MEET CUTE
rlihat seperti sebuah laporan. Direktur yang sekaligus kepala atau pimpinan semua dokter yang be
okter Deva?" tanya Profesor Juna sambi
baru dan hasil penelitian saya yang
atang dan mengambilnya. Apakah kau adalah ascarids yang hidup di otakku?" tutur Profesor
luar dari mulut Profesor Juna adalah sebuah puji
rsinya. "Karena kau sudah berusaha keras, sebagai seorang yang sudah lama ber
butuhkan, kau bisa bicara kepadaku. Aku dan rumah sakit
wab Deva. Kemudian dia meninggalkan r
" keluh Profesor Juna setelah melihat Deva menut
---
tersebut. Hal ini membuat Runi sangat senang. Dia tertawa penuh dengan kebahagiaan. Runi mengambil salah satu pakaian dan
r biasa dan merangsang sekresi dopamin di otaknya. Lalu aku akan hidup di hatiny
gumam Luna dengan suara yang tidak terlalu
apa yang dia sukai, ya?" t
" jawab Luna
aki-laki adalah seorang dokter, maka wanitanya mungkin penyuka kebersih
s memerankan karakter dengan sikap seperti itu. Gadis semacam itu tidak akan pern
engan rok berwarna biru laut. Gaya rambutnya ditata mengikuti trend old style ala wanita delapan puluhan. Dia menai
bertemu. Deva sempat tersenyum sebentar melihat Runi. Akan tetapi dia tetap melanjutkan langkah kakinya. Mengetahui jika diacuhkan, Runi memutar balik sepeda
sebentar. Aktris cantik yang sedang berada di atas sepeda itu tidak mau menyerah. Dia mengayuh sepedanya kembali
egitu bersemangat mengendarai sepeda?" tanya Dev
a sedang melakukan latihan rehabilitasi. Tetapi, aku sudah lama tidak mengenda
tuh karena tidak seimbang. Dengan sigap Deva memegang bagian belakang sepeda itu sehingga Runi tidak terjat
jutnya ayo kita per
lakangnya. Ternyata dia berbelok arah tanpa memberi tahu Runi sehingga gadis itu berbi
g Runi bertransformasi menjadi gadis yang anggun dan pintar. Rambutnya dikuncir dua dan memakai topi berwa
los dan lugu, maka aku akan mencoba untuk
rniat untuk membacakan sebuah cerita untuk pasien tersebut. Deva masuk ke dalam ruangan itu untuk memeriksa salah satu pasien
p, Deva kemudian keluar dari ruangan itu dengan bersikap tak acuh kepada Runi. Ketika telah berada di luar ruangan, Deva melepas maskernya
a itu menarik," ucap pasien y
a. Runi tidak dapat menolak permintaan itu. Dia membuka buku cerit
ang mendorong sebuah meja troli menuju ruangan Deva. perempuan tersebut memakai pakaian yang sangat terbuka. Sebuah gaun hitam dengan corak garis emas g
ir ini. Sebelum masuk ke dalam ruangan Deva, dia memastikan bahwa tidak aka nada orang lain di dalam ruangan itu.
enjata rahasiaku," gumam Runi di dalam hati den
dengan nyala lilin. Runi tidak langsung mendekati Deva. Dia berhenti di dekat pintu yang masih terbuka lebar it
a. Dia tetap memandangi Runi yang terlihat sangat cantik ketika tersenyum sambil memakai pakaian itu.
ya Runi dengan suara yang begitu menggoda. "
erdetak dengan cepat. Tangannya saling meremas dengan kencang. Entah mengapa kali ini dia merasa sangat gugup ketika Deva berjalan ke arahnya.
terduga ini membuat Runi tidak dapat berpikir apa-apa. Tubuhnya sangat tegang dan membuatnya tidak dapa
ak menghadapi Deva yang semakin tak dapat diprediksi. Deva terus melangkah maju. Sekarang wajah mereka berdua pun s