2022

k Tamrin saat abangnya buru

h! Ce

, B

enuntaskan hasratnya yang sudah lebih dari dua tahun tertahankan.

ggunakan motor. Tinggal di kawasan kebun sawit tentu tidak semua jalan yang dilalui mulus. Namun,

di depan rumah wanita tua itu. Tampak lengang dengan pintu terbuka. Su

alaikum!

terdengar suara guyuran air dari sumur belakang rumah. Pria itu pun masuk, meski belum men

EEE

osok wanita tua dengan rambut yang hampir semuanya memutih tampak ten

n, Fathur menjadi semakin tidak tahan. Ia langsung menyergap tubuh wanita tua

SLUP

ya, permainan itu hanya sekejap mata sudah berakhir setelah cairan kental berwarna putih berhasil tumpah di d

t udah crit!" ejek Oma Neni

tanya Fathur sembari me

! Oma begini-begini

an mengapa rumahnya begitu sepi, tidak seperti beberapa tahun yang lalu. Rupanya sekarang di kota itu keberadaan anak jal

karena belum ada lampu jalan. Kampung Fathur memang agak sedikit tertinggal. Di sana masih ada

, Thur?" t

temen, Bu,"

sini. Kali mau

aku jadi orang kaya, hidup enak, ong

Bagaimana tidak? Baru datang yang entah dari mana tiba-tiba bilang tidak perlu kerja karen

umah mertuanya mengadakan acara tahlilan untuk mendoakan almarhum. Di antara t

gan orang-orang terhadap dirinya nanti. Menunggu acara selesai, putra bungsunya sudah merengek karena mengantuk. Arim

onakan almarhum suaminya yang masih duduk di kelas

kelihatannya galak," tolak gadis

, nanti kukasih uang bu

i, ya

jangan ada yang tahu," ujar Arimbi meminta

i putra bungsunya tidur nyenyak. Tak lama kemudian, pintu samping rumahnya diketok. Ia pun buru-buru membukanya.

kan uang pecahan lima ribu r

aikum, Bang

kepada Fathur. Tidak menunggu la

i?" balas Fathur yang balik tan

au bilang makasih un

itu tampaknya cukup terhibur dan sudah mulai melupakan mendiang suaminya. Keduanya berbalas pesan hingg

ke warung bakso. Ia masih malu-malu. Beralasan membeli bakso dan segel

in lah yang paling rajin membantu melayani di warung bakso. Sementara abangnya tid

ke sekeliling, tetapi tak nampak orang yang d

knya abangku, Kak. Pake

g?" Akhirnya, Arimbi memberanikan diri

Di dalam,"

ek di sudut warung. Sementara Tamrin membuat es teh manis, ia meraci

rimbi tadi. Saat ia ke dapur untuk mengambil es batu, pemuda

elangkah malas meninggalkan kasurny

pa Fathur. "Udah

Bang. Mak

sebuah kendaraan roda dua yang ditebak itu adalah milik wanita di hadapannya. Ia pun berandai-andai j

mau ke mana?"

Bang," ja

u mau lihat kebun s

eh,

liknya menuju kebun sawit yang luasnya berhektar-hektar.

i di sini, Bang

ya dua hektar saja. Kira-kira menurut kau,

minta pada ibunya. Fathur mulai membual agar Arimbi terkesan pada dirinya. Ia memanfaatkan s

n mudah masuk ke dalam tipu muslihat pria pengang

h bibinya," ujar Arimbi yang hendak bangkit meninggalkan pondok. Namun, tiba-ti

is banget. Bikin aku kan

bibir. Arimbi terpejam menikmati. Sementara tangan Fathur menyelusup ke dalam blouse ya

an, B

ak cinta sama ak

yang lihat. Pulang sa

rimbi harus benar-benar yakin terhadap dirinya,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka