icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Gairah Berbahaya

Bab 10 Diam-Diam Suka

Jumlah Kata:1608    |    Dirilis Pada: 18/08/2022

menemuinya,

erindah yang semakin membuatnya penasaran. Tiba-tiba saja,

edikit luka. Dia memandang ke arah Claudia lagi.

indariku," kesal Arya yang semakin

yang tak nyaman bagi wanita itu. Meski nyatanya, dia juga belum menyukai

lu mengobati luka di lengan pria itu. Kebetul

dia. Suka?" tanya Melati m

dilontarkan oleh calon istrinya. Entah apa yang merasu

ti merasa curiga. Ekspresinya heran, tidak menger

lucu?" tanya

ijodohkan. Meski aku membenci perjodohan ini, tapi aku mencoba menghargai pilihan orang tuaku.

mbatalkan perjodohan menyebalkan ini. Aku benar-benar muak dengan kepura-pu

an dengan kedua alisnya. Lalu terseny

ahabat Arya yang bernama Roy menghampiri mereka. Sifatnya yang mudah

. Apa nggak bisa bermesraan gitu. Udah mau j

n, belum nikah,

batan itu. Setelah itu, Roy menawarkan diri untuk memotret

bujukan Roy yang memaksa sahabatnya. Ak

. Dua..

rek

il gambar mereka, la

a. "Lagi ya. Nggak apa-apa banyak. Biar j

lihat ada yang tidak nyaman dari wajah Arya. D

. Jangan terlalu s

wel

ersenyum. Kali ini senyum di wajah Arya mulai terbit

a!" pin

Cekrek

senang sekali saat melihat hasil potretnya dengan ekspresi dua sejoli yang

ih, Arya lebih cocok dengan wanita

Dia tidak ingin kalau pria itu memperhatikan gambar-gambar yang dia a

mengajak dua sejoli itu ke Koninklijk Pale

n ke Vondelpark, sebuah taman yang terdapat danau di

wanita itu malah memalingkan wajahnya. Tam

Amsterdam. Kebanyakan mahasiswa atau wisatawan yang men

orang lokal juga se

n banyak kesibukan.

singkat itu yang teru

i sana. Melati yang sudah kelaparan, lalu mengajak

ar dua sejoli itu ke hotelnya. Melati tampak lelah sekali dengan a

memilih untuk berdiri di balkon menikmat

enghampiri pria itu. Mereka berdiri berdampingan. Aroma tubuh Melati tercium lekat di hidung

mau kembali ke s

ng bisa menolak keindaha

arus mengatakan apa lagi. Sikap cerewet

Kenapa pria ini begitu berbeda dan san

apa-apa dari keduanya. Seketika membisu.

alan nggak? Aku pengen nikmati

Jadi, kita harus jalan-jalan." Melat

dah, a

unakan lift. Keduanya pun mulai melangkah menuju

" pinta Arya sebelum

nerka. Setelah itu, dia melihat apa yang dilakukan oleh Arya. Ternyata pri

yang bersamanya pasti akan diperlakukan dengan baik olehnya. Apa dia akan baik sama aku setelah m

n sosok Arya yang pemerhati itu. Dia benar

cinta sama dia. Ini n

tahu, apakah Arya benar-benar tulus membantu orang itu. A

ang jalan mengantar wanita itu. Dia bergegas

n Ibu itu. Kasian susa

ahnya sangat berseri-seri. Seperti ada aura ke

ebrangi jalan dan melangkah menuj

n Arya malam ini. Mereka banyak bercerita satu sama

bertanya?"

a.

menanyakan hal itu kepada Arya. Namun, ingi

r-benar nikah. Kita akan s

dengan pertanyaan yang baru saja

pa em

ak, aku malah senang," ungkap Melati. "Lagian kita kan ngga

i, dan melihat wanita itu memasang senyum yang menawan. Membuat A

g? Ken

senang aja. Jalan yuk!" ajak Mel

berjalan menuju sebuah bar. Tidak lama b

i biasanya. Meski belum ada pe

yang asyik kok," guma

atikan Arya yang sejak tadi me

?" tany

sedang bingung mengamb

aja. Ngomong a

uran itu. Setidaknya pria itu bisa mendapatka

rauma nggak sama kejadi

g ma

amu ditinggal nikah

s dengan kekasihnya. Meski ia sangat mencintai pria itu sebelumnya, tetapi

harus berdamai dengan keadaan, dan menerima situasi kita. K

ulah. Kita

balik. "Kalau kamu, apa masih traum

. Pria tampan itu gugup dan bingung harus me

resi yang Arya tunjukkan padanya. Ha

dipikirin.

ini Melati sangat bahagia. Baru kali ini

i istirahat, karena besok kita s

ni masih jam berapa. Aku mas

-kapan datang

u lagi?" tanya

irnya Melati menyerah. Wanita itu

ut pulang," keluh Mel

ia mulai merasa nyaman bersama calon suaminya, membu

hu harus berkata apa lagi sekarang. Dia hanya me

kan saling mencin

e

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka