icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Derita berujung bahagia

Bab 6 Wanita gila yang bertamu

Jumlah Kata:1793    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

dah janji dengan kekasihku, Mira. Ya, seperti biasa aku selalu menjemputnya di rumahnya. Dan terny

n aku pun langsung menghentikan sepeda

ya dengan suara ya

kaian yang sexi membuat setiap para lelaki yang melihatnya pasti akan meneteskan air liur. Begitupun dengan diriku yang jiwa kelakianku selalu bangkit ji

mengedipkan mata nakalku ke arahnya, dan Mira pun membalasnya

antusias ketika dia menempel di tubuhku. Ya, kami layaknya pasangan remaja yang sedang dimabuk asmara. Berbeda dengan Istri

Saat itu tak ada sedikitpun rasa takut di dalam hatiku, jika ada yang menyampaikan perselingkuhanku ini pada Arini. Malah aku merasa s

enghabiskan waktuku dengan Mira. Dia tidak segan-se

nya seraya mengalungkan k

ng aku menyebutnya dengan sebutan ya

annya, malah dia menggodaku habis-habisan. Bibirnya yang s

saran, sekaligus gemas demi meliha

eperluan sekolah Ilham. Boleh nggak aku minta uan

a. Apa sih yang tidak a

tanyaku seraya menc

Mira? Please!" Mira menggigit bibir bawa

awabku. Lalu aku merogoh dompet di saku celana, dan m

erbinar-binar ketika aku menyera

ih." Cup, satu kecupan lembut pun mendarat di pipiku. Seketika aku langsung membelalak, tak percaya jika Mira akan

juta dariku, Mira pun lang

ra. Tubuhnya yang indah dan bibirnya yang seksi, membuatku semakin tergila-gila. Dan uang dua juta tidaklah ada artinya dengan kemolekan tubuhnya. Berapapun uang

h gila berbanding jauh dengan pemberianku pada Mira, dan lebih gilanya itu untuk keperluan anaknya, Ilham. Sedangkan anakku Shaka hanya diberi jatah jatah jajan dengan jumlah di bawah kata

an keras dari suara Mira membangun

tna nagih hutang tuh," teria

ma teman-teman rempongnya itu. Ya, demi penampilan dia rela ngutang sana sini asal mendapatkan sejuta pujian dari orang lain. Berbeda dengan Arini, dia dulu selagi menjadi istriku tak pernah sekalipun dia meminta padaku untuk kepentingan penampilannya. Dia istri sederhana dan apa adan

hat Mira berjalan cepat ke arahku yang s

uangnya? Cepet! Kasihan tuh Bu Ratna udah nunggu lama. Bisa-bisa dia marah sama aku gara-gara telat bayar h

kasar wajahku. Jelas aku marah dan don

keperluan hidup, buat kepentingan dirimu sendiri saja. Ya, sudah bayar saja sendiri. Lah, uangnya juga dipakai sama kamu," balasku yang tingkat kesabaranku sudah semakin menipis. Dan jik

-orang. Malu kan harus pakai baju yang itu itu terus," bantah Mira seraya menyambar kasar pergelangan tanganku, namu

tik." Aku segera bangkit dan melengos dari hadapannya,

pintu kamar, hingga menimbulkan

idak berani biar aku saja yang minta sama anakmu itu. Dasar penakut." Meskipun aku sudah keluar dari dalam kam

haka, yang jelas-jelas dia adalah wanita yang sudah merebut aku dari ibunya, dan dia juga yang menjadi penyebab aku menelantarkan Shaka. Jadi mana mung

embuka rumah makan. Ya, meskipun itu rumah makan kecil-kecilan tapi aku sangat bersyukur sekali. Sekarang aku tidak bekerja sebagai tukang cuci dan setrik

batan anakku setelah lulus kuliah semakin melejit ke atas. Dia sekarang sedang naik daun di kantornya. Entah persis seperti apa jabatannya aku nggak tahu, karena aku ini hanya seorang Ibu biasa yang jauh dari kata m

ergian kemana-mana Shaka selalu menyempatkan untuk mengantarku, namun berhubung sekarang Shaka sedang lagi sibuk-sibuknya dengan p

ku. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, dan pas sekali di

sudah rapi, dan yang melakukannya adalah Lina te

tang," sapanya yang terl

tas selempang di atas meja dan mengambil kain lap un

yang harus dirapikan, makanya aku sengaja pagi-pagi sekali datang biar

n banyak-banyak dulu sih, nanti kita lihat ramai nggaknya d

ian Lina pun mengi

rit pembeli. Ya, memang sejak dulu kemahiranku adalah memasak. Banyak yang bilang hasil masakanku

n di dapur, tiba-tiba dari luar terdenga

anggil nama aku?" tanyaku

iak, dasar orang aneh. Ya, sudah aku lihat dulu, ya, keluar," rutuk Lina. Kemu

ermangu, bertanya-tanya siapa orang yang

n datang tergopoh-gopoh dengan

el banget tampangnya belagu kayak orang kaya saja." Lina mengedikkan bah

ang tadi memanggil namaku. Apalagi L

a?" gumamku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dasar tak tahu diri2 Bab 2 Kehadiran yang tak diinginkan3 Bab 3 Sudah minta, marah lagi4 Bab 4 Menyesal tidaklah berguna5 Bab 5 Pelit pada istri dan royal pada selingkuhan6 Bab 6 Wanita gila yang bertamu7 Bab 7 Ibu tiri yang tidak punya urat malu8 Bab 8 Memalukan9 Bab 9 Ikatan batin ibu dan anak10 Bab 10 Rencana licik Mira11 Bab 11 Wajah yang tidak asing lagi12 Bab 12 Penolakan tidak bersyarat13 Bab 13 Rasa marah dan benci yang sesungguhnya14 Bab 14 Orang-orang tidak tahu diri mati kutu15 Bab 15 Si pengirim pesan misterius16 Bab 16 Siapa malam-malam bertamu 17 Bab 17 Semakin ingin tahu18 Bab 18 Ternyata itu Pak Arjun19 Bab 19 Pelakor dan anaknya sama saja20 Bab 20 Anak tiri yang tidak tahu 21 Bab 21 Siapa wanita itu 22 Bab 22 Anak dan Ibu sama-sama gilanya23 Bab 23 Sesuatu yang aneh24 Bab 24 Terkejut25 Bab 25 Kecurigaan Arini26 Bab 26 Sebuah ancaman27 Bab 27 Sebuah persekongkolan28 Bab 28 Kewaspadaan Arjun29 Bab 29 Rencana A30 Bab 30 Siapa pemilik mobil itu 31 Bab 31 Kejadian di dalam mobil32 Bab 32 Lolos dari bahaya33 Bab 33 Kekhawatiran Arini34 Bab 34 Kejujuran Arjun35 Bab 35 Membuat perhitungan36 Bab 36 Jawaban tepat untuk mereka37 Bab 37 Perlawanan untuk mereka38 Bab 38 Cepatlah menikah!39 Bab 39 Pengambilan hak alih rumah40 Bab 40 Mati kutunya orang-orang licik41 Bab 41 Kekalahan untuk orang-orang jahat42 Bab 42 Darimana Lola mendapatkan harta 43 Bab 43 Sesuatu yang akan Pak Arjun katakan44 Bab 44 Dilema45 Bab 45 Mantan istri yang serakah46 Bab 46 Mantan istri yang selalu mengganggu47 Bab 47 Ketika hati sudah mantap48 Bab 48 Malam yang bahagia49 Bab 49 Kedekatan Arini dan calon Ibu mertua50 Bab 50 Mengunjungi saudara51 Bab 51 Adu mulut yang menyisakan luka52 Bab 52 Ketulusan hati53 Bab 53 Cepatlah menikah!54 Bab 54 Kejutan dari calon suami55 Bab 55 Kedatangan Hakam56 Bab 56 Adu mulut Arini dan Hakam57 Bab 57 Sesuatu yang dilakukan Arjun58 Bab 58 Sebuah kebaikan59 Bab 59 Hari pernikahan60 Bab 60 Tamu undangan yang bikin onar61 Bab 61 Ketakutan Hakam62 Bab 62 Adik untuk Shaka63 Bab 63 Nasihat Paman Jaya64 Bab 64 Rencana Arjun65 Bab 65 Sekarang aku punya ayah66 Bab 66 Sentuhan pertama 21+67 Bab 67 Perang di sosmed68 Bab 68 Ketulusan hati Arjun69 Bab 69 Menghilangnya Bu Rumi70 Bab 70 Cerita Bu Rumi71 Bab 71 Mengikuti72 Bab 72 Lebih baik lebih cepat73 Bab 73 Berdiskusi74 Bab 74 Menjebak75 Bab 75 Masuk jebakan76 Bab 76 Firasat buruk77 Bab 77 Kebusukan Hakam78 Bab 78 Manusia berhati Iblis79 Bab 79 Kobaran api yang menyala80 Bab 80 Bersilat lidah81 Bab 81 Rekaman CCTV82 Bab 82 Wanita-wanita yang haus nafsu83 Bab 83 Permainan cinta Ilham84 Bab 84 Bermain cantik85 Bab 85 Terima kasih Tuhan86 Bab 86 Tertangkap basah87 Bab 87 Sebuah penawaran88 Bab 88 Hati yang bahagia89 Bab 89 Sang penakluk hati, si perayu ulung.90 Bab 90 Kemarahan Mira91 Bab 91 Obrolan yang membakar hati92 Bab 92 Sebuah penyesalan93 Bab 93 Dilema94 Bab 94 Pagi hari yang terganggu95 Bab 95 Saling bersitegang96 Bab 96 Tontonan yang menarik97 Bab 97 Urusanku denganmu belum selesai, Hakam!98 Bab 98 Teruskan saja!99 Bab 99 Mendatangi Hakam100 Bab 100 Di balik diamnya seorang Arjun