I am always waiting for you (I'm fine 2)
ja dari kehidupan Aldy Fathee, sej
dingin, tak tersentuh. Tak ada yang berani mela
lakukan berangkat bekerja di pagi hari, meeting jika ada jadwal, makan jika per
ca email masuk. Hingga suara pintu
kepalanya. "Masuk,
satu karyawan, sambil membawa s
b Aldy deng
h biasa mendengar menjawab si
o dan DVD dari laci mejanya. Aldy menatap foto wanita itu
DVD, yang menggambarkan seorang wanita
i K
pergi jauh Kak, Ara juga gak tau kapan Ara kembali, tapi, Ara janji
ersama wanita yang jauh lebih sempurna dari Ara
u Kakak, datang kepemakaman
n beranggapan Ara bohong karna ninggalin
ra bisa hidup nyaman tanpa Kakak, semuanya bohong, tapi
ita egois hanya demi kebahagiaan Ara Kak. Kakak berhak bahagia, Kak
i teman kecil, Guru, pendenga
Kakak, I lov
tetap sakit ketika menonton DVD itu, tapi kenapa DVD it
kau tak mau kembali untuk melarang kakak? Kau jahat, meninggalkan kakak, dengan perasaan yang belum tun
ulu. Tempat dimana dirinya dan Ara be
itu. Aldy tak peduli dengan penilaian
a Ara pernah berbaring disana, dan d
tahun lamanya, Aldy tetap tak bisa
enti ketika suara
emotong pembicaraan
i. Lo dimana kak?" t
" jawab Ald
taan Ara. Lo harus bahagia kak, lo har
an Alfa. "Gue balik," ucapnya la
a selsai. Aldy tak perduli hal itu, ia tak suka ada orang yang menyuruhnya melupakan
awan, dan Alfa disana. "Siang," sapa Aldy kepada semuanya. Jan
tapi kenapa Aldy seakan baru kemarin kehilangan Ara. Meskipun tak seburuk
g sudah dibersihkan oleh ob. Ia kembali menyalakan la
anpa salam atau pun mengetuk pintu. Pria itu Alfa
anya Alfa sambil menyandarkan p
jawab
ini, Ara bisa benci lo k
," usi
gini terus. Lo tau kayak ap
usir Aldy dengan n
gak pernah ngerasain hal kayak lo, tap
gun dari duduknya, sambil me
amun, ia tak akan pernah lelah, ia tak mau meli
ia langsung menuju kamar, jika ke
ama Alfa) dia memang selalu menyap
langkahnya lalu me
kayak baju gak disetrika setaun aja
" tanya A
m, mama papa, gak tau kemana jadi Abel," ucapan Abel ter
gan erat. "Om emang paling ngerti deh om
y mencekal tangan Abel, menatap mata Ab
rinya om, dan om adalah es batun
ma, ia mendengar temannya meneriaki namanya. P
ayunkan tangannya s
ir Aldy terbit.
dan pergi menuju kamar mandi. Setelah selesai, ia me
uga mencarinya di sesial media yang baru, dengan bentuk tulisan dari berbagai n
dapat ditemukan. Hampir lima orang di setiap negara Aldy
uar kamar menuju balkon. Menatap
enutup matanya, tak terasa a
menguping. Elva menghampiri putra sulungnya, dud
h," prin
h mamanya. "Kenapa
ika anaknya sedang bersedih seperti
jika dia memiliki pria lain? Atau mungkin dia sudah men
g hal itu. "Sudahlah ma, ini urusa
jika mama berkata seperti
gusir mama,"
a, meskipun secara halus." Elva bangun dari du