WINGLESS ANGEL
KK.
a racik dengan parutan coklat. Helsa bahkan memuntahkan minuman ter
hamil karena stok di apartemen sudah habis. Dan lucunya, susu tersebut har
Helsa, menatap bergantian pada suaminya
. Helsa sudah melangkah p
ang Helsa," se
ah Adryan, mengikuti He
itu nggak ena
Bicara dengan seorang Ibu hamil memang harus lebih wasp
lsa. "Mas emang nggak pandai buat susu Vanila rasa coklat untuk Helsa, tapi k
!" deca
tian yang seperti apa sih, biar perc
eduli pada perkataan Adryan. "Nggak ada!
tidur bersamanya malam ini. Hm, memangnya siapa yang kalau tidur malam har
ka sudah tidur satu ranjang. Helsa m
tidur di kamar ba
*
minya. Ini sudah pukul sebelas malam, sedangkan wanita itu masih belum tidur. Susah sekali memejamkan mat
tanpa memeluknya. Bantal guling? Sungguh b
harus melawan suaminya, kalau pada akh
mencari kontak Adryan dari daftar panggilan terakhir. Wani
tidur bersama, namun istrinya tak kunjung membuka pintu. Adryan tidak tidur di kamar bawah seperti apa yang dikatakannya
in
ekali tidak direspon, tapi bagaimana jika itu panggilan darurat dari rumah sakit. T
n dokter Adry
an itu membuatnya terlonjak. Adryan berlari ke kamar tersebut, s
jah panik dan bersalah terlihat padanya. Adryan
ta itu menyambut pelukan suaminya
itan pada rahimnya, ternyata hanya kesuli
an, Mas bilang juga apa. Nggak usah sok n
balas Helsa dengan
uh, kalau gini aja na
r bersama Helsa, mendekapnya hingga pagi menjemput. Wanita ini akan selalu m
h mulai memiliki peras
*
kemarin sahabat-sah
menjadi kebiasaannya setiap sebelum suaminya berangkat ke rumah sakit, Helsa yang membena kembali kem
punya sahabat
habatnya. Ranaya, Diandra, Citra, dan Keke. Empat gadis it
alah. Sudah, dia tidak perlu banyak berta
n, lagipula dia juga belum bertemu ibu mertuanya setelah hari
Helsa lupa bilang sama Mas, Ma
ggu kita menginap d
Helsa me
gkat kening wanitanya, dan beranj
pulang stetoskop
balik bertanya. Pasalnya ia ti
tau, Ma
udah pikun. "Helsa coba lihat di pantry, Mas itu teledor
kaki membawa ibu hamil itu menuju kitchen room, me
etemu," seru Ad
pintu. Adryan sudah lengkap dengan jas kebangga
a hari ini?"
coklat atau rasa str
al. "Ih, kenapa haru
yang diminta," pungkas Adryan,
anila, tapi rasanya coklat kalau diminum. Yang berujung dengan tangisan malam hari k
nanti pulang belikan thai tea. He
nya sudah sejajar dengan perut istrinya. "S
lsa menata
kita. Papi dan Ma
emudian ia sadar akan per
usap surai
y aja. Dari rumah sakit, Mas l
elsa memeluk pria
? Baik-baik di rum
h sampai kabari
u diakhiri dengan ciuman singkat pada bibir sebel
antai apartemen yang ditempati mereka terlihat sepi. Sebagia
*
ng
masuk, setelah mendengar bunyi bell apartemen. Sepertinya itu delivery thai tea mil
un
dihadapannya itu tidak menggubris sapaan
g masih berpijak di depan pintu. Helsa tersenyum getir, ia segera mengirim pesan kepada ojol yang mengambil pesan
gnya Bunda
i Ibu mertuanya yang sudah duduk manis pada
Adryan di rumah sakit d
selesai bebere
utkan kuliahnya di Kanada, mereka juga sangat mendukung. Pendidika
sebentar," ujar Helsa, memec
a kemudian bangkit dari duduknya, melihat-lihat isi a
an bareng, Helsa juga belum
ang nggak perlu," hardik B
ingin terlihat lemah dihadapan Ibu mertuanya. Helsa
saya akan baik-baik sama kamu?" Bunda tersen
murahan!" c
n baik mana yang mau disen
sa, apa jangan-jangan anak itu juga
angis. Jantungnya berdebar tak karuan. Helsa takut s
saya," tandas Bunda, "penghalang u
ja, isakan tangisnya terdengar. Bunda Marimar mendengus,
dari sofa, niatnya ingin pulang sek
a, lakukan sesuka hati Bunda. Helsa ikhlas kalau
nya, tapi jangan bayi ini Bunda. Dia nggak nge
tangannya. "Saya tidak sudi dipegang oleh wanita gampangan seperti kamu. Selamanya
lkan Helsa sendiri di apartemen itu. Ini terlalu berat bagin
mertua. Rasanya semua ini tidak ada artinya. Pernikahan tanpa restu ini ti
*
l salah satu securit
a, ya, Pak?"
i belum diambil sama istrinya," k
yerngit. "
bisa thai tea ini tidak diambil Helsa, p
ih, Pak. Sa
guk dan Adryan cepat-cepat
itu gelap, Adryan pun menyalahkannya. Saklar lampu menyalah, kondisi ruangan ini
ru Adryan. Ia mencampakk
luar? Tapi, mana mungkin Helsa keluar sendiri bahkan sampai jam sepe
erbuka, Adryan melihat punggung kecil yang membelakangi pintu sedang t
dryaan menyentuh wajah
perlahan, kemudian ban
Adryan mengusap air mata yang kembali mel
annya. "Kalau Helsa beban untuk Mas Adryan, lepa
a mulai tidak baik saat Hels
ryan, melempar pandangannya pada nakas.
sahin, Mas," uc
jangan nangis. Mas nggak suka lihat ini." I
sa ke Mama,"
u?" tebak Adryan dan sialn
Sayang?" tu
," jeritnya membuat Ad
us terima kenyataan kalau Bunda nggak te
, cukup Helsa. Bunda boleh maki Helsa, tapi
kuan Bunda, ia hanya mengeluarkan per
sering ingin menggugurkan janin ini, ia sendiri tidak ikh
sendiri tanpa Mas Adryan ataupun Akmal," rintihnya dengan
ada guratan kekecewaan sa
Kamu bahagianya Mas. Kamu alasan kenapa Mas ingin cepat-
embayangkan adanya perpisahan di rumah tangga k
ggalkannya. Adryan lihat bagaimana laki-laki itu memohon maa
iliknya. Dia tidak akan mengabulkan permintaan istrinya untuk
kamu terus. Setiap hari Helsa. Setiap hari, tan
ke rumah kamu, harus sengaja ke rumah sakit malam-malam cuma buat li
ke dalam pelukan. Ia mengelus surai hitam mi
epenuhnya bersama Mas. Tapi Hels
a yang bahkan belum lama ia temui. Hel
adi. Bagi Adryan, pernikahannya h