I am always waiting for you (I'm fine 2)
engelak akan ucapan mamanya, meskipu
mama kenal sebagai pria paling hebat setelah papamu, kini l
ya kuat-kuat. Mendengar ucapan mamanya yang mengatakan tentang Ara tak bisa
a disana. Ditempat yang entah tak tahu dimana. Jadi tak elak
nunggu. Sembilan tahun itu bukan waktu sekejap." Elva mengham
wanita lain kedalaman kehidupanmu. Sem
arus berakhir setelah lamanya menunggu. Apa ia haru
n mama, kamu b
n satu tarikan napas.
etelah perjodohan itu tiba, ia bisa membuat Aldy-nya kemba
Al, mama senan
t dari wajah yang sedikit mengendur itu. "Aku akan men
ang masih terdiam, di depan pag
~
jika ia akan mengangkat Sisil sebagai anaknya.
ia melihat mamanya yang s
tu kamar mamanya y
to
h suara. Ternyata anak sulungnya yan
uk n
lalu duduk di kasur Elva. "Aku ing
melihat kearah Aldy, lalu menghamp
angkat Sisil me
lam, sampai-sampai hanya ada seorang anak yang memiliki bentu
nya ini itu. Anaknya sudah besar, i
al papa, mama akan membica
a kasi
a-sa
melihat Sisil yang sedang membantu bibi melakukan
" pangg
u menghampiri Aldy. "Ada apa om?" t
ah gak?" t
kol
ak?" tanya Aldy lagi deng
jawabnya
y dengan topik pembicaraan yang lain. Ia ta
" tanya Sisil
ang artinya kamu akan menjadi anak
au, mau
dengan sangat era
jawabnya sambil membal
air mata Sisil yang membasahi pipinya.
mau anggap Sisil berha
a kembali memeluk Sisi
bukan om," printah Aldy y
" ucap
sih s
Mentari. Kamu mau di pan
nama yang s
memiliki anak? Tidak, pasti lebih senang dar
ngurus surat-surat, dan sesuatu yang d
dengan rambut plontos datang membawa
yonya," ucap Ammar (s
mengambil paper bag itu, da
sayang," ucap Aldy den
olah om?"
l, tapi Mentari, dia akan ja
pupu!" teriak
ngung dengan ucapan Aldy me
ngan tatapan putra bungsunya itu, jik
" Mentari memeluk
baju, hari ini kamu harus se
nya dan pergi
apan Alfa terhenti ke
rah Ammar. "Ammar, hari ini aku h
ing di hotel Garuda pak,
knya hingga tandas. Tak lupa i
h aku daftarkan di sekolah yang sama dengan Abel.
ah. Tak mungkin ia menolak
an mamanya sudah berada di restoran. Mereka menunggu
h mungkin kali ini, hanya untuk meninggalka
n yang di lontarkan teman mamanya. Sanga
ir saja akan pulang, jika saja mamanya tak m
iak, dengan melambaikan tangannya keatas supa
ghampiri mejanya. Aldy menatap wanita yan
gan wanita yang pakaiannya sa
engan Elva, tak lupa beserta cepika-cepiki yang bia
Yumna, dengan senyuman
Silahkan du
g bahan itu duduk di di dua kursi kosong
anak sulungku," ucap
menunjukkan raut wajah senang at
sik Elva, supaya
tu terpaksa, Aldy menjabat tangan keduanya. Aldy bisa m
amu. Oh ya, kalo ini M
te, mas,"
nya. Tak ada ketertarikan sama sekali. Aldy tak mungkin tertarik dengan wanita yang mem
penampilan Melly sangat menarik dan memi
asih kuliah?" tanya E
el di brand yang cukup t