(Bukan) Wanita Mandul
ua N
ya. Ia memandang bangga hasil karyanya merangkai
a itu dari berbagai sudut. Ada kebanggaan dan kesenangan tersendiri di hati Kinar saat melakukan kegiatan menyenangkan itu. Hanya ca
a segera menyudahi aktivitasnya memandangi rangkaian bunga di dalam vas yan
ang sangat Kinar kenal dari arah luar. Ia sudah
tan, ibu mertuanya sudah berdiri angkuh di belakan
ar menyunggingkan senyuman ram
l Bu Intan dengan memainkan bibirnya. Penampilannya sudah rapi dengan dandanan yang sangat 'wah'.
lembut sambil terus memasang senyuman manisnya. Ia tak mau membalas omelan ibu me
melahirkan," ucapnya tanpa basa-basi lagi. Wajahnya yang sudah dipoles make up tebal i
ar mengiringi langkahnya untuk mempersilakan Bu Intan duduk di sofa. Wanita itu tak urung melangkahka
Kinar ganti
gukan kepalanya dengan
Intan mengunjungi wanita-wanita yang baru melahirkan. Bu Intan tidak akan berhenti menyinyiri Kinar yang sampa
hati dalam pernikahannya. Selama berumah tangga, awalnya Arvin memang tak pernah mempermasalahka
edua wanita itu selalu membenci Kinar. Bahkan suaminya yang semula menjadi tempatnya bersandar juga mula
Mereka langsung disambut ramah oleh
Cantik, ya," ucap teman Bu Intan memuji Kinar. Wanita itu
Rima langsung terdiam dan memandang Kinar dengan tatapan tak enak karena pu
rumah yang besar dan cukup mewah itu. Maklum, suami Bu
en rumah tangganya untuk memanggil menantunya. Wanita itu datang s
emringah. "Cewek apa cowok ini?" tanya ibu
inar sempat berkenalan terl
seraya menggendong bayi yang masi
uga mau cepat-cepat nimang cucu," celetuk Bu Intan seakan tak peduli perasaan
cukup menguras emosinya juga menguji kesabaran Kinar dan suaminya. Entah sudah berapa stik test pack yang memberinya
pak menatap Kinar prihatin. Ia hanya memberi kode lewat ekor matan
las dengan angguk
mil? Kamu 'kan biduan makanya nggak mau hamil! Takut body-mu m
rofesinya saat ini dengan dirinya yang tak kunjung hamil. Terlepas dari profesin
rogram hamil, 'kan," bela Kinar, bibirnya gatal jika tidak menanggapi ucapannya. Se
taknya, menekan intonasi pada akhir kalimatnya. Membuat bayi da
nya kembali dalam dekapannya. La
. Tuh, cucuku sampe kaget sama suaramu tadi, Jeng,"
sen banget bilang kalau aku ini mau punya cucu,"
kan sudah lupa kapan terakhir kalinya menangisi setiap nyinyiran ibu mertuanya. Kinar lebi
a untuk selalu tegar. Kinar tahu jika suaminya t
khir maka Ia akan dengan senang hati menerimanya. Kinar bahkan ingin membuktikan pada