Beta Romeo and His Rogue
u, Awal mu
diri karena kehilangan keluarga. Seharusnya ia memang lebih bersyukur ada di pack ini. Diasuh dengan baik walau dalam istilah yang ti
dari tadi masih memperhatikannya. "Apa ada yang
nggelengkan kepala dan tersenyu
tatapannya kembali memandang jalanan aspal. Apa
rusnya kita bisa se
u. Ia memang jarang berinteraksi seintens ini
gin mencoba memulai semuanya dari awal, mem
nar. Mereka tak mengindahkan orang lain, mer
lu dekat dengan
tadi ditumpangi berhenti mendadak. Ditambah ucapan pria di sa
ngnya ini dengan si pengemudi. Sedangkan yang mengemudikan m
a yang juga menatapnya. Dengan cepat ia keluar dengan membanting
rdan melihat kening Ren
melihat ke arah Rena yang masih men
ngan cepat ia membuka pintu tak ing
ia melihat jam tangannya, "Sekitar tiga puluh menit lag
enunjukkan arah. Romeo dan Jordan
linga Romeo membuat pria berambut ikal itu menaikkan alisnya.
rdan yang semakin lebar. "Shut up, Boy!"
awah lutut membuat perempuan itu tampak manis dan dewasa secara bersamaan. Ia j
gus?" Gania memperlihatkan
bentar, "Yang in
han itu terbuat dari kain katun yang pasti akan membuat nyaman p
da
h melihat pakaian yang dipilih oleh Gania,
gan cepat Gania meletakan pak
walaupun tak seindah milik Gania, biarlah perempu
aian yang menggantung, "Baju i
sampingnya, membuat ia mengelus dada. "Kenapa kau mengagetk
unggingkan senyumnya m
Jordan untuk mengambilkan
Jordan mendorong bahu Rena un
nsan itu. Tangannya mengepal. Bagaimana b
yang menggoda bahkan blak-blakan ingin mendekati Rena membuat kupingnya panas. Jordan terl
nannya saat Gania memegan
ia mengeluarkan tiketnya dan m
menatap sekelilingnya
masuk terlebih dulu saja." Gania menarik lengan
*
a Jordan saat melihat Ren
il tersenyum. "Ukura
mangga ...." Jordan menggantungkan kalimatnya.
dan satu apel,
s saat membayar di kasir. "Kau tahu minuman kesukaan Gania?" tan
mencoba mengabaikannya. "Ada lagi yang ingi
op
ke
ung terduduk. Hal yang membuat Romeo menjadi menggeram. Terkejut akan hal itu
lah Romeo. "Milikmu, juga Beta Romeo." Memberikan ma
meo saat ini. Lebih tepatnya ia tak ingin melihat amarah Romeo saat sedang
duduk denganmu?" bisik Rena pada Jordan
epalkan tangannya. Sudah dari ta
puluh lima dengan pakaian yang sedikit agak nyentrik bahkan banyak tindik di mukanya. Jordan menggeleng, ia tak ingin Re
kini sepanjang putaran film diriny
gatupkan rahangnya kuat-kuat. Rena sudah yakin Romeo marah besar karena tak mengambil jarak darinya. Dengan mata yan
terjadi. Ia akan menganggap semua biasa saja. Padahal, hatinya sudah sangat sakit meli
ehilangan, kehilangan pemberian Romeo. Padahal ia ingat sudah menaruhnya di kanton
n baik pemberian orang. Tapi ia akan coba mencariny
inya?" Jordan
dan yang hanya satu jengkal dari wajahnya. Menata
uruh wajah keras Jordan apalagi dengan bakal janggut yang setelah dicukur rapi. Ia dan Jordan hanya berselisih empat tahun, tapi
ya Romeo yang melewatinya menuruni tangga dan keluar ruangan. Siluet tubuh Ro
*
sebentar." Jordan lan
skop mereka yang sud
Kau ingin ikut denganku?"
ku
ke toilet wanita pasti selalu mengajak teman
ik, dan meninggalk
iskan bibirnya. Ia akan mencari tempat duduk untuk m
menahan napasnya melihat tangan besar berbulu itu, ia tahu. "Kau yang ditakdirkan buk
ngan Romeo sedang memilin jaketnya
etahui jadwal period-mu." Mengetatkan simpu
at malu. Ia membalikkan badan dan mendapati Romeo memberikan bungkusan putih dan men
o memperh