Beta Romeo and His Rogue
Morin yang kencang. Mungkin juga sudut bibirnya
hunus telak telinga Rena. "Sarah bawa Wendy ke kamarnya!" perintah Morin
iri, ha?!" Dengan menggoyang-goyangkan bahu
tubuhnya dientakkan secara keras. Sudah sedari bangun t
uk menghormati semua orang? Apa kau perlu ak
ku." Matanya panas mena
au untuk kali ini. Jangan sampai Luna Irene mengetahui semuanya. Aku sudah cukup menutupi sega
*
alah satu negara yang mempunyai daya tarik karena adanya salju abadi di pegunungan Alpen. Negara yang selalu di
ar matahari. Hampir sepuluh tahun ia kehilangan jejak sang adik, terakhir kali ia bersama adiknya saat di perbatasan antara Jerman dan Bel
annya. Ia sudah berkeliling singgah di semua kota bahkan beberapa Negara selama sepuluh tahun terakhir tapi ia tak mendapat
alanya, ia yakin adik
*
eberapa kali, Irene menyahutnya dari dalam. "Anda memanggil saya, Luna?"
nya kepada Rena, "Aku ingin kau membantuku un
ian?" tanya Rena m
rsenyum. "Suamiku m
elalakkan
rene melihat raut wajah Re
sambil melipat baju dan me
Rena. Ia menangkup wajah itu dengan lembut, m
hanya menggelengkan kepalanya.
kejadian tadi, ia mencoba untuk merapikan lagi tubuhnya agar tak membuat sem
t hangat," jelas Ire
irkan memiliki suhu di atas norma
iri." Luna Irene tak tega melihat Rena yang sedih menatapnya
ku sehat,"
Luna Irene memandang Rena tajam, membuat
o ada di sana tepatn
ncari jalan yang agak menjauh dari Romeo, agar ia tak bisa dekat-dekat dengan pria itu. Terlalu berisiko, apalagi dengan kejadian tadi mem
alik menghadap Romeo yang mas
t mendengar suara itu menginterup
membuat Romeo semakin mengerutkan keningnya. Tanpa mendengar balasan dari Romeo, Rena meninggalkan p
k ada yang spesial menurutnya. Jika yang lain akan melakukan kegiatan
hari Sabtu dan Minggu tanpa adanya tugas istana. Jika di hari biasa mereka akan si
dengan ukuran besar benar-benar membuatnya nyaman apalagi di keadaan sep
seperti ini. Dengan pakaian santai juga celana jeans yang menutupi kaki jenjang peremp
a pakaian pelayan menggunakan rok selutut juga baju yang s
Ada apa dengan otaknya, sun
ntry dengan memunggunginya. Gelas yang tadi dipa
habis-habisan untuk tak menanggapi. Tapi perbuatan Romeo di sampingnya be
las yang sama se
masih naik turun karena tegukan. Rena menelan liurnya. Mengapa pria itu begitu menggiur
uh sedikit ujung rambut panjang yang menutupi muka perempuan itu ke belakang tel
al
ang ada di wastafel. Dengan terse
akan sesuatu di kantong sweater. Dirogohnya dan membuat ia semakin bingung saat ada benda
ini muncul sendiri, toh saat ia mengganti baju
tadi. Atau mungkin pria itu? Rena berjalan kembali me
*
t Rena sedari tadi terlalu fokus berkut
ya men
ntar. Entah kenapa sosok serigala itu jarang mun
Rena menyenangkan membu
t ia menyembunyikan gelangnya di balik baju panj
Senyuman kikuk Gania di depan
a kubantu?" t
ngin mengobrol denganmu. Aku bosan di sini sendirian, mereka semu
na duduk di bangku taman membuat
ip yang tidak-tidak." Amarahnya meledak membuat wanita be
ya terta
r dua bulan lalu. Menurut ceritanya ia ingin sekali
g seperti itu sejak dulu padamu?" Gania
kau ingi
n jawaban Rena, ia s
tu karena memang aku tak bersalah." Rena
uk sangka padamu," kata Rena menatap Gania yang tersenyum tulus padanya. Pe
lan-jalan denganku? Kita akan ke kot
. Dia sudah lama tak keluar istana. Terakhir kali saat d
ternyata perempuan itu tak main-ma
eperti merosot tajam ke tanah saat matanya menatap pergelangan Gania yang bertumpu
um Gania dengan kaku dan menarik
hatnya 'kah
nyandarkan tubuhnya di bangku sambil me
epas gelang yang tadi terpasang dan menaruhnya di kantong baju kemba
ilik Gania berwarna putih seluruhnya sedangkan milik Rena berwarna putih dan cokelat. Ia men
arkan saja Gania saat ini menganggapnya sama seperti per
benda yang berkilau itu saat terkena c