Stuck at You
sparan, Zeline bisa melihat sebuah taksi putih sudah menunggu kedatangannya. Dia bergegas keluar karena sudah agak terlambat
eline sedikit terloncat karena pria itu tiba-tiba saja
saya antar," kata pria itu sambil mengangkat tangannya mengarahkan tang
saya tidak memesan layanan anda," tolak Zeline dengan ram
menyuruh saya mengantarkan and
r hal yang disampaikan oleh pria itu. Kenapa Alex repot-repot ma
embatalkannya begitu saja, jadi saya akan naik itu saja," balas Zeline. Dia merasa tidak enak karena m
kan salam saya untuk Alex." Zeline menitipkan
aksa Zeline untuk naik mobilnya. Sesekali Zeline masih menoleh ke bel
**
dia mendengar suara pramugari yang membuat pengumuman saling sahut
-in?" tanyanya tergesa-gesa. Dia jug
mah. "Boleh saya lihat tiket anda?" pintanya
tiket pulang yang sudah dipesannya
anda tumpangi sudah bera
mengambil alih ponselnya. Dia tak mungkin salah
awat saat itu karena tertulis angka delapan pada t
dih dan juga murung. Bukan karena ketinggalan pesawat, tetapi karena dia sadar betapa ceroboh dan lalai dirinya. Padahal dia bukan lagi anak kecil. Tapi apa boleh buat. Dia terpaksa
rik nafas dalam-dalam. Mengisi paru-paru dengan pelan karena sudah berlari-lari sebelumnya. Dia juga t
ft. Sungguh waktu yang tak tepat. Dia pasti menyangka aku sudah tiba di Melbourne s
h! C
raknya hingga tubuhnya terhenyak ke belakang. Zeline sedikit m
laki-laki dengan aksen aussienya yang fasih membu
Terpental cukup jauh dari posisi mereka berdiri. "Maaf, aku tak sengaja," ucap anak laki-laki itu lagi sambil menyo
ih kecil. Mungkin saja masih duduk di bangku sekolah dasar jika Zeline menebak. Lagi pula di
bukan?" Zeline melirik ponselnya. "Ah ini? aku bisa membeli yang baru
Mereka berseru panik. "Maaf anak kami membuat kerusakan, kami akan mengga
Aku benaran tidak apa-apa." Zeline menerangkan dengan tulus sa
rasa tidak enak." Ayah
saja. No worries. Kalian bisa melanju
eka menjauh. Sesekali mereka masih tersenyum ketika menoleh ke belakang. Begitu pula dengan Zeline y
ingga retak dan berwarna hitam. Tanpa pikir panjang, dia berjalan mendekati tempat sampah tak jauh dari tempatnya ke
ntaan ponsel itu seolah terkabul. Tiba-tiba saja sebuah tangan memungut ponsel itu dari tempat sampah. Son
ambil tersenyum, menatap l
Lebih tepatnya bagaimana dia bisa ada di sana. Dari sekian banyak tempat di ban
ata Alex saat bertanya, justru melihat sekeliling. Ia
wab Alex santai. Dia memasukkan ponsel Z
akin bingung melihat
? Akan kuperb
jawab Zeline spontan. Tak sadar menengadahk
p seolah meminta sesuatu dengan manja. Orang-orang yang melintas mungkin saja berpikir kal
an pandangan kemudian kembali duduk di temp
ke sini," terang Alex berkata jujur begitu m
ku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja hingga bandara. Hanya itu, tidak punya mak
tak percaya tapi Alex tampaknya juga berkata bena
t dan untunglah aku masih bisa menemukanmu di sini," lanjut Alex. Dia terus bercerit
peduli. Hanya saja tak ingin menunjukkan kalau dia ingin tahu bagaimana A
aan Alex membuat Zeline menoleh padanya.
Ap
hawatirkanmu hingg
anya. Dia tiba-tiba lupa yang hendak dikatakannya. Bukankah itu terl
*