Terjerat Gairah Berbahaya
g itu langsung mengejar wanita yang berpakai
mengenalnya, sampai detik ini. Tampaknya, wanita berambut
a berkaca mata itu langsung shock melihat
leh dia menemuiku. Aku harus pergi," gum
at merindukan pria itu. Namun, semua hal yang terjadi d
ia tidak melihat wanita itu lagi di sini. Ia merasa sedih sekali, karena
menghindariku. Apa salahku?
ia tidak pernah tahu alasan wanita pergi dari hidupnya be
mematung menunggunya. Wanita itu mengambil
ponselnya, dan memotret Melati dari jauh. Lalu dia memperbesar kameranya agar wanita
sangat menar
gambar Melati. Dia menyembunyi
r nggak?"
t? Ke
u restoran masakan Indone
gsung mengikuti Arya. Tampak pria itu
sebuah restoran di Amsterdam yang
ji. Dengan ramah ia menaruh pesanan mereka di atas meja.
i pramusaji itu lalu bergega
ya untuk saling menyapa. Arya ragu untuk menyapa duluan, b
uanya lalu menikmati hujan itu, tentu saja hujan selalu memberi kegundaan akan masa lalu mereka ma
yarat jika ia ingin berbicara. Lantas wanit
jahku keliatan banget ya sedih
unjukkan di hadapannya. Tatapan mereka tidak
ka Melati memalingkan tatapannya. Dia tidak ingin terus men
dan hampa. Apa setelah ini akan ada pelangi yang menawarkan keindahan?" gumam M
Pria itu juga sedang merindukan seseorang. Masa lalu yang tidak pernah dia lihat lagi.
reda. Tepat di saat hujan itu
mbisu sejak tadi. Dia memandang ke arah wanita bermata indah itu.
rin apa?"
iatan aku mikir sesuatu y
kebencian. Entah karena apa, Arya sama sekali tidak memahaminya. Meski beg
atan sedih,"
ti memasang wajah datar. "Kamu nggak tahu apa-apa soa
u tidak jelas. Arya hanya bisa sabar me
i kalau kamu mau cerita. Aku siap
baik pada wanita itu. Sejujurnya ia merasa muak berdeb
ti. Pria tampan itu fokus menghabiskan makanan
ini?" tanya Melati selepas me
dengan serius. Dia dilema untuk menceritakan semua
yak cerita yang tercipta di sini. Termasuk arti
amun, dia semakin penasaran dengan
amu nggak percaya denga
a indah penasaran menunggu jawabannya. Meski itu tidak pen
mencoba berdamai dengan masa laluku. Jadi, aku nggak i
pa sekarang. Wanita itu masih menjaga-jaga perbincangan mere
ngatakan sesuatu. "Kayaknya k
adi, kita sama ya. Dan kesepakatan kita waktu itu udah disetujui akan te
e
katan yang mereka buat memang tidak bisa lagi ditola
u. Tapi jangan berpikir aku akan menyukaimu. Apala
a maupun rasa. Pernikahan kita hanya untuk memen
uhku apalagi menodaiku. Meski kita satu kamar, kita ngga
t tersebut. Membuat Melati semakin bin
as?" ketu
terhenti. Pandangan pria itu langsun
Montok juga kagak. Jadi, tenang aja. Kamu bukan tipe cewek ya
emberitahu pada calon suaminya kalau tubuhnya sangat indah dan tergolon
ya, kalau kamu berani menyentuhku, aku tendang
kalan!" t
kalau b
asih hangat. Dia tidak ingin membiarka
ingin berdebat lagi dengan pria di depannya. Apalagi dia
jodohan itu?" tanya Arya, tiba
punya alasan untuk menolakny
ggeleng-
isa menolaknya. Iya udah, ka
ati hanya memir
sangat indah dan menggetarkan hati wanita itu. Tentu saja baper. Karena dia
kan oleh Melati. Langsung menepukkan tan
Jangan sering liat
pa em
bilan persennya adalah kenangan," jawab Arya, mengembangka
ngan itu, tiba-tiba pandangan wanita bermata indah it
engah bersama kakanya itu. Tentu
ang membawa Mawar kabur.
akaknya. Karena Arya juga khawatir dengan kead
sangan itu. Arya langsu
u
terjadi di restoran tersebut. Tentu Melati dan Mawar ter
pria yang baru saja dipukulinya. Sementara Mawar langsung memb
enapa memukul paca
ak kamu cintai," jawab Arya menatap
ru pertama kali bertemu dia, kan?" tanya Melati kesal. Wanita
ndengar pertanyaan yang Melati ajukan untukn
hu siapa pec
gantung k
*