Stuck at You
etah berdiam diri di sebuah café bandara. Zeline menyesap kopinya perlahan. Setelahnya dia membuka kantong pemberian dari Alex tadi
hotel. Ternyata Alex orang yang keras kepala. Tidak akan berhenti sebelum semua keinginannya terpenuhi. Sekarang Zeline tak pu
ayar utama ponsel muncul. Disana terpampang jelas foto tampan seorang pria yang tersenyum manis ke arah kamera. Ya. Ternyata Alex sudah mengatur foto home screen menjadi fotonya. Lucu dan juga berkesan. Selain itu, hanya ada satu kontak di ponselnya. Siapa lag
hal yang harus dicarinya sekarang. Zeline ingin tahu berita apa yang tengah heboh selama beberapa minggu terakhir. Semenjak kejadian skandal d
sebagai calon salah satu penerus perusahaan Viland Xo Company. Salah satu perusahan property terbesar dan terkenal yang ada di Melbourne. Zeline memeriksa artikel tautan. Ya. Sudah banyak media yang memberitakan jika dirinya adalah termasuk ke dalam j
uruh di dadanya yang mulai memanas. Pandangannya tak fokus. Begitupula dengan nafasnya yang mulai tak karuan. Tangannya dengan cepat merogoh isi tas kecilnya, kemudian mengeluarkan botol kecil berwarna putih. Zeline langsung meminum dua pil di dalamnya. Sam
ari tadi mengemudi dengan tenang dan agak lambat menurutnya. Sopir
engucapkan terima kasih pada sopir taksi saking panik dan terge
eluarganya tengah makan bersama di ruang tengah. Suara hent
liam yang duduk di bangku tengah. Zeline menunjukkan ponselnya yang m
mengendalikan nada suaranya agar tak meninggi. Zeline menatap
jukkan oleh Zeline. Dia malah asyik kembali menyuap salad ke dalam mulut. Kar
andangannya pada Nyonya Welly. Ibunya itu terdiam dan tertunduk. "Ibu?" Panggil Zeline juga meminta k
sa bantu beri penjelasan padaku, kan?" Zeline bal
an juga Tuan William. "Masalah itu...." Zeline tampak ragu. "Sebaiknya kau mendeng
ne harus memaksakan dirinya supaya tetap bisa berdiri kokoh. Bagaimanapun berita itu bukanlah hal sepele. Sekarang seluru
Zeline terus mendesak Tuan William dengan caranya sendiri. Dia mulai
Aku bahkan heran saat kau tidak menemuiku dua hari yang l
mengatakan hal demikian. Sudah jelas ayah
merasa ciut ketika berhadapan dengan Tuan William. Tapi kini, dengan kondisi terburuknya, dirinya yang bisa dikatak
lu berusaha untuk tak terlibat dengan urusan keluarganya. Dan tak pernah terbersit sedikit pun untuk bekerja di perusahaan sang ayah. Dia hanya ingin menjadi orang biasa dan bisa berjalan keluar r
ine. Dia menautkan kedua tangannya di meja sambil menunjukka
n hal yang aku minta?" Zeline
puas. "Kuharap ayah menepati janji ayah kali ini," ung
nya dan suaminya adu mulut, akhirnya bangkit kemudian
lam ini, kau pasti lelah," Nyonya Welly mengambil alih gagangan koper dar
tersenyum bahagia. Dia terlihat begitu merindukan putrinya yang kem
hangat. Zeline menikmati aroma Nyonya Welly yang selalu bisa membuatnya
ggung Zeline memberi ketenangan untuk putrinya. "Kau sudah bekerj
nya. Tanpa sadar, Zeline meneteskan
*