Terjerat Gairah Berbahaya
diambil sama dia," gu
enar-benar sebal, karena tak menyangka akan memberik
mu.
aku mau bantuin, kan?" ungk
ar-benar
emosi. Dia memilih untuk meninggalkan wanita itu ke dalam kamar.
ta cari kakakmu lagi," sahut
ebalkan!" k
sudah mengecup bibirnya dengan lancang. Dia tidak a
meminta tanggung jaw
ke kamarnya. Wanita cantik itu langsung me
atnya kembali memegang bibir mungil itu. Dia seolah
ku nggak mungkin suka sama di
eraya memeluk salah satu bantalnya. Di atas ranjang itu, si
irku. Eh, malah diembat c
nya berbunyi. Sebuah pesan masuk ke ponselnya. L
t menyayangi mereka. Apalagi saudara-saudara Melati itu wanita semua. Salah satu hal yang membuat
enapa harus melakukan hal semacam ini. Malah bikin khawatir Mama. Pokoknya aku harus bawa d
amun, entah kenapa ekspresi yang Arya tunj
nya di tempat tidur. Matanya belum bisa terlela
enar-benar sengaja memanfaatkan k
dari kantornya. Meski sedang liburan, ia tidak lupa tanggung jawabnya di kantor. Kare
ah ke kamar Melati. Dia berpikir wanita menye
ya seraya mengetuk pintu kamar Melati. "Kit
penasaran. Di benaknya terbesit untuk masuk ke dalam kamar tersebut
kl
Dia tidak menemukan siapa-siapa di dalam kamarnya. Bahkan ranja
njangnya sendiri aja nggak bisa dia urus. Mimpi apa ak
mun, tetap juga tak terlihat keb
ta ini. Bisa mampus aku disemprot sama mama." Arya tampak bin
an tersebut. Dia terkejut saat melihat wanita itu berbaring di
rsebut. Spontan saja, dia langsung terkekeh
h orang kekurangan kasih sayang dan perhatian cowok deh. Galak sih, gimana ng
erpaku menatap si bidadari tertidur pulas. Dada gadis itu turun naik seiring irama napas
nya pedes amat. Mana ada cowok yang tahan. Kecual
tus itu tidur begitu damai da
mbilan lagi nih. Emang dia b
ti. Meski pria tampan itu sudah berhati-hati, tetap
sosok Arya di depannya. Sontak membuatnya berteriak k
Kamu mau jahatin ak
deh, aku nggak tertarik sama kamu. Diam!" titah Ar
Keluar dari kamarku. Ngg
Melati. Dia menyadari kalau dirinya salah telah masuk ke kamar orang lain tanpa ijin.
titah
arah wanita tersebut. Beberapa d
ih CALON. Jadi, jangan sembarang
a menggubris kata-kata barusan. Selepas pria itu pergi, Melati
masuk ke kamarku tanpa ijin. Apa dia pikir aku wanita murahan a
ke kamar mandi. Karena dia tidak in
ar menginap. Dia berharap bisa menemukan wanita yang dia cari. Sungguh, d
ggak kabur lagi," u
ga udah capek.
Melati langsung menekan bel. Tidak lagi berteriak
Arya mencob
ti perasaan orang tua. Egois sekali jadi orang!" kesal Mel
bel seraya berteriak keras. Dia tidak peduli lagi
a pikir pekerjaanku cuma ngurusin cewek kayak dia. Seharusnya dia ngasih c
dia di tempat lain. Pokoknya kita harus membawanya pulang. Aku nggak mau
ah. Pas
t. Dia yakin bisa membuat perasaan wanita itu tenang. Selain itu, biasanya tempa
a Melati, berusaha melepaskan tan
rya menarik tangan wanita itu. "Aku h
pi.
ia tetap memaksa wanita itu pergi dari tempat itu. Alhasil, Me
Melati langsung mena
ahan. Jadi, jangan sembarangan megang-meg
GP
ki kenangan indah yang tercipta di masa lalu. Namun, dia tidak peduli. Pria itu sadar, kalau move
dan berkeliling di tempat itu. Ini pertama kali Melati datang ke tempat ini. Sesuai namanya, d
" ajak
Memang benar-benar indah, bukan hoaks lagi. Warna-wa
a diungkapkan. Tiba-tiba sebuah telepon masuk ke ponsel Arya. Pria itu m
lo,
ocokan dengan Melati? Udah cinta?
ian nih cewek nyebelin banget. Bikin n
et, ngeselin, nyebelin. Lah, itu tugasmu bikin dia nyaman, bikin dia cint
u. Meski begitu, dia tetap menerimanya
saja pria berambut spike itu menaruh ponselnya ke saku, s
aud
*