Pembalasan Dendam Sang Pewaris
ayra dengan sangat lembut. Pria itu masih tidak menyadari
h. Ia ingin menolak, hanya saja itu semakin membuatnya mer
h langsing Mayra hingga kini gadis itu telah duduk di atas pangkuannya. Sekilas May
an ekspresi marah ataupun emosi. Ia menyadari, semakin Mayra tenggelam dalam samudra cinta yang dicip
n itu terlalu lama. Ia mendorong tubuh calo
, kekasihnya tersebut akan bersikap suka rela menyerahkan bibirnya untuk dilumat oleh Lu
pada sikap gadisnya tersebut. Luis mengusap pipi tunangannya secara perlaha
, aku terlalu banyak minum semalam," kilahnya menutupi semu
edua tangannya tanda tidak tahu menahu tentang penolakan yang Mayra berikan. Luis berdec
kanmu dengan selamat semalam?" tiba-tiba pertanyaan yang dilontarkan oleh Luis berhasil membuat
lebih tepat selain membohongi pria yang sangat ia cintai sekarang. 'Maafkan aku, Luis, Aku telah me
i sibuk berbicara dengan Mayra akhirnya beralih memandang b
anya yang tebal tampak serius. Suara seora
ikit berantakan lalu kembali fokus kepada Mayra. "Maaf, Sayang sepertinya aku tidak bisa menemanimu berlama-lama di sini, aku harus segera metting dengan k
yang memiliki kilatan ma
ini, aku sangat sibuk. Dia seda
in menghabiskan waktu bersa
ngan baik," sahut Alex yang kemudian d
balik pelukan itu, Alex tersenyum puas menatap ke arah Ma
membiarkannya kembali menghabiskan waktu bersama Alex, pria yang sudah merenggut kes
ang sangat ia cintai itu. "Bersenang-senanglah, Sayang," ucap Luis lalu mendaratkan sebuah ciuman manis di bibir gadis itu. May
jantung Mayra kembali berteriak. Momen kebersamaannya dengan Alex k
h tersebut dalam tumbukan buku di atas meja. Ia berdiri, dan mulai berjalan mendekati Mayra. Reflek, ga
eorang monster baginya, begitu mengerikan dan juga menjijikkan. "Stop, Lex, berhenti kau di situ," perintah Mayra
kan menyakitimu." Tangan Alex mulai berani menyentuh
Alex semakin berani menantang. Pria itu tidak segan untuk melakukan hal-hal tak se
elan. Mayra sudah benar-benar kehilangan harga dirinya di
bergerak. Alex bisa melihat kembali leher jenjang Mayra yang sempat ia cicipi semalam, bahkan bekas merah yang
semalam, bukan?" goda Alex yang memand
gan, Lex," rint
Mayra kembali meremang, sensasi nafsu itu kembali terekam dalam bayangannya. Bagaimana dia dan Alex begitu sanga
dari tatapan tajam yang seolah sedang meminta untuk dipuaskan. Bahkan, Alex k
nolak. Namun, suaranya b
Gadis itu terus memejamkan mata, menolak untuk membalas tatapan Alex. Pria itu kagum, ia tersenyu
anum Mayra kembali. Ia ingin membuang bekas cium
bisa merasakan sensasi yang ia buat padamu," bisik A
anya, tetapi hasratnya sangat bertolak belakang dengan keinginan hatinya. Tubuhnya seolah
itu semakin buas melakukan aksinya pada Mayra di dalam kantor Luis. Ia bahkan ti
.. To