icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan Teman Tapi Sekamar?

Bab 5 Diremehkan

Jumlah Kata:1445    |    Dirilis Pada: 11/10/2022

yang manja. Menurut Senja, gadis yang so kaya dan bergaya seperti crazy rich itu menyusahkan dan membuat kepalanya pening. Di layar kamera mereka p

anda ini, dulu dia hanya menonton Amanda kurang dari lima menit. Tayangan awalnya saja sudah memperlihatkan seorang gadis yang berdiri di samping ayahnya yang pemilik stasiun televisi, gayanya luar biasa hebat dan barang yang digunakan terlihat mahal. Dari ekspresi gadis

lebih berguna. Sayang sungguh sayang mereka sudah bersanding untuk melanjutkan reality show ini sampai selesai da

a dan melakukan segala sesuatunya sendiri. Meski sudah biasa melakukan apapun sendiri,

iapapun. Menurut petunjuk yang ada pada secarik kertas yang membungkus batu. Senja membuka kertas itu dan membaca

ari sudah mulai naik ke tengah-tengah langit, pasti hari akan panas sekali. Ini daera

hanya menja

ya Amanda tak mau lihat

lah berjalan satu kilo meter. Tapi ingat, ya. Harus cepat atau nanti kamu tertinggal jauh dari yan

alan sejauh itu. Di kantor pakai lift, di rumah pun sama. Mau ke

unung, dia bisa kira-kira sudah berapa lama ber

a meremehkan kemampuan Senja. Dia tidak tahu jika Se

am akan tahu seberapa jauh dia telah

yilangkan tangan di depan dada. Bodohnya lagi

arung dan ia taruh di pundak kanannya.

lagi. Dia takut nyasar dan takut s

a belas sampai lebih dari dua atau tiga puluh kilo, naik dan turun gunung lho. Angka

saja Amanda lengah sudah tertinggal jauh. Langkah kaki Senja

h ngos-ngosan. Senja yang sudah jalan jauh lebih depan tidak mengurangi kece

enak, telapak tangannya bersandar ke pohon rindang. Rencananya Ama

rang sekarung. Huuu ...." D

pelan seperti kura-kura. "Hu, h

.... Bisa tidak kamu berjalan tak seperti siput, lambat sekali. Nanti kita

punya acaranya." Dia tet

asa disiksa di sini!"

aih sebuah batu pantai dan ingin

nya melirik sinis. "Buruan jalannya kalau kamu ti

.... Tungguin. Takutttt ....." Jalannya kini lebih c

ai di wilayah yang tidak memiliki pepohonan, tanahnya bukan tanah lia

manda sambil mengatur na

pujian. Amanda cantik kek, Amanda baik kek, atau Amanda super duper kaya. Mon maaf Senja bukan te

Amanda sedikit merasa sesa

jauh dari kamar ke dapur atau dari ruan

kali enam puluh meter. Tanahnya itu dominan pasir karena dekat ke pantai, pantas saja mereka h

anda sambil memperhat

empat." Senja sa

g." Ini jika mer

lau yang satunya lagi cantik dan langsin

enja melirik Amanda sinis. Dia ingin memilih wanita yang gempal saja, tangannya dan uratnya terlihat besar sepe

anku." Dia angk

kan?" Senja

Ini sih karena dia manja dan pemalas

an, Nona!" Jelas

yang badannya langsing. Saat bersalaman ternyata

gguk sambil membala

ja lulus kuliah, dia ikut acara ini agar bisa bekerja di televisi dan mengisi kegi

a Se

nya Marsha sambil me

n pasangannya. Sayangnya Amanda diam saja

denganku?" tanya Marsha s

eng, tak mau berkenalan

ya. Dia orangnya sombong."

buru-buru men

Marsha sinis. Tatapan Manda agak tajam seolah tid

ng berusia dua puluh delapan tahun ini baru saja terkena PHK, untuk melunasi hutang-

ria pengangguran ini tahu Senja anak penyuka alam. Otot Senja saja sangat terlihat

ganku wanita manja ini

anda menunjuk dirinya sendi

prok

ereka. "Hai Amanda Manuela Dermawan." Akhirnya

ngenalku juga." Amand

dis manja dan populer ini." Gad

kau b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Dunia Terbalik3 Bab 3 Tertidur4 Bab 4 Senja dan Amanda5 Bab 5 Diremehkan6 Bab 6 Adu Mulut7 Bab 7 Oh Tidak8 Bab 8 Hampir Saja9 Bab 9 Berpelukan10 Bab 10 Sedikit Terluka11 Bab 11 Tidur Bersama12 Bab 12 Pose Tidur13 Bab 13 Perkara Makan14 Bab 14 Lunch15 Bab 15 Tidak Betah16 Bab 16 Bergantung Pada Orang Lain17 Bab 17 Perkemahan Pesisir Pantai18 Bab 18 Sisi Lembut Senja19 Bab 19 Hari Pertama20 Bab 20 Cemburu21 Bab 21 Berlaku Lembut22 Bab 22 Lepas Kendali23 Bab 23 Sebuah Alasan24 Bab 24 Membentangkan Jarak25 Bab 25 Diamnya Senja26 Bab 26 Jangan Kasar27 Bab 27 Possesif28 Bab 28 Dialog Manis29 Bab 29 Panah Pesona30 Bab 30 Peraih Poin Tertinggi31 Bab 31 Tentang Poin32 Bab 32 Ciuman Tak Langsung33 Bab 33 Ajakan Senja34 Bab 34 Sedikit Amarah35 Bab 35 Ego Yang Menjauhkan36 Bab 36 Hari Kedua37 Bab 37 Amarah Yang Tiba-tiba Meluap38 Bab 38 Rasa Bimbang39 Bab 39 Kejadian Tidak Menyenangkan40 Bab 40 Terulang Kembali41 Bab 41 Antara Ragu dan Malu42 Bab 42 Sebuah Ajakan43 Bab 43 Selalu Ada Pengganggu44 Bab 44 Perisai Pelindung45 Bab 45 Kelakuan Si Perusuh46 Bab 46 Sebuah Perkelahian47 Bab 47 Merebutkan Amanda48 Bab 48 Gara-Gara Dion49 Bab 49 Amanda Cemas50 Bab 50 Ruang Renggang51 Bab 51 Pura-Pura52 Bab 52 Gejolak Cinta53 Bab 53 Suka Atau Tidak54 Bab 54 Mencuri Perhatian55 Bab 55 Rahasia!56 Bab 56 Berdebar Kencang57 Bab 57 Jadi Salting58 Bab 58 Obat Perangsang59 Bab 59 Terciduk Bercinta60 Bab 60 Tidak berperasaan61 Bab 61 Aroma Tubuh62 Bab 62 Berbahaya Untuk Kesehatan Jantung63 Bab 63 Couple64 Bab 64 Perkara Dandan65 Bab 65 Ada Perbedaan66 Bab 66 Rasa Penasaran67 Bab 67 Pusat Perhatian68 Bab 68 Jatuh Cinta69 Bab 69 Mungkinkah Dia 70 Bab 70 Si Plin-Plan71 Bab 71 Berdua Bersamamu72 Bab 72 Raja Makan73 Bab 73 Tolong Bertahan74 Bab 74 Perhatian Senja75 Bab 75 Dia Jahat76 Bab 76 Murkanya Ayah Amanda77 Bab 77 Tidak Akan Terulang Lagi78 Bab 78 Kedatangan Tamu79 Bab 79 Pencuri80 Bab 80 Fakta81 Bab 81 Balas Dendam82 Bab 82 Kegeeran83 Bab 83 Berciuman84 Bab 84 Pria Dari Kehidupan Amanda85 Bab 85 Cium Paksa86 Bab 86 Kedatangan Jeremy87 Bab 87 Spesies Langka88 Bab 88 Siapa Yang Menang 89 Bab 89 Telah Kembali90 Bab 90 Berciuman91 Bab 91 Jangan Lakukan!92 Bab 92 Ulang Tahun Manda93 Bab 93 Karma Jeremy94 Bab 94 Disusul Bidadari95 Bab 95 Perasaan Aku dan Kamu96 Bab 96 Akhir Berpisah