icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Stuck at You

Bab 4 Ketinggalan Pesawat

Jumlah Kata:1319    |    Dirilis Pada: 19/07/2022

sparan, Zeline bisa melihat sebuah taksi putih sudah menunggu kedatangannya. Dia bergegas keluar karena sudah agak terlambat

eline sedikit terloncat karena pria itu tiba-tiba saja

saya antar," kata pria itu sambil mengangkat tangannya mengarahkan tang

saya tidak memesan layanan anda," tolak Zeline dengan ram

menyuruh saya mengantarkan and

r hal yang disampaikan oleh pria itu. Kenapa Alex repot-repot ma

embatalkannya begitu saja, jadi saya akan naik itu saja," balas Zeline. Dia merasa tidak enak karena m

kan salam saya untuk Alex." Zeline menitipkan

aksa Zeline untuk naik mobilnya. Sesekali Zeline masih menoleh ke bel

**

dia mendengar suara pramugari yang membuat pengumuman saling sahut

-in?" tanyanya tergesa-gesa. Dia jug

mah. "Boleh saya lihat tiket anda?" pintanya

tiket pulang yang sudah dipesannya

anda tumpangi sudah bera

mengambil alih ponselnya. Dia tak mungkin salah

awat saat itu karena tertulis angka delapan pada t

dih dan juga murung. Bukan karena ketinggalan pesawat, tetapi karena dia sadar betapa ceroboh dan lalai dirinya. Padahal dia bukan lagi anak kecil. Tapi apa boleh buat. Dia terpaksa

rik nafas dalam-dalam. Mengisi paru-paru dengan pelan karena sudah berlari-lari sebelumnya. Dia juga t

ft. Sungguh waktu yang tak tepat. Dia pasti menyangka aku sudah tiba di Melbourne s

h! C

raknya hingga tubuhnya terhenyak ke belakang. Zeline sedikit m

laki-laki dengan aksen aussienya yang fasih membu

Terpental cukup jauh dari posisi mereka berdiri. "Maaf, aku tak sengaja," ucap anak laki-laki itu lagi sambil menyo

ih kecil. Mungkin saja masih duduk di bangku sekolah dasar jika Zeline menebak. Lagi pula di

bukan?" Zeline melirik ponselnya. "Ah ini? aku bisa membeli yang baru

Mereka berseru panik. "Maaf anak kami membuat kerusakan, kami akan mengga

Aku benaran tidak apa-apa." Zeline menerangkan dengan tulus sa

rasa tidak enak." Ayah

saja. No worries. Kalian bisa melanju

eka menjauh. Sesekali mereka masih tersenyum ketika menoleh ke belakang. Begitu pula dengan Zeline y

ingga retak dan berwarna hitam. Tanpa pikir panjang, dia berjalan mendekati tempat sampah tak jauh dari tempatnya ke

ntaan ponsel itu seolah terkabul. Tiba-tiba saja sebuah tangan memungut ponsel itu dari tempat sampah. Son

ambil tersenyum, menatap l

Lebih tepatnya bagaimana dia bisa ada di sana. Dari sekian banyak tempat di ban

ata Alex saat bertanya, justru melihat sekeliling. Ia

wab Alex santai. Dia memasukkan ponsel Z

akin bingung melihat

? Akan kuperb

jawab Zeline spontan. Tak sadar menengadahk

p seolah meminta sesuatu dengan manja. Orang-orang yang melintas mungkin saja berpikir kal

an pandangan kemudian kembali duduk di temp

ke sini," terang Alex berkata jujur begitu m

ku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja hingga bandara. Hanya itu, tidak punya mak

tak percaya tapi Alex tampaknya juga berkata bena

t dan untunglah aku masih bisa menemukanmu di sini," lanjut Alex. Dia terus bercerit

peduli. Hanya saja tak ingin menunjukkan kalau dia ingin tahu bagaimana A

aan Alex membuat Zeline menoleh padanya.

Ap

hawatirkanmu hingg

anya. Dia tiba-tiba lupa yang hendak dikatakannya. Bukankah itu terl

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka