Terjerat Gairah Berbahaya
e
menjawab apa ke calon mertuanya. Dari cara berbincang, Melati men
ur, aku belum memiliki rasa apa-ap
tidak mungkin secepat itu. Tapi biarkan semuanya berjalan, mengalir secara alami sampai kalian be
tu ingin anaknya segera menikah dan mendapatkan cucu impian mereka. Meski ia sadar kalau
ini aku masih fokus sama karirku. Aku akan menco
lalunya. Karena sampai saat ini, Arya nggak mau menikah karena dia ma
k menyangka kalau pria sedingin Arya memiliki kisah masa la
berusaha. Tapi aku ngga
lati. Kamu nggak p
telah kedatangan kedua orang tua Melati
ajar saja, penampilan wanita itu sekarang berbeda jauh saat bertemu pertama kali. Setela
tengah dipikirkan oleh kedua orang tuanya. Sikap Melati ke Arya masih seperti biasanya, jutek, sinis dan menatap pria itu den
n menyebalkan ini?" Tiba-tiba
g duduk di sampingnya. Ia merasa perlu menjelaskan se
dang sinis. "Aku hanya menghargai orang tuak
wanita sepertimu sama sekali bukan tipeku. Jadi, jangan pe
sama sekali tak punya perasaan apa-apa sekarang. Meski ia sadar kalau A
impan jauh-jauh harapanmu tentang perjodohan ini. Karena aku akan pastikan kal
a sepakat kalau semua ini hanyalah omong
lati menggantung kalimatnya. Membuat Ary
Ia berharap permintaannya akan ditur
anlah,
ikmu. Kalau kamu memenuhi syarat itu
aan ini. Itu sesuatu yang berat untukny
pikirkan b
pun belum menemukan jawabannya. Namun, ia ya
gil. Karena mereka akan segera pulang. Melati dan ked
rumah ya, Arya. Ta
h yang manis. Ia terpaksa melakukan hal it
*
Kirana yang memintanya datang. Tentu saja, semua itu adalah rencana Nin
heboh dengan pesan yang baru saja diterima dari temanny
n dia di sana? Siapa yang mengajak
bawa dia ke sana. Ter
ng baru saja menyadari kedatangan Arya. Lang
t sama Melati ke Belanda.
sung menatap ibunya. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya
a kalian bisa semakin dekat setelah l
njukkan kalau dirinya tak mungkin bisa menolak keingina
berapa hari ke depan." Melati mencoba berdali
an bagaimana dia harus berpergian
erjalanan paling membosankan, arrg
p-siap aja. Mama bakal pesan tiket pesawat k
eduanya melalui pemesanan online miliknya. Tidak menunggu lama, ia memang tidak pernah bercand
ia. Emang penting gitu? Kan aku bisa pergi sendiri ke Belanda tanpa bareng cowok sombong itu. Mama ada a
g wajah santai dengan ekspresi datar. Ia juga tidak ingin ikut, a
hanya akan ada perdebatan dan saling menyalahkan. Pria tampan itu sudah memikirkannya sejak tadi. Namun,
. Nolak juga nggak bakal dit
k Mama yang paling c
sal dan keberhasilan Kirana membujuk putrinya untu
at!" gerutu Melati lagi, dalam hati. Ia tid
mengambil ponsel tersebut dan mengisi biodatanya. Sete
an. Besok kamu siap-siap ya. Jangan sampai telat. Oke!"
upku. Kapan ini berakhir. Ini semua gar
erbuat apa-apa. Sehingga mau tidak mau
kut aku, Kirana. Kita ngobrol di dalam, ada hal penting yang perlu kita bah
u terdiam membisu. Arya akh
? Kenapa harus ke B
..anu
*