Bukan Teman Tapi Sekamar?
Amanda bisa mendengar desiran ombak yang pecah tatakala mengenai batu karang. Wanita
a. Laki-laki itu sempat mengembuskan napas, lalu berniat menemani Amanda. Nam
k stasiun televisi mengirimkan dua juru kamera untuk
ang atensi Amanda, sejenak wanita itu menyipitkan pandang, lalu merekahkan s
gan flat shoes-nya. Begitu menyadari arah pandang Amanda pada juru kamera, Senja langs
, tetapi malah berakhir sia-sia. Amanda pasrah saat tangannya ditarik men
ngan pandangan remeh. Pastinya, lawannya itu merasa jika ia sangat sulit diatur, dan it
at Senja. Mendengar itu, Amanda langsung cemberut. Dengan sangat terpaksa mengikuti langkah kaki Sen
anya meletakan beberapa kamera di sisi-sisi yang bagus, lalu akan d
ta, percuma juga ia menahan gadis itu. Pada akhirnya, Manda memanggilnya juga. Dugaan Se
kan tangan balik, lalu tersenyum manis. Ia tidak balik
ng membuat gadis itu berani mengundangnya. Adnan sendiri tidak bisa bercakap lebih, ia tidak ingin Amanda
riasan menor itu menatap Amanda dengan pandangan meremehkan. Ada sedikit tat
ika merasa iri,
di samping kanan Amanda, memblokir akses pandang kedua gadis yang tak pernah akur itu. Mendapat
uatu. Satu menit sebelum kamera dinyalakan, Amanda mengad
bisa memasak," umpatnya kecil. Suara Manda b
a itu. Amanda tidak bisa diajak kerja sama. Jadi Senja memilih untuk bergantung pada dirinya sendiri. Perse
Mendengar balasan tak enak itu, Amanda langsung mendelik. Ia menatap pasangannya dengan raut wajah ti
lkan kamera, sementara kalian menyelesaikan misi pada permainan kali ini. Dua hidangan dengan
ya berseteru dengan pasangannya. Lagi-lagi, Senja merasa tidak bisa memahami
g peserta setelah mendengar tanggapan. Masih sisa tiga puluh det
ha meyakinkan Senja lewat ekspresi wajahnya. Pria itu l
apa?" tanya Senja semb
lakan
t percaya jika gadis itu bisa membantunya. Sementara Amanda, ia langsung te
n tawa gadis di sampingnya. Ia langsung menyiapkan wortel untu
Wanita itu langsung menuju kompor, lalu menyalakannya d
in pantai, api pada kompor sulit untuk dijinakkan. Amanda berulang
l yang selalu dimanjakan, ia selalu menolak melangkahkan kaki ke dapur. Toh, semua kebu
a memaklumi tingkahn
. Bukankah hanya menyalakan kompor? M
" panggi
enyala di atas meja. Ia menatap Senja sembari meringis pelan, lant
tung yang telah ia potong dadu. Manda menerimanya dengan sedikit rasa ragu, la
diri. Melihat itu, Senja bedecak. Jika terus seperti ini, mereka aka
mposisikan tubuh di belakang Amanda. Mengukung pasangannya lewat dekapan
engan pandangan linglung. Pipinya merona begitu menyadari
n terlalu kaku atau ki