Bukan Teman Tapi Sekamar?
yang manja. Menurut Senja, gadis yang so kaya dan bergaya seperti crazy rich itu menyusahkan dan membuat kepalanya pening. Di layar kamera mereka p
anda ini, dulu dia hanya menonton Amanda kurang dari lima menit. Tayangan awalnya saja sudah memperlihatkan seorang gadis yang berdiri di samping ayahnya yang pemilik stasiun televisi, gayanya luar biasa hebat dan barang yang digunakan terlihat mahal. Dari ekspresi gadis
lebih berguna. Sayang sungguh sayang mereka sudah bersanding untuk melanjutkan reality show ini sampai selesai da
a dan melakukan segala sesuatunya sendiri. Meski sudah biasa melakukan apapun sendiri,
iapapun. Menurut petunjuk yang ada pada secarik kertas yang membungkus batu. Senja membuka kertas itu dan membaca
ari sudah mulai naik ke tengah-tengah langit, pasti hari akan panas sekali. Ini daera
hanya menja
ya Amanda tak mau lihat
lah berjalan satu kilo meter. Tapi ingat, ya. Harus cepat atau nanti kamu tertinggal jauh dari yan
alan sejauh itu. Di kantor pakai lift, di rumah pun sama. Mau ke
unung, dia bisa kira-kira sudah berapa lama ber
a meremehkan kemampuan Senja. Dia tidak tahu jika Se
am akan tahu seberapa jauh dia telah
yilangkan tangan di depan dada. Bodohnya lagi
arung dan ia taruh di pundak kanannya.
lagi. Dia takut nyasar dan takut s
a belas sampai lebih dari dua atau tiga puluh kilo, naik dan turun gunung lho. Angka
saja Amanda lengah sudah tertinggal jauh. Langkah kaki Senja
h ngos-ngosan. Senja yang sudah jalan jauh lebih depan tidak mengurangi kece
enak, telapak tangannya bersandar ke pohon rindang. Rencananya Ama
rang sekarung. Huuu ...." D
pelan seperti kura-kura. "Hu, h
.... Bisa tidak kamu berjalan tak seperti siput, lambat sekali. Nanti kita
punya acaranya." Dia tet
asa disiksa di sini!"
aih sebuah batu pantai dan ingin
nya melirik sinis. "Buruan jalannya kalau kamu ti
.... Tungguin. Takutttt ....." Jalannya kini lebih c
ai di wilayah yang tidak memiliki pepohonan, tanahnya bukan tanah lia
manda sambil mengatur na
pujian. Amanda cantik kek, Amanda baik kek, atau Amanda super duper kaya. Mon maaf Senja bukan te
Amanda sedikit merasa sesa
jauh dari kamar ke dapur atau dari ruan
kali enam puluh meter. Tanahnya itu dominan pasir karena dekat ke pantai, pantas saja mereka h
anda sambil memperhat
empat." Senja sa
g." Ini jika mer
lau yang satunya lagi cantik dan langsin
enja melirik Amanda sinis. Dia ingin memilih wanita yang gempal saja, tangannya dan uratnya terlihat besar sepe
anku." Dia angk
kan?" Senja
Ini sih karena dia manja dan pemalas
an, Nona!" Jelas
yang badannya langsing. Saat bersalaman ternyata
gguk sambil membala
ja lulus kuliah, dia ikut acara ini agar bisa bekerja di televisi dan mengisi kegi
a Se
nya Marsha sambil me
n pasangannya. Sayangnya Amanda diam saja
denganku?" tanya Marsha s
eng, tak mau berkenalan
ya. Dia orangnya sombong."
buru-buru men
Marsha sinis. Tatapan Manda agak tajam seolah tid
ng berusia dua puluh delapan tahun ini baru saja terkena PHK, untuk melunasi hutang-
ria pengangguran ini tahu Senja anak penyuka alam. Otot Senja saja sangat terlihat
ganku wanita manja ini
anda menunjuk dirinya sendi
prok
ereka. "Hai Amanda Manuela Dermawan." Akhirnya
ngenalku juga." Amand
dis manja dan populer ini." Gad
kau b