icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Stuck at You

Bab 6 Pantai

Jumlah Kata:1042    |    Dirilis Pada: 19/07/2022

sa merasakan jikalau Zeline tengah membangun tembok di antara mereka. Di mulai dari duduk mereka yang mun

hu, mungki

ankah dia baru saja ketinggalan pesa

ksudku kemba

gangguk pelan. Dia

u bertanya

esan dingin, tapi dia masih terbilang rama

berlibur beberapa hari l

x orang asli sana. Seharusnya dia tak meminta hal i

rlib

juga denganku, aku akan menetap di sini beberapa hari lagi sebelum pulang." Alex berhen

rapa hari, tapi tak jadi. Aku berencana menetap beberapa

hkan pandangan. "Hampir lima b

i lagi," lanjut Alex tanpa pikir panjang.

kan yang sangat blak-blakan. Bahkan mereka belum

an lagi," balas

ba berdiri yang membuat Z

au harus berpikir banyak malam in

a. Dia tersenyum dengan matanya. Tampak manis dan tulus. Barisan gig

ngah mengemudi lambat, membelah jalanan kota yang padat. Di bawah ribuan bintang di langi

uara Alex membuyark

tap keluar jendela. Deretan gedung tampak

ya penyanyi favorit

Zeline jadi serba salah karena sudah membuat Alex berekspektasi terh

tingkat Alex barusan tanpa sadar ikut membuat Zeline terkekeh pelan. "Kenap

elah tangan. "Hanya saja aku

langsung berjalan mantap. Alex juga ingat bagaimana raut datar wajah gadis itu saat berlari bersama saat berusaha keluar dari gang. Kemudian wajah panik Zeline saat melihat luka di wajahnya, wajah khawatir Zeline saat melepasnya pergi. Kemudian senyum Zeline yang bisa terbilang sangat langka namun sangat

tersadar. Untung saja mereka berada di lampu merah sehingga tak me

il menunjuk lampu hijau dan mobil

alah tingkah. Berpikir kalau dia ketahuan tengah

sejenak sebelum akhirnya Alex memutuskan untuk ke

t yang ingin k

ak punya rencana khusus saat tiba di sana. Dia hanya mengikuti saran dari dokter Agnes untuk pergi ke sana.

ungkap Zeline pelan. Kata-kata itu mel

aja Alex memutar mobi

berseru panik ketika mobil be

jawab Alex

kar

g ke sana. Tempat itu paling indah saat di jam jam segini," pungkas Alex tampak a

*

an banyak kejadian mistis. Di sana terdapat sebuah café pinggir pantai yang dipenuhi oleh

arna kuning, hijau putih dan lampu warna lainnya. Tampak sang

ena secercah cahaya dari café, desiran ombak yang saling kejar-kejaran lantas menghantam batu karang terdengar nyaring. Hembusan angin yang menyapa lembut p

?" tanya A

. Dia seperti kehilangan kata-kata. Seolah menemuka

ajaknya berlari kea rah café. Menikmati suasana malam d

nya dan ikut berlari. Tanpa sadar, sudut bibirnya melengkung mengukir sebuah senyum

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka