Bukan Teman Tapi Sekamar?
rang pria yang nyatanya kekasihnya sendiri. Semalam mereka telah ber
gek pria ini sambil bergelayut manja, tidak ada
tan Amanda mendorong pacarnya sekuat tenaga, say
remy, bahkan penyatuan mereka sama sekali
a masih merengek seperti bayi, di sini ada yang lebih m
i aku kangen sentuhanmu, kangen naena denganmu, kangen pelukanmu dan ka–" Uc
m-mesum saja, giliran ulang tahun Amanda tidak pria itu
Yuk?" ajak pria ini agar ada solusi,
nggalkan tugas kantor, dia tidak berani pergi sampai ke luar negri jika MND
nda, si manja itu kan biasanya kang suruh dan marah-marah
elajar jadi bos yang baik kok, salah sendiri papanya terlalu mema
sambil mengedipkan sebelah matanya, dari tadi dia memb
Amanda, bukannya menjawab ajakan Jeremy, dia ajak
ar laki-laki?" tanya Jeremy
jung melamarku, jadi bia
n–" Lagi-lagi perkataan Jere
dengan bisnis." Selalu saja hal in
anda jadi menghela napas dan meng
dagu sang gadis, kedua jadinya mengg
Jeremy dan Amanda p
jenjang yang lebih serius. Manda juga mau, untuk apa
ya! Setelah itu aku
*
nan moleknya masih meringkuk di bawah selimut. Matanya pun masih terpej
agi, kali ini lebih ke
alu lama tidur. Hawa kamar juga terasa sangat panas dan membuat kulit gadis ini berker
agian kanan. "Kok kasurnya enggak empuk, ya?" Ia sedikit merasa asing tidur di k
elayan. Ia cukup memanggil satu kali, pasti sudah ada yang menghampiri. Hari ini jadwalnya Bi Ijah, besok Bi Mumun dan lusa bed
nya merasakan sesuatu yang asing. Sensasi seprai ini tidak seperti seprai yang biasa ia gunakan, terasa kasar dan tipis. Padahal ia selalu memilih bah
buah benda yang permukaannya tinggi dan terasa keras, namun bukan guling a
ekukan
gan. Sepasang mata besar yang indah karena dihiasi bulu mata panjang itu seketika melebar sa
amarnya. Ukuran kamar ini kecil dan sederhana dengan dinding yang bercat putih. Ranjang yan
jantungnya berdetak begitu kencang saat melihat apa yang ia pe
yanya panik. Ia segera terduduk sambil menar
alam keadaan memakai baju lengkap. Namun sayangnya, baju yang ia kenakan berbeda.
pakai baju kek gini? Eng
lir ke samping, ke
i. Hiiiih! Pria kurang ajar!" Pikirannya lari ke sana dan kemari, mereka-re
emijat pelipis. "Jangan-janga
Langkah kakinya terhenti dekat pintu kamar. Jemari lentiknya menekan gagang agar pintu t
CT
an pembuatan film porno. Semalam ia diculik dan diperkosa untuk dijadikan film dewasa. Ia seger
i ruangan tamu. Ternyata isi perabotan di rumah ini lengkap, namun sayang, tidak ada telepon. Bahka
sunyi dan terpencil. Tidak terlihat rumah lain di sekitar tempat itu. Langkah kakinya kemudian mengantar
k apa
ik kertas di dalam kotak itu. Ia penasaran
show My Roommate, Amanda. Selamat
....!" pekiknya dengan kekesalan tingkat tinggi. Ter
uah reality show terbaru buatan perusahaan sang ayah. Acara ini diprediksi bakal mendapat rating terbaik. Sa
as rambut dengan frustasi. Apa boleh buat, nasi sudah jadi bubu
keinginannya. Siapa yang berani memarahi gadis itu karena datang terlambat dan sama sekali
enal di Jakarta, dekat dengan gedung MND TV. Amanda kalau bosan di kantor ya pasti kabur ke sini, ada sahabatn
Amanda rencananya mau pesan beberapa makanan dan minuman, memang be
an, kenapa kau beri aku teman seperti dia!" Gadis in
iana?" Baik dari sisi mana, kerjaannya marah-marah dan memerintah saja. Me
always memuji d
jak Amanda sambil
." Baru saja kemarin mereka menghabiskan
kan?" Amanda sih memanfaatkan sekali kartu pemberian dari aya
juga
genal Diana dan Amanda. Karyawan tersebut masih gugup melayani pelanggan, dia s
esal, baru saja dia mau belanja sudah ketiban sial. Para k
rseragam hitam itu pun menundu
!" Amanda menoleh pada karyawan-k
a sudah sangat kotor terinjak sepatu karyawan itu yang
ar saya ber
n itu mengikutinya. "Dudu