Bukan Istri Truth or Dare
nginkan. Ada beberapa aroma yang tidak cocok jika di satukan oleh bahan-bahan lainnya. Dan, yang paling membuat
ocah itu memang selalu mumet karena tak mengerti tentang pekerjaannya. Mas Hanan juga sudah sigap mencari infomasi b
peran Fira. Bukannya ingin mengambil alih, tetapi ia tak mau ketua timnya ini terkena trauma karena dimaki bos mereka ya
Mas! Mana uangnya?" Jiwa anak bungsunya langsung muncul jika bersama tiga senio
yang sedang darurat. Lagipula Mas Hanan takut kalau Fira menerima kata-kata kasar dari Rasya. Bukannya apa-apa, ia hanya takut ketua tim baruny
asih ingin kesehatan ment
etelah melihat imformasi tentang parfum dupe murah yang sama seperti parfum mahal. "A
hkan membantunya saat dalam keadaan genting seperti ini. "Boleh, tuh, kalau urusan warna bisa belakangan
anya fokus pada layar komuputer masing-masing dan sesekali mencatat beberapa hal penting. Mereka tak memiliki
sama kandungan lain lebih besar, Fir," ucap Mas Hanan sembari mengetik beberapa hal penting. "Ka
rkata "Nggak apa-apa, coba perbaiki lagi." Rasya itu tidak semenyeramkan yang
m beberapa kandungan yang bertolak belakang dan memiliki resiko tinggi jika disatukan itu. Rasya pasti akan memberi solusi
Itu tentu dari ruang CEO. Fira sendiri tidak terlalu takut, ia bahkan senang kar
sih dengan senyum di wajahnya. Fira bahkan langsung
Fira. "Fir, inget kata gue. Apapun yang Si Monster itu bilang, jangan masukin ke hati. Lo harus banyak-banyak sabar, oke?" pesannya seaka
ta selalu bersama Mbak Fira," ucapnya sembari me
perpaduan yang tepat untuk memancing gelak tawa. Senyum Fira bahkan semak
eka. Fira melangkahkan kakinya menuju ruangan depan. Pemilik flat shoes abu berpadu dengan celana bahan abu da
ketika dipanggil ke ruangan CEO. Padahal biasanya yang masuk ke ruangan dominan hitam dengan satu bagian tembok berupa kaca itu sudah sep
-
ngat ia benci, siapapun yang melakukannya, bahkan jika itu perempua yang akhir-akhir ini berhasil membuat degup jantungnya berdetak lebih cepat. "Kenapa bisa g
u yang lalu. Ini bukan seperti bayangannya tadi, pesan-pesan yang Mas Hanan dan Anisa berikan sepertinya jauh lebih tepat menggambar
dulu!" Nada suara dingin dan tidak peduli terdengar jelas. "Itu tugas ka
in Fira yang mulai paham dari drama beberapa menit lalu. "Memeriksa kandu
g yang melakukan kesalahan, "periksa jurnal ilmiah, cari kandungan bahan, apa saja yang dibutuhkan, itu semua masuk ke da
ng apa yang si monster itu bilang, Fira kembali membatin. "Selama kuliah saya tidak memp
u harusnya lebih mendalam lagi." Tatapan tajam Rasya siap menusuk Fira, tak ada senyum dan tatapan penuh rasa bangga yang sebelum-sebelumnya Fira terima se
uasai hal-hal berbau sains. Hei, Magfirah ini IPS sejati sejak SMP. Jangankan kandungan zat aktif ya
Dengan hati-hati Fira mengembuskan napasnya. Ia tak mau emosinya tersulut. "Saya akan pastikan alternative yang kami
native itu secepatnya. Kalau misalnya masih gagal, itu berarti strategi yang kam