WINGLESS ANGEL
un
ak tadi ia panggil. Bunda terlihat sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Melihat
an mau bic
t, Sayang? Tumben pagi-pa
matanya penuh permohonan. "Bun
sambar Jefri yang terli
ya, dia masih menuntut
ama kamu?" Bund
a seperti ini sama Helsa. Apa yang Bun
jur?" tanya Bunda
n yang dikandung istr
a?" tanya Adryan
ggung nama perempuan itu selama ini. Kita semua bahkan nggak nyangk
im Helsa adalah anak Adry
ya, sampai Bunda t
apa yang Bunda bicarakan? He
yan dan Helsa," sela Jefri diten
kampus, Jef. Nggak usah i
n nggak pernah memaksa siapapun untuk menerima Helsa di keh
inggalkan bekas kekesalannya di rumah ini. Tidak peduli den
marah. Ayolah, dukung kebahagiaan mereka." Jefry menatap kasiha
kan cari tahu yang sebenarnya, Bunda yakin a
*
strategis di tengah kota. Pengunjungnya juga didominasi oleh anak
g asyik bercengkrama di sudut café tersebut, mereka
dan anak yang saling melemparkan cerita lucu. Sudah ham
u Adryan nggak lanjutin sekolahnya keluar nege
ekali. Benar kata Bunda, mungkin mereka bahkan bisa selamanya bersama. Walaupun Uni
mang kitanya nggak
rharapnya sama ka
nikah, menantunya
tuju pada menantunya. Dia begitu kesal dengan s
ritakan sama kamu," ka
rus mencuri pandang ke arah mereka, mendengar setiap pe
istri Adryan,
, Bunda merasakan ada sesuatu yan
anggal, apa Bun
lum pernikahan te
NGG
dari meja Bunda dan Uni, refleks menjatuhkan cangkir kopi di s
rugi cangkirnya," ucapnya pa
ya. Wajah anak cowok berseragam putih abu itu tidak asing diingatan
ia
l anak itu?
nda masih mencoba mengingat kembali tentang laki-laki itu,
an menghamili istrinya se
*
a. Jarinya terus mencari-cari menu makanan ya
ita itu pada janin dalam rahimnya, jemarin
nta izin untuk menginap disana selama dua m
nget kayaknya. Tapi, 'kan nggak dibolehin terus
n makanan yang pedas. Padahal
rumah. Helsa yang memang duduk memunggungi gerbang langsung terk
lirih
*
ia. Gue bahkan pengen pun
langsung lo te
biar
sud
gu Akmal dan
Kalian
? Brengsek lo! Kalau gitu lepasin, biar g
r-benar bajingan Akmal," t
ngatannya. Arjun memukul stir mobil berulang kali, d
tu darah dagingnya Akmal. Terus yang
!" deca
sa mendapat alamat Helsa yang sekarang. Arjun tahu persis wanita paruh baya itu adalah ibu m
Café adalah Arjuna. Saha
e harus tahu yang sebenarnya,"
mobil di depan gerbang rumah Helsa, Arjun kemudian turun dari sana. Biasanya ada se
gerbang. Dari jauh, Arjun sudah dapat mengetahui bahwa itu adalah Helsa. Pemuda itu segera
enaknya mak
a makan apa
yaknya. Tapi, 'kan nggak dibolehin terus sama papi," uj
r sedang m
n, Arjun kemudian tersenyum dan berpeg
ya boleh,"
lsa. Ia menoleh ke belak
un
jun duduk tepat disamping Helsa. Tatapan cowok tersebut
mal, ya? Dia selalu n
e udah nikah, Jun. Lo dan A
lik Akmal,"
rlambat, tapi ini tidak adil untuk Akmal. Walaupun Akmal brengsek, tetap saja bayi
inginkan. Lo tega pisahin mereka? Dan kenapa
alah karena pernah mengh
a. "Apa perlu gue ce
untuk sesuatu yang dia mau. Apalagi kalau dia sampai tahu gue
o tinggalin dia selain karena d
gue yang rawat anak ini
dokter Adryan?
o. Gue tahu itu, gue kenal siapa Akmal. Dia secinta itu sama lo,
ng benar soal perasaan Akmal. Dia begitu mencintai He
api kenapa lo nggak ngasih dia kesempatan? Gue nggak tah
Akmal kehilangan lo. Akmal kehilangan separuh hidupnya, Sa. Ak
merasakan apa yang saat ini Akmal dan juga Helsa rasakan. Sulit sekali ten
n. Tapi gue udah jadi milik orang lain, gue mil
emuanya, gue berharap Akmal bisa men
dia harus terus melanjutkan sekolahnya. Semangatin dia, jangan
al rawat darah dagingnya
angan egois. Aku nggak mau nasib anak aku sama seperti Papanya,
aki yang tumbuh dengan keras
hidup bahagia bersama Helsa, walaupun hubungan mereka ditentang oleh Renata. Akmal ingin memiliki
sa tidak menepati janjinya. Helsa pergi tanpa m
*
itu tergeletak diatas meja belajar. Sudah saatnya Hels
uduk ternyaman disana. Jemarinya mulai bergerak diatas kertas itu dengan tinta
r Ak
ngkin dia sudah cukup paham
sa sudah memasuki bulan ke enam. Tapi, d
ersendiri di dalam hati Helsa. Maaf untuk tiga tahun kemarin. Helsa jahat, Hels
ng terbaik untuk kita. Dari awal kita memang sakit. Helsa janji akan memberikan se
a pilihan Akmal Helsa masih tetap seperti yang Akmal kenal, perempu
i hal ini, Akmal bisa menanggapinya sikap dewasa. Ini perut He
elsa Se
sebuah kotak berwarna biru langit dari laci meja, mengambil foto hasil USG kehamilannya. Bersamaa
u bahwa dia masih memiliki tempat di hati Helsa. Karena se
tersebut. Ada seulas senyu
imana aku mengenal kamu," ucap He
kotak tersebut. Helsa aka
elihat perempuan hamil itu membawa kotak membuat wanita tersebut ter
Helsa cuma mau masukin k
suami kamu sebentar lagi datang dan menjemput kamu pula
peringat Helsa sebelum akhirn
*
kabarnya hari ini?" ucap Adryan k
ndera penciumannya. Adryan menghampiri Helsa yang sedang du
irih Adryan, menc
sa sedikit ngambek karena Adryan hanya m
nya Adryan. Lagi-lagi, pria yang masih lengka
wab Helsa. Tangannya bergelay
lebih bahagia. Ibu hamil tersebut ingin lebih d
ryan, kebingungan denga
memeluk Adrya
perasaan Helsa. Helsa milik Mas Adryan. Helsa sudah
kuan istrinya. "Helsa sadar. He
kepalsuan disana. Namun, Adryan tidak menemukan itu. Helsa berbicara secara jujur dan sada
membalas p
gan perasaan yang luar biasa bahagia. Lelah dengan pekerjaan dengan tugas kuliahnya akan
manya melupakan sangat muestahil. Mulai hari ini, Helsa mau