Silent Wounds
lifood meski kondisinya belum benar-benar pulih. Rekan-rekan kerja Nala tampa
itu menyadari apa yang dikhawatirkan Nala. Dia segera menghampiri Nala lalu berkata akan menggantikan bagiannya. N
elifood. Udara dari jendela tinggi di sana sangat nyaman dan segar. Apalagi tadi pag
ana kond
ba-tiba sudah berdiri di dekatnya. Dia berniat berdiri unt
dia turut duduk di sofa seb
Tapi dia menuruti perintah
ga bukan tipe orang yang akrab dengan bawahannya. Karena itu duduk
sih agak
entuhkan telapak tangan di pipi lal
idak bisa ik
jari terentang ke kanan-kiri s
senyum kecil
enar perlu. Apa keengganan semacam ini yang dimaksud si dokter? Tapi Nala enggan bicara karena tak ada suara dari mulutnya yang terdengar. Jika dia
emang tidak dekat, Na. Tapi saya sama sekali tidak benci sama kamu
tiba-tiba si bos bicara seperti itu? Apa
ama sekali bukan karena saya benci.
kin dalam. Mata hitamnya me
t. "Sebelumnya saya ingin bertanya du
E
eolah berhenti berdetak. Ada getaran aneh penuh kerinduan yang tak bis
u ke
Haruskah dia jujur
ah. "Saya hanya penasaran karena-" dia diam sejenak seolah berat melanju
jutnya. Dia tersentak lalu mendongak menatap Pak
yang saya katakan tadi, itu bukan karena saya benci kamu.
berkaca-kaca. Lalu dia tertunduk seraya me
sungguh
nyum di bibirnya. Bertolak belakang dengan air
irnya. "Terima kasih karena sudah mengizinkan sa
ot iba. "Seandainya ada yang bis
ng lalu kemba
e depan Nala. "Ini uang pesangon dan gaji kamu bulan ini. S
harus segera pergi, kan? Mungkin seharusnya dia tidak memilih bersembunyi tadi dan men
egera menemukan tem
g amplop itu di satu tangan. Sementara tangannya yang lain terulur ke ara
ma ka
buru-buru berbalik menuju tempat barang-barangnya disimpan. Dia bahkan bergegas keluar dari restoran itu tanpa kata-kata
*
ari empat lelaki dan tiga wanita tampak tengah berpesta. Bau alk
ol mereka masing-masing lalu mendentingkannya bersama-sama. Seolah berlomba, para lelak
Aska!
amping Aska bertepuk tangan memberi dukun
ka bisa menghabiskan segelas minuman lebih cepat dari yang lain. D
n sejujurnya, sedikit mual. Tapi dia sama sekali tak m
sederhana. Hany
Wajah lelah dan bingung wanita itu sangat nikmat dipandang. Andai Aska juga bisa melihat Nal
i menunjukkan diri di depan Nala. Tapi bukan berarti Aska membiarkannya. Dia terus meng
rnya. Kalaupun diterima, itu hanya akan bertahan paling lama dua hari. Se
u sudah mabuk," bujuk Cintya yang suda
g Cintya lalu mengacungkan ja
gg
k Aska kuat-kuat d
langkah sempoyongan, dia mengikuti Cintya ke kamar
*
tir. Di seberang tempat duduknya ada s
sedang butuh uang. Ini sudah lebih dari d
hanya menyisakan uang gaji cukup untuk makan sebulan sementara sisanya dia bagi ke pengemis atau ia sumbangkan ke yayasan manapun yang ditem
tuk makan ia kebingungan. Jadi yang Nala lakuka
isa bayar setengah dulu. Sisanya
lan. Sadar dirinya
itu saya minta maaf. Ada orang lain yang sudah menunggu
ri hadapan Nala. Tapi tiba-tiba Nala juga berdiri
apa l
Sejenak dia menulis, membuat si pemilik kontrakan turut duduk. U
yang bisa saya tempati? Atau temp
buk kecil di sana. Tapi sebelum saya beli, area itu pernah dijadikan ka
nar lalu buru-b
gat buruk. Gubuk itu dulunya ditempati pengurus
mengangguk ta
kontrakan sebelum ia berdiri. "Ayo s
--------
ya Emi