icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Derita berujung bahagia

Bab 5 Pelit pada istri dan royal pada selingkuhan

Jumlah Kata:1094    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

ng dagu. Ya, sangat menyedihkan sekali hidupku saat ini, sudah tak punya peke

ira berjalan ke arahku denga

Berisik tahu?" tanyanya yang terl

aku makan. Aku tuh lapar dari pagi belum makan," sungutku seraya menunjuk ke arah me

h, sama aku? Udah pengangguran banyak tingkah segala." Perkataan Mira

Ya, meskipun aku sudah tidak bekerja di kantor, namun sebisa mungkin bekerja serabutan apa saja yang penting halal. Mungkin Mira tidak tahu semenjak a

buat makan mana cukup." Mira mencebikkan bibirnya sambil berkacak pinggang di hadapanku. Memang Mira ini benar-benar kete

imana kita bisa makan kalau kamu habiskan untuk kepentingannmu sendiri." Aku mem

sekarang enak-enak hidup dari uang Si Shaka, dan kamu sendiri dapat apa, hah?

nakan uang, bukan ngebahas Arini. Sudahlah aku pusing ngomong sama kamu seperti orang gila saja." Aku mengibas

ngkah," cerocos Mira dari kejauhan, yang ma

amar, tak peduli dengan Mira yang t

erah Mira mau mengumpat atau tidak dengan suara gaduh tersebut, sunggu

kerap terjadi setiap harinya. Tiba-tiba di ingatanku terlintas beberapa belas tahun yang lalu, dimana aku dengan bodohnya menceraikan Arini demi Mira dan orang tuaku. Di saat dulu pekerjaanku seda

nggak?" tanya Arini di saat aku selesai s

h pada Arini, dan aku hanya sibuk membalas chat yang terus-terusan masuk di kota

bur agar aku bisa ngangetin makanannya dulu, k

arus makan makanan dingin, kan nggak enak. Atau jangan-jangan kamu sengaja tidak mau mela

ang Hakam pulang ke rumah," sela Arini yang masih mempertahankan sikap hormatnya pada Ibuku, ya meskipun Ibu memperlakukannya dengan ti

ka dipikir-pikir Arini tidak melakukan kesalahan apapun pada Ibu, hanya Ibu saja yang mencari-cari masalah dengan A

r Arini disemprot habis oleh Ibu, dan

aku merogoh saku celanaku mengambil selembar ua

wajah Arini yang penuh dengan penolakan. Namun entah kenapa wanita yang ada di hadapanku ini hatinya begitu sabar, tak me

mana tidak? Gajiku pada waktu itu sekitar 8 juta perbulan dan aku hanya memberi jatah Arini uang 50 ribu untuk dua hari, benar-benar saat itu aku sudah gil

dan canggung pada Arini, Ibu meminta uang begitu saja pada aku. Ya, memang aku akui

di dalam tas kerjaku, dan mengambil uang lima

ribu yang ada di tangannya dan tanpa berkata apapun lagi padaku, dia langsung pergi ngeloyor ke ruang keluarga dan terlihat dia langsung menggendong Sh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dasar tak tahu diri2 Bab 2 Kehadiran yang tak diinginkan3 Bab 3 Sudah minta, marah lagi4 Bab 4 Menyesal tidaklah berguna5 Bab 5 Pelit pada istri dan royal pada selingkuhan6 Bab 6 Wanita gila yang bertamu7 Bab 7 Ibu tiri yang tidak punya urat malu8 Bab 8 Memalukan9 Bab 9 Ikatan batin ibu dan anak10 Bab 10 Rencana licik Mira11 Bab 11 Wajah yang tidak asing lagi12 Bab 12 Penolakan tidak bersyarat13 Bab 13 Rasa marah dan benci yang sesungguhnya14 Bab 14 Orang-orang tidak tahu diri mati kutu15 Bab 15 Si pengirim pesan misterius16 Bab 16 Siapa malam-malam bertamu 17 Bab 17 Semakin ingin tahu18 Bab 18 Ternyata itu Pak Arjun19 Bab 19 Pelakor dan anaknya sama saja20 Bab 20 Anak tiri yang tidak tahu 21 Bab 21 Siapa wanita itu 22 Bab 22 Anak dan Ibu sama-sama gilanya23 Bab 23 Sesuatu yang aneh24 Bab 24 Terkejut25 Bab 25 Kecurigaan Arini26 Bab 26 Sebuah ancaman27 Bab 27 Sebuah persekongkolan28 Bab 28 Kewaspadaan Arjun29 Bab 29 Rencana A30 Bab 30 Siapa pemilik mobil itu 31 Bab 31 Kejadian di dalam mobil32 Bab 32 Lolos dari bahaya33 Bab 33 Kekhawatiran Arini34 Bab 34 Kejujuran Arjun35 Bab 35 Membuat perhitungan36 Bab 36 Jawaban tepat untuk mereka37 Bab 37 Perlawanan untuk mereka38 Bab 38 Cepatlah menikah!39 Bab 39 Pengambilan hak alih rumah40 Bab 40 Mati kutunya orang-orang licik41 Bab 41 Kekalahan untuk orang-orang jahat42 Bab 42 Darimana Lola mendapatkan harta 43 Bab 43 Sesuatu yang akan Pak Arjun katakan44 Bab 44 Dilema45 Bab 45 Mantan istri yang serakah46 Bab 46 Mantan istri yang selalu mengganggu47 Bab 47 Ketika hati sudah mantap48 Bab 48 Malam yang bahagia49 Bab 49 Kedekatan Arini dan calon Ibu mertua50 Bab 50 Mengunjungi saudara51 Bab 51 Adu mulut yang menyisakan luka52 Bab 52 Ketulusan hati53 Bab 53 Cepatlah menikah!54 Bab 54 Kejutan dari calon suami55 Bab 55 Kedatangan Hakam56 Bab 56 Adu mulut Arini dan Hakam57 Bab 57 Sesuatu yang dilakukan Arjun58 Bab 58 Sebuah kebaikan59 Bab 59 Hari pernikahan60 Bab 60 Tamu undangan yang bikin onar61 Bab 61 Ketakutan Hakam62 Bab 62 Adik untuk Shaka63 Bab 63 Nasihat Paman Jaya64 Bab 64 Rencana Arjun65 Bab 65 Sekarang aku punya ayah66 Bab 66 Sentuhan pertama 21+67 Bab 67 Perang di sosmed68 Bab 68 Ketulusan hati Arjun69 Bab 69 Menghilangnya Bu Rumi70 Bab 70 Cerita Bu Rumi71 Bab 71 Mengikuti72 Bab 72 Lebih baik lebih cepat73 Bab 73 Berdiskusi74 Bab 74 Menjebak75 Bab 75 Masuk jebakan76 Bab 76 Firasat buruk77 Bab 77 Kebusukan Hakam78 Bab 78 Manusia berhati Iblis79 Bab 79 Kobaran api yang menyala80 Bab 80 Bersilat lidah81 Bab 81 Rekaman CCTV82 Bab 82 Wanita-wanita yang haus nafsu83 Bab 83 Permainan cinta Ilham84 Bab 84 Bermain cantik85 Bab 85 Terima kasih Tuhan86 Bab 86 Tertangkap basah87 Bab 87 Sebuah penawaran88 Bab 88 Hati yang bahagia89 Bab 89 Sang penakluk hati, si perayu ulung.90 Bab 90 Kemarahan Mira91 Bab 91 Obrolan yang membakar hati92 Bab 92 Sebuah penyesalan93 Bab 93 Dilema94 Bab 94 Pagi hari yang terganggu95 Bab 95 Saling bersitegang96 Bab 96 Tontonan yang menarik97 Bab 97 Urusanku denganmu belum selesai, Hakam!98 Bab 98 Teruskan saja!99 Bab 99 Mendatangi Hakam100 Bab 100 Di balik diamnya seorang Arjun