DUDA MODAL DENGKUL
membawa tiga bocah kecil hasil pernikahan masing-masing dengan pasangan terdahulu. Tampak Arimbi sangat menyayangi Zian. Wanita
rang sudah kembali gendut seperti kerbau hamil kembar empat itu ti
uanya terpaksa menitipkan kedua buah hatinya pada Fathur. Pikir wanita itu, tidak apa-a
," ujar Arimbi saat menyerahkan
ur yang tampak tak ikh
nggak s
a-lama," ketus pria yang mat
amun, ia lalu berpikir positif jika sekarang ini pria itu tengah bermain game online
nak Fathur. Ketiganya adalah tetangga jadi akrab saj
ujar wanita gemuk itu sembari menyendok nasi untuk cucunya.
nya ada saja. Bagus si bungsu pun menarik ujung ka
ngan polisnya. Ingusnya tampak dibiarkan mengalir,
ibumu pulang,
abangnya mengintip Zian yang sedang disuapi
a itu lantas mengambil secentong nasi yang diletakkan di atas piring plastik dan ditaburi penyedap rasa
goreng. Sementara mereka hanya nasi dengan taburan Royco. Itu masih lebi
pi, ini adalah waktu bagi Bagus biasanya tidur
r jadi tak sabar. Itu sangat menggangg
!" teria
ra datang,
i nangis Mulu," geram Fathur yan
eh Ibu Fathur, terdengar
yang kemudian menggendong Bagus ke de
ang waktunya untuk tidur siang bagi si anak. Akan tetapi, ia tidak mungkin menidurkan anak tersebut
ntara abangnya tidak tidur karena sudah lama meninggalkan kebiasaan tidur siang. Setelah meletakkan seca
g makan tempat Om Fa
anya. Wanita itu duduk berjongkok agar sejaj
Fathur melotot pada dirinya tanpa sepengetahuan ibunya. "Ibu, abang mau bob
au cerita setengah-setengah," keluh
i atas meja. Pria itu memang sudah tidak sungkan lagi saat
ung lesu. Rupanya dana yang cair sebesar lima puluh juta rupiah itu tidak begitu saja diterima Arimbi. Mertuanya merasa pantas mendapatka
aku Cuma dikasih sepuluh juta. Terus yang in
kan kau sebagai istri adalah ahli waris satu-satunya," ujar Fathur yang emo
i pula bapaknya Bagas masih ada sedikit kebu
an sedikit dari dana-dana yang sudah cair. Sementara mertua Arimbi dinilai men
ai ahli waris. Ia dengan beringas datang ke rumah mertua Arimbi. Tak tinggal diam, Ibu dua ana
anggil suaminya. Dua orang tua tersebut sudah merasakan perasaan yang tidak enak dengan kedatangan Fathur yang tidak biasanya. Ya, m
?" tanya Bapak
Sekarang juga berikan hak-hak Arimbi! Uang s
an oleh Fathur?" Kali ini, Bapak
ab Arimbi
n-main! Ayo, kembalikan uang seratus lima puluh juta yang sudah keluarga kalian korupsi!" Fathur dengan omongan
terbangun. Ia lantas keluar dan langsung menyaksikan ketegangan antara Fath
uang seratus lima puluh juta itu
gi Arimbi tidak mendapatkan
aku laporkan ke polisi atas kasus penipuan," a
caman dari Fathur. Ia justru tertawa, lalu menjelaskan mengapa Arimb
dup memiliki hutang kepada Abang ipar Arimbi. Hutang tersebut digunakan untuk membangun rumah dan mel
mbi itu hanya mengada-ada saja. Maka dari itu, ia meminta bukti ter
ak Arimbi yang sebenarnya malu set
nak aja pulang
p di sini!" Arimbi merajuk dan
anya justru pergi, Fathur pun segera m