MEET CUTE
nempelkan ponsel ke telinganya. Di
ng sedang terjadi kepadamu? Sesuatu yang besar seperti itu terjadi dan tidak a
mana? Cepat beritahu mama dimana alamat rumah sak
amu tidak menga
ma berbicara terus menerus. Apa yang bisa aku katakan?" jawab Runi
ng sangat besar. Mama hanya mengetahui hal seperti itu secar
agi. Aku hanya mendapatkan operasi kecil. Sebentar lagi akan segera keluar
i telinganya. Dia berniat untuk mem
tahu sesuatu" pekik Mama Runi dari ujung telvon. Karen
ya untuk mengunjungimu. Bahkan, kamu bisa pindah ke rumah sakitnya,"
anya. Ada perkataan yang membuatnya tertarik. "Mama men
ni? Itu Deva Praditya. Dia adalah tunanganm
. Pradi
ala sesuatu yang berhubungan dengan nama itu di masa lalu. Wajah R
r bergitu akrab?" gumam Ru
kan badannya. Dia melihat tulisan di atas ranjangnya. Disitu terdapat nama Runi dan nama dokt
arinya menyentuh nama dokternya. Dia bar
ksinya sangat aneh. Ini membuat semuanya
amu katakan? Halo?" panggil
ya. Dia sudah memutuskan sesuatu dengan penuh keya
ang tersembunyi di balik masker itu. Kira-kira bagaimana wajah sebenarnya dari tunangan
p gerak-geriknya. Runi mengintip keadaan di luar kamarnya dan menunggu kedatangan Deva. Ketika Deva terlihat menuju ruangannya, Runi langsung masuk dan bersia
biasanya. Dia melihat Runi yang sedang berbaring dengan pose estetiknya. Akan teta
aat ini?" tanya Deva dengan ek
ik saja," jawa
isi ranjang Runi. "Tolong No
ng merawatnya itu. Deva menekan salah satu tombol di ranjang Runi. Salah satu bagian ranjang, tepatnya pada
uh. Runi dapat melihat name tag milik Deva. Runi tersenyum karena dapat melihat tunanganny
pemeriksaannya. Setelah dirasa cukup, Deva menulis
aik," ucap
cu. "Dokter Deva, anda mengatakan kalimat yang tidak bisa aku dengar d
jawab Deva d
ndapat jawaban sedingin itu. namun, Runi tidak akan langsung menyerah.
kebiasaan bersih-bersih yang ekstrim
an juga virus," jawab De
lihat tangan Runi yang memegang jasnya selama beberapa detik. Runi yang mengetahui arti dari tatapan itu sege
r memeriksanya sebentar untukku?" tanya Runi
va tampak memeriksa luka di dahi Runi dengan teliti dan sungguh-sungguh. Runi yang tidak dapat menahan ra
dari jangkauan tangan Runi. Runi yang gagal bergaya membenarkan rambutnya agar tidak ketahuan jika ingin meme
mar kecil," kata Deva sambil
u, maka tidak boleh ada bekals luka
," sahut Deva sembari mengambil laporan
i Deva. Dia membuntuti pelan-pelan tunangannya tersebut. Tingkahnya yang aneh membuat orang-orang yang melihatnya me
. Dengan gaya seperti seorang mata-mata, dia bergerak secepat mungkin agar tidak tertinggal dari Deva. Runi juga
s kerja dan juga maskernya. Dia juga melepaskan pakaian kerjanya. Kini, tubuh bagian atas Deva terekspos. Bersamaan dengan itu, Runi membuka pintu
s milik Deva yang tertutup. Rasa ingin tahu dan malu bercampur menjadi satu membuat Runi me
saling bertemu. Keduanya tidak dapat berbicara dan hanya diam