Terjerat Gairah Berbahaya
elanda sama pacarn
ceritakan alasan adiknya kabur dari rumah.
rinya dan membawanya pulang. Begitu,
aku." Wanita berambut lurus
ntuk Arya dan Melati yang tengah berbincang. Setelah menar
t yang tepat untuk membuka perbincangan lagi. Alhasil, Melati memutuskan unt
sebut. Jangan berpergian sejauh itu, satu mobil saja sudah membuatnya muak. Ia
at, kan? Siapa tahu kalian bisa saling melihat
. Kalau
jagain kamu. Mama liat dia pria yang sopan, baik dan bertanggung
ng percaya jika rencana ini bisa membuat Ary
Kenapa aku harus terjebak dalam kisah se
inan sang Ibu. Lalu ia tersenyum seraya mengangguk yan
ria menyebalkan itu. Arya yang melihat kehadiran Melati dengan raut w
sangat menyebalkan seperti itu?" gumam Arya berusaha bersikap
njadi irama yang teratur. Dan menemani kesunyian dan kebisuan mereka sore ini. Ta
mungkin membatalkan kepergiannya ke Belanda, ka
dari bibir Melati yang ketus. Ia memang sangat jarang memberi pujian, Tapi unt
eski ini bukan kali pertama mendapat pujian seperti itu dari seo
nggak tahu kamu sangat meremehkan
cuma shock aja ada cowok bisa masak seenak
kan?" tanya Arya. Namun, Melati berusaha mengelak. "Oh iya, asal kamu t
t yang belum dikatakan oleh Arya. Ia baru tahu
t apaa
ggak manja. Dandanannya nggak kelewat menor. Kedua, a
ya?" tanya Melati d
guntungkan salah satu pihak. Syarat
, ke
wanita manja, aku nggak suka dandanan menor. Kedua
enyinggung perasaannya. Anehnya, pria itu malah langsung
on istriku. Kenapa kamu jadi bawa-bawa namamu,
. Hal itu menunjukkan seolah-olah dia sudah mener
. Aku kebalikan dari semua hal yang kamu ngg
i. Ngaku aja deh kalau kamu setu
ya. Udah ah, bete aku!" kesal
but. Cukup lama terdiam, pria itu berusaha mencairkan suasana
ur aku kenal yang namanya wanita, aku nggak pernah ad
arah Melati yang sedang menye
sampai kapan
n selesai," ketus wan
ada pria yang berani deketin kamu
Melati menyipitkan mata. "Ingat ya, aku nggak akan pernah menyetujui p
ingin berkomentar apa-apa, karena ia sudah
Kehabisan kata-ka
s. Kayaknya kita nggak ada pembahasa penting lagi deh," ungka
ggak ada niat pulang gitu?" tanya Melati
usirnya. Ia pun tidak ingin be
ku juga nggak akan lama-lama di sini. Apalagi berbincang sa
al di depan Melati. Sekalipun ia sangat muak dengan sikap
nggak usah reseh atau ribetin aku di
kmu. Jangan sampai bikin aku ribet di sana," ucap Arya
aku harus m
h lupa
ih untuk segera pergi dari hadapan Melati. Setelah itu,
gegas menuju ke lobi. Karena mereka harus segera ke hotel untuk b
uah pesan masuk ke ponsel Melati. Lanta
in!" seru Me
*