Bukan Istri Truth or Dare
n ulang presentasi Fira di ruang meeting. Seakan sedang menatap langsung pegawai baru yang memimpin divisi Public Relation itu, Rasya terus menatap layar jernih laptop di ha
panggil dari tad
hnya menjadi datar. "Kenapa, Ma?" tanynaya sembari beranjak mendekat pada san
Papa dan keluarga Mas kamu udah nungguin di bawah!" ucap Mama yang kini su
saudara. Kakak pertamanya bernama Ariani, seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter kecantikan dan pemimpin BA Hospital. Lalu Si Anak tengah Arasyid, CEO dari BA Store yang menaungi beberapa pusat pe
, anak Mas Rasyid dan istri. Beberapa pelayan juga hilir mudik menyiapkan hidangan makan malam. Rasya menghela napas, makan malam bers
kekayaan orang tua, atau bahkan sampai tak saling kenal. Tidak, keluarga Rasya tidak seperti itu. Mama dan
saat putra bungsunya yang menjadi pemimpin BA Furniture bergabung di meja
?" Alis kanan si anak kedua itu sedikit menukik, ia menggoda adiknya yang memang selalu berdeb
diambilkan lauk pada mamanya yang baru saja menyiapkan makan m
ntar Mas Rasyid yang menerima piring berisi makan malamnya dari
ati makan malamnya. "Oh iya, Pah. Besok Rasya mau ke BH Lab, rencana
api semenjak ketiga anaknya beranjak dewasa, masalah pekerjaan memang selalu menjadi topik pembicaraan. "
kan produk dari perusaan adiknya itu, "kalau mau dipake harus dic
na ada beberapa vairain aroma yang akan kita keluarin," menjelaskan tentang produk terbaru dari perusahaannya selalu menjadi hal yang Rasya suka. "Ka
i putri bungsunya juga ikut memperhatikan penjelasan Rasya. Si Bungsu yang selalu dinilai dingin dan menyeramkan di kantor nyatanya
id yang dengan kurang ajarnya mengungkit nama kecil Rasya-Aca-. "Masa iya n
n malamnya, seakan jika tidak ia perhatikan betul-betul, ikan gurame itu akan pergi dan hilang dari
k gimana, sih, Ca? Sini
pan rezeki. Selain itu Rasya juga takut digampar Papa atau memberikan contoh buruk pada dua
-
yang kayak gim
Perempuan seperti apa yang diinginkannya? Perempuan yang cantik? Tentu saja itu banyak. Yang Pintar? Itu sama banyaknya. Yang anggun, kaya raya atau bah
an yang kakak keduanya beri. Tatapan kosong dengan tubuh bersandar di sofa menghadap pintu masuk kafe itu seketika berubah menjadi lebih bersinar. S
kali bercanda dengan Mas Hanan membuat Rasya semakin terpana dan membayangkan kalau ia yang berada di
Bukan, bukan yang seperti, tetapi i