Pembalasan Dendam Sang Pewaris
Ia mengusap pelan pundak putih milik Mayra, saat sang pemilik masih memejamkan kedua matanya.
sadar dengan kondisinya saat ini. Perlahan, gadis itu mengerjapkan kedu
ui jika dirinya sedang bersama seorang pria di dalam sebuah kamar hotel. Ruangan berukuran s
ang memancarkan gairah dan juga ketertarikan dari pria tersebut. Mayra berusaha menelan salivan
petinju profesinal. Gadis itu meraba di sekitar tempatnya berada. Tubuhnya polos, tidak
yang telah terjadi kepadanya dengan Alex malam itu. Ia sama sekali tidak mengira jika diriny
tuh tepat di bawah tempat tidurnya. Lalu ia memakainya di dalam selimut yang masih membalut tubu
i, bisa-bisanya ia menghabiskan malam bersama dengan Alvin, sepupu dari calon suaminya sendiri. Apa yang akan terjadi saa
emori yang membuatnya sangat gila. Ingatan tentang gairah semalam ya
r mabuk sepenuhnya. Dia hanya tidak bisa mengontrol dirinya sendiri setelah meminum bir bersama dengan Luis, Alex, dan yang
kamar mandi. Tubuhnya hanya dibalut dengan handuk tebal, sementara dadanya ia biarkan telanjang agar bi
-apa? Hanya sebutir obat peran
ang kali pada pria yang masih santai mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk kecil. Ia
pura tidak ingat. Kau bahkan sangat lihai memainkan tubuhmu di
l ke arah pria itu. Namun, sang pr
gering di atas ranjang. Bukti kegagahan Alax padanya benar-benar sudah dibuktikan. Bagian bawah gadis
epan pria itu," gumam Mayra pelan dengan genangan air mata yang memenuhi pelupuk matanya. I
lain karena ingin mempertahankan Mayra. Jika sekarang pria itu tahu bahwa Mayra ti
akan membuatmu menderita jika kalian sampai menikah. Jadi, lebih baik kau bersamaku saja," sahut
ngkeram selimut yang membalutnya dengan begitu er
n pertanyaan dilontarkan oleh Alex. Pertanyaan yang membuat Mayra semakin terhimpit dengan masalah yang sedang ia hadapi sekarang. Mayra ingin bebas dan kemba
lex. Kini, pria itu mulai mendekat kembali pada Mayra, lalu duduk di tepian ranjang.
ebih buruk darimu!" te
bahkan sudah berhasil membuat pertahanan gadis itu goyah a
ya Alex yang sedikit membuat Mayra
nggalkanku," jawab Mayra yakin. Sorot mata gadis itu menantang,
ra untuk dia cengkeram. "Tapi, apa kau bisa menjamin jika kedua orang tua Luis akan setuju menikahk
dan Luis terjadi. Mayra bukanlah gadis yang berasal dari keluarga yang terpandang seperti Luis, ia hanya seorang karyawan biasa di perusahaan yang dimil
n Luis. Namun, seiring berjalannya waktu, kedua orang tua Luis pun dapat melunak, mereka mau meneri
emah. Kedua orang tua Luis menginginkan putranya untuk segera menikah agar bisa memiliki semangat hidup
n pernah menyesalinya," ucapan Alex sedikit melunak. Tangan pri
Alex dari kepalanya. Alex pun mengangkat kedua tangannya seolah s
au harus ikut denganku." Alex beranjak. Ia mengenakan kembali kemeja hitam yang semalam ia
ingin menjadi budak yang bisa disur
otret telanjangmu beberapa saat lagi
orang psikopat. Pria itu terlihat sedang memakai dasi panjang berwarna merah marun dengan sangat rapi.
mua orang. Gadis itu akhirnya melepas selimut yang selama ini menutupi dirinya, beranjak masuk ke dalam kamar mandi hanya