icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MEET CUTE

Bab 9 SATTA PRADITYA

Jumlah Kata:1452    |    Dirilis Pada: 09/10/2022

kata Satta sambil mulai memindahkan sala

satu pion miliknya. Deva tidak membalas ucapan Satta. Dia ha

an sesuatu dengan baik, l

ni adalah salah satu cara mereka membicarakan sesuatu. Salin

tika sadar ternyata perubahannya sudah sangat jauh dari apa yang

ti selalu ada aturan yang

. Dia mangalihkan pandangannya kepada adiknya. Deva yang merasakan

sahaan sejak kecil. Kau lebih memilih untuk menjadi dokter dan menyelamatkan b

Untuk menjaga keluarga dan semua yang telah kita capai saat ini, itu

mpak sedang termenung dan memikirkan kata-kata dari kakaknya. Ucapan Satta terdengar

ku memutuskan untuk tidak pergi," ujar Deva

adalah pesan terakhir Ibu kita sebelum dia meninggal. Aku sudah berjanji kepada Ibu untuk menjagamu

etang seorang wanita yang telah dipanggilnya dengan sebutan i

Runi sempat mengalami kecelakaan mobil

tahu tidak akan dapat menyembunyikan

kan pionnya lag

ahu segalanya

angkit dari duduknya. Deva dengan sigap membantu saudara laki-lakinya untuk bangkit.

dapat mengambil kesempatan ini untuk mengenal

nghormatan leluhur di bulan depa

lasan seperti apa jika langsung menolaknya saat itu. Deva m

---

mu?" tanya Luna sambil berjalan masuk ke dalam ruangan Runi. W

i menggunakan selimut langsung terdu

Lihatlah aku

una dan mengguncangkannya. Dia tampak sangat fru

. Aku butuh pakaian terbaikku untuk berubah menjadi kupu-k

n kata-kata yang baru saja didengarnya. "Hanya u

t darurat," balas Runi yan

at? Itu sudah kita sepakati," sa

dunia," jawab Runi sambil menguran

suk ke bagian mana?" tanya Luna sem

gsung mengganti strateginya. Runi mengeluarkan sen

tidak akan menggerakkan hatiku yang sudah terluka ini," ucap L

membereskan semua kekacauan yang berada di ruangan itu. Luna adalah orang

tadi?" tanya Luna yang sebenarnya

mendengar ketertarikan Luna. "Aku berenca

itu?" tanya

ngan tekad yang terdengar sudah sangat bulat. Salah satu tangan kecilnya m

ng tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya

e luar ruangan. Luna kemudian menuju kursi yang berada di dekat ranjan

mpat untuk bertanya tentang pertunagan itu kepadamu," ucap Lun

tas ranjangnya dengan baik. Runi tampak seperti se

uat pertunangan anak," ucap Runi mu

k memberitahu aku masalah sepenting ini?" tanya Luna sambil melemparkan bant

u diam karena tidak pernah menganggap

kursi dan melanjutkan acara bersih-bersihnya. "Lalu, mengapa

-benar melakukannya," jawab Runi penuh dengan ambisi. "Aku adalah Ru

sudang duduk dan menuangkan teh hangat di sebuah cangk

ahulu agar menjadi lebih tenang," ucap Luna sambil berjalan me

teh hangat yang sudah dituangkan oleh Luna.

einginanmu itu?" tanya Luna setelah mel

ni sambil memandang Luna dengan sorot mata dingin. "Pisau yan

n. Dia tidak pernah mel

kecantikan dan kelembutan diriku ini

al

enar tunduk kepadaku, aku akan

rencana Runi. Dia tersenyum karena menilai

i siapa dia, harusnya dia bersyukur karena menarik perhatianmu. Karena laki-laki itu tampak tidak be

in aku dapat menerima kekalahan semacam itu?", jawab Runi menolak ide dari Luna. "Jika a

untuk melakukan permainan cinta seperti ini. Kau lebih baik menyera

p. Jika aku tidak dapat membaca skrip, maka aku tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Lalu semua orang akan menyalahkan aku. Mereka a

semua yang kamu rencanakan terhadap Dokter Deva. Kemudian, kau harus m

ngan. "Aku tahu kau adalah

u harus mendengarkan aku," ucap Luna

tuk melakukan aksinya. Dia tidak akan membuang-buang waktu lagi.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka