icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Dendam Sang Pewaris

Bab 3 Perasaan Bersalah

Jumlah Kata:1213    |    Dirilis Pada: 24/10/2022

ayra dengan sangat lembut. Pria itu masih tidak menyadari

h. Ia ingin menolak, hanya saja itu semakin membuatnya mer

h langsing Mayra hingga kini gadis itu telah duduk di atas pangkuannya. Sekilas May

an ekspresi marah ataupun emosi. Ia menyadari, semakin Mayra tenggelam dalam samudra cinta yang dicip

n itu terlalu lama. Ia mendorong tubuh calo

, kekasihnya tersebut akan bersikap suka rela menyerahkan bibirnya untuk dilumat oleh Lu

pada sikap gadisnya tersebut. Luis mengusap pipi tunangannya secara perlaha

, aku terlalu banyak minum semalam," kilahnya menutupi semu

edua tangannya tanda tidak tahu menahu tentang penolakan yang Mayra berikan. Luis berdec

kanmu dengan selamat semalam?" tiba-tiba pertanyaan yang dilontarkan oleh Luis berhasil membuat

lebih tepat selain membohongi pria yang sangat ia cintai sekarang. 'Maafkan aku, Luis, Aku telah me

i sibuk berbicara dengan Mayra akhirnya beralih memandang b

anya yang tebal tampak serius. Suara seora

ikit berantakan lalu kembali fokus kepada Mayra. "Maaf, Sayang sepertinya aku tidak bisa menemanimu berlama-lama di sini, aku harus segera metting dengan k

yang memiliki kilatan ma

ini, aku sangat sibuk. Dia seda

in menghabiskan waktu bersa

ngan baik," sahut Alex yang kemudian d

balik pelukan itu, Alex tersenyum puas menatap ke arah Ma

membiarkannya kembali menghabiskan waktu bersama Alex, pria yang sudah merenggut kes

ang sangat ia cintai itu. "Bersenang-senanglah, Sayang," ucap Luis lalu mendaratkan sebuah ciuman manis di bibir gadis itu. May

jantung Mayra kembali berteriak. Momen kebersamaannya dengan Alex k

h tersebut dalam tumbukan buku di atas meja. Ia berdiri, dan mulai berjalan mendekati Mayra. Reflek, ga

eorang monster baginya, begitu mengerikan dan juga menjijikkan. "Stop, Lex, berhenti kau di situ," perintah Mayra

kan menyakitimu." Tangan Alex mulai berani menyentuh

Alex semakin berani menantang. Pria itu tidak segan untuk melakukan hal-hal tak se

elan. Mayra sudah benar-benar kehilangan harga dirinya di

bergerak. Alex bisa melihat kembali leher jenjang Mayra yang sempat ia cicipi semalam, bahkan bekas merah yang

semalam, bukan?" goda Alex yang memand

gan, Lex," rint

Mayra kembali meremang, sensasi nafsu itu kembali terekam dalam bayangannya. Bagaimana dia dan Alex begitu sanga

dari tatapan tajam yang seolah sedang meminta untuk dipuaskan. Bahkan, Alex k

nolak. Namun, suaranya b

Gadis itu terus memejamkan mata, menolak untuk membalas tatapan Alex. Pria itu kagum, ia tersenyu

anum Mayra kembali. Ia ingin membuang bekas cium

bisa merasakan sensasi yang ia buat padamu," bisik A

anya, tetapi hasratnya sangat bertolak belakang dengan keinginan hatinya. Tubuhnya seolah

itu semakin buas melakukan aksinya pada Mayra di dalam kantor Luis. Ia bahkan ti

.. To

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka