icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Dendam Sang Pewaris

Bab 6 Peluru Dalam Selongsong

Jumlah Kata:1511    |    Dirilis Pada: 24/10/2022

aun untuk pernikahan mereka beberapa bulan ke depan. Hari ini Mayra terlihat jauh lebih b

nya Luis. Pria itu tersenyum, ia duduk di balik kemudi, memandang

u membuatku jauh lebih baik," sahut Mayra mencoba merayu pria di sampingnya. Gadis itu la

a, ya?" ejek Luis dengan kekehan khasnya yang ia lepas sebelum a

kul lengan calon suaminya dengan sedikit kencang,

Luis. Di sepanjang jalan, mereka banyak mengobrolkan hal-hal santai mengenai rencana pernikahan mereka ke depan. Jarang s

Luis. Sudah lama rasanya ia tidak menghabiskan waktu makan bersama berdua dengan Ma

n siang," gumam gadis itu pelan. Pantas saja Luis mengajaknya makan karena mungkin pria itu sama sekali belum me

estoran yang lain," jawab Luis. Pria itu sedikit memajukan kepalanya untuk m

n yang biasa menjadi tempat mereka makan. Akhirnya, setelah mencari beberapa tempat, Mayra pun menemu

lalu gadis itu menunjukkan sebuah gambar yang tertera di layar ponselnya. Restoran yang tidak terl

a jika Mayra akan memilih sebuah restoran cepat saji sederhana, padahal

kau keberatan?" tanya Mayra sedikit ragu dengan pria yang duduk di sampingnya. Ia m

" sahut Luis dengan senyum sumringah sebelum akhirnya ia memutar

an yang silih berganti memasuki tempat itu. "Lihatlah, banner yang terpasang di atas restoran itu, menunya sangat menggugah selera, aku sudah

ang ramah dari beberapa pramusaji yang bekerja. Tatanan ruangan yang juga s

ramusaji cantik yang mengenakan seragam kuning putih itu samb

ri. Gadis itu mencoba mencari makanan yang sesuai dengan keinginan dan lidahnya saat

utkan satu per satu menu yang ia inginkan. Lalu gadis itu menyerahkan kembali list menu kep

u, Tuan?" ujar pelayan

ak daging sapi mentega, dan jus apu

asing. Sembari menunggu makanan, Maya dan Luis mengobrol santai sampai tiba-tiba

edang menikmati makan siang di restoran cepat saji. "Hey, rupanya kalian di sini?" tanya Alex dengan sen

itu dengan penuh kegembiraan. Sementara Mayra, ia memutar matanya malas. Ia jengah saat Alex

udah biasa makan makanan di sini, rasanya cukup lezat, harganya pun lumayan, yang paling pentin

ak mengenai restoran ini. Kenapa kau tidak p

siang bersama setiap saat. Benar kan, Mayra?" lirik Alex pada

ngan sapaan Alex yang ditujukan kepadany

karena pertanyaan Alex. Akhirnya, Mayra pun ijin pergi ke toilet untuk mene

r gadis itu sembari menggeser kursi

nanggapi ucapan pria itu dengan sebuah senyuman. Ia tidak ingin jika sampai Alex

engobrol di meja bundar milik restoran. Suasana di sana cukup tena

siangnya bersama Mayra dan Luis, sengaja menghampiri pramus

apnya terkekeh. Luis yang mendengar hal itu juga ikut ter

dang menangani acara pernikahanku dan Mayra kelak," teriak Luis den

toilet untuk sejenak. memerhatikan satu per satu orang yang keluar dari dalam ruangan kecil tersebut. S

ampiri gadis cantik yang masih berusaha merapik

ata elangnya akan segera bereaksi saat

ia yang duduk di meja nomor sebelas itu tidak mendengar obrolannya bersama sepupunya yang sialan ini. Lu

ku marah dan nekat untuk melakukan ini," bisik Alex lalu menunjukkan s

meja Alex. "Apa yang ingin kau lakukan? Jangan macam-macam, Alex!" pekik Mayr

melakukan hal buruk apapun kepadanya," bisik

. Gadis itu akhirnya pergi meninggalkan Alex yang masih berdiri mematung. Saat tiba-tiba, sebuah tembakan ber

ar tidak berdaya di tempat duduknya. Banyak darah yang keluar dari perut sebelah kiri p

eriak Ma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka