Mati Rasa
k sopan, tapi aku pengen punya nomor yang kamu
i-laki itu pilih tatap mata coklat terang milik Lona yang berhasil
tau nam
tak nyaman. Jari-jemarinya bertaut erat di bawah meja. Kuku ibu jari tangan kanann
is yang tiba-tiba Lona lontark
t alihkan fokus Aanand ataupun Lona untuk saling tatap. Kedua
u tau identitas k
ga. Bukannya apa, ia rasakan ketakutan sebelumnya. Kepalanya penuh den
n tatapan nyalang. Namun, justru balik ditatap dengan penuh senyuman.
u Aalona Xiomara. P
tak ingin, ada laki-laki lain yang panggil nama Lona, selain Hava. Dia pegang kalima
nah menyebut nama saya sebelumnya, akan lebih
pelan, lalu ulurkan tangan kanan ke arah depan, sepe
an. Kamu bisa pan
tung di udara tanpa kepastian. Hanya Aanand yang tetap tatap mata Lona, sed
ada detik waktu ya
n Lona berhasil tangkap pergerakan itu dengan genggam tela
Salam kenal,"
ia bawa matanya untuk tatap meja seberang, berusaha hilangka
jadi lebih
selalu mint
tomatis kembali menghadap ke arah laki-laki itu. Panggilan baru yang
nggil dirinya dengan sebutan Mar
i belah bibir Lona, dahinya menge
pernyataan yang Aanand ucap, buat Lona kehilangan fokus karena tangkap mat
Kamu bahkan tidak melakukan kes
itik oleh benda tak kasat mata ketika deng
na ulangi maafn
mm
sakan kikuk tak berkesudahan. Apalagi, ia bisa dapati raut
ulangi di hadapan laki-laki ya
soal tadi. Ja
udahi perbincangan kedua
ustru pilih untuk dorong punggungnya ke belak
a, hingga buatnya hampir saja hilang kesabaran. Tapi, L
anjur memakai nomor ini untuk
yang ia kenali sebagai Mara. Dan ketika ia dapati duka dan luka menyapa dari ma
a. Saya bisa kasih
yapa Aanand, buat senyum kecil me
di, kamu mau jual nomor
uasi di sekitarnya. Aanand yang masih tempelkan punggung
ngan satu
Aanand lontarkan jelas jadi penghubun
ara
h tak lagi bersandar pada kursi lalu
nomor kamu dan kamu juga
sangat tenang, tak peduli dengan L
u. Karena jelas, niat awal Lona hanya ingin punyai nomor
pakai untuk menjalin korelasi dengan kolega saya. Meski saya sudah berganti ke nomor baru, sa
edang berusaha mendekatinya, jelas ditampik
leh saya minta nomor itu seka
berada di atas meja, merogoh saku jas dan
u bisa pa
ngkap maksud Aanand yang ingin berikan nomor itu cuma-cuma. Dan Lona
ak p
melakukan sesuatu untuk mendapatkannya. Dan yang
ng Aanand simpulkan usai perk
lakukan cukup usaha untuk memberi nomor kamu kepada saya
kolega kamu dan bilang bahwa itu kamu dengan nomor barumu, jelas sangat menyebalkan. Apalagi sepertinya, kamu baru berganti
epat sasaran. Laki-laki itu juga mengerti, kenapa Lona hentikan k
us bayar nomor
. Tidak lebih d
ya tiba-tiba ingat pesan yang sempat Lona kirimkan pada nomor
. Hanya ucapan terimakasih dari Lona usai bayar kartu pe
ona hingga punggung sempit itu menghilang, tinggalkan jejak tak kasat ma